Mengenal Mastitis yang Kerap Dialami Ibu Menyusui

calendar icon

23 Jan 2025

author icon

Ayu Citra Gestari

category icon

Tips Menyusui

Mengenal Mastitis yang Kerap Dialami Ibu Menyusui

Apa Itu Mastitis? 

Mom pernah mendengar mastitis ? Apa si mastitis itu ? Yuk Kita bahas.

Mastitis adalah peradangan payudara pada ibu menyusui yang diakibatkan oleh penumpukan ASI. Adanya penumpukan ASI (clogged milk duct) menyebabkan ASI tersumbat. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) memperkirakan insiden pada ibu menyusui sekitar 2,6% sampai 33% dan prevalensi global yaitu sebesar 10%. Angka ini menunjukan bahwa kita perlu untuk mengenali tanda-tanda mastitis dan melakukan pencegahan sebelum terjadinya mastitis selama proses menyusui Mom.


Baca Juga: 

5 Cara Mengatasi Mastitis agar Tidak Bertambah Parah


 

Apa Penyebab Mastitis?

Ada dua jenis peradangan payudara saat menyusui yaitu, mastitis tidak disertai infeksi maupun mastitis yang disertai infeksi. Selama proses menyusui, ASI yang menetap di satu atau kedua payudara akan menyebabkan saluran ASI tersumbat dan payudara akan bengkak. Pada kondisi ini disebut statis ASI. Apabila ASI dibiarkan mengendap, akan memicu terjadinya peradangan pada jaringan payudara yang disebut mastitis tanpa infeksi. Pengosongan payudara tidak sempurna juga menjadi salah satu alasan terjadinya penyumbatan payudara pada mastitis non infeksi. Mastitis yang disertai infeksi penyebabnya adalah bakteri, yaitu Staphylococcus aureus. 

Gejala Mastitis

Beberapa gejala yang membedakan mastitis dengan bendungan ASI atau bengkak payudara, biasanya terdapat tanda-tanda peradangan seperti demam, nyeri di seluruh badan, kemerahan, menggigil, dan beberapa penelitian menyebutkan lama gejala terjadi 12-24 jam. Apabila mengalami hal ini, Mom perlu untuk segera bertemu profesional agar bisa segera mendapatkan penanganan lebih lanjut. Apabila menemukan gejala lebih dari 24 jam, segera ke dokter untuk mendapatkan terapi anti nyeri dan antibiotik sesuai dengan kondisi Mom.

Faktor Risiko Terjadinya Mastitis?

Seringkali selama menyusui, Mom tidak menyadari beberapa tanda-tanda yang bisa mengarah pada mastitis. Beberapa faktor risiko yang menyebabkan mastitis diantaranya adalah puting lecet, frekuensi menyusui yang sedikit, perlekatan payudara yang kurang tepat, serta pasokan ASI yang berlebihan. Puting yang lecet membuat Ibu cenderung tidak mengosongkan payudara dengan benar. Hisapan bayi yang kurang kuat juga bisa menyebabkan puting lecet dan menurunkan hormon oksitosin. Perlekatan yang optimal juga mempengaruhi terhadap puting lecet dan hisapan bayi. Beberapa hal ini saling berkesinambungan. Adanya keterkaitan satu sama lain antar faktor risiko cenderung membuat ibu menyusui stress. Hal ini akan membuat hormon oksitosin menjadi menurun dan proses pengeluaran ASI menjadi tidak optimal.


Bagaimana Cara Mencegah Mastitis?

Penyumbatan ASI saat menyusui adalah masalah utama yang terjadi saat mastitis. Mengosongkan payudara sangat membantu dan merupakan bentuk pencegahan yang baik pada kondisi mastitis saat menyusui. Memperhatikan perlekatan bayi yang benar, penting untuk mencegah puting menjadi lecet. Pastikan seluruh areola payudara Mom masuk ke dalam mulut bayi dan pipi bayi tidak kempot ketika menyusui. Ketika Mom sudah mulai nyaman dengan perlekatan dan bayi bisa menghisap dengan benar mempengaruhi refleks let down bayi untuk merangsang pelepasan hormon prolaktin dan oksitosin. Melakukan pijatan dari leher ke punggung juga dapat membantu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.

Pastikan ibu memberikan ASI 3-4 jam sekali untuk membantu mencegah payudara penuh. Proses pengeluaran ini juga bisa dibantu dengan memerah dengan tangan atau menggunakan pompa yang sudah memiliki izin edar dari kementerian kesehatan. Kebersihan tangan ibu dan alat pompa ASI perlu diperhatikan untuk mencegah terkontaminasi bakteri Staphylococcus aureus yang umum ditemukan di kulit dan hidung orang. Selain menjaga kebersihan dan memaksimalkan beberapa teknik menyusui, Mom juga perlu untuk istirahat. Mencegah stress dan kelelahan sangat membantu selama proses menyusui. Dukungan keluarga juga tidak kalah penting dalam keberhasilan pemberian ASI. 

Ditulis oleh: Bd. Ayu Citra Gestari

Referensi:

1) Louis-Jacques AF, Berwick M, Mitchell KB. Risk Factors, Symptoms, and Treatment of Lactational Mastitis. JAMA. 2023 Feb 21;329(7):588-589. doi: 10.1001/jama.2023.0004. PMID: 36701134.

2) Shuyang X, Qiang Y. Bacterial factors of mastitis in lactating women and its effect on the physical properties and chemical composition of breast milk. Cell Mol Biol (Noisy-le-grand). 2021 Nov 25;67(3):172-177. doi: 10.14715/cmb/2021.67.3.27. PMID: 34933713.

3) Wilson E, Woodd SL, Benova L. Incidence of and Risk Factors for Lactational Mastitis: A Systematic Review. J Hum Lact. 2020 Nov;36(4):673-686. doi: 10.1177/0890334420907898. Epub 2020 Apr 14. PMID: 32286139; PMCID: PMC7672676. 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM