30 Sep 2020
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Perubahan hormon saat kehamilan ternyata tidak hanya membuat mood ibu hamil berubah-ubah, tetapi juga memengaruhi kesehatan. Salah satunya adalah gangguan sakit kepala sebelah atau migrain saat hamil.
Tentu saja hal ini bisa membuat Moms menjadi tidak nyaman dan sangat mengganggu aktivitas.
Lantas, apa yang menjadi penyebab migrain di masa kehamilan dan bagaimana cara mengatasinya? Cari tahu selengkapnya di bawah ini yuk, Moms.
Baca Juga: Moms Sering Merasa Migrain? Ini Penyebabnya!
Beberapa wanita mengalami migrain saat hamil untuk pertama kalinya, dan beberapa mengalami peningkatan gejala migrain terutama pada trimester pertama.
Muncul atau memburuknya migrain saat hamil harus ditanggapi dengan sangat serius.
Studi menunjukkan bahwa gejala migrain, bila disertai tekanan darah tinggi, dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklamsia atau komplikasi vaskular lainnya.
Sementara itu, penyebab migrain di kehamilan tua secara pasti tidak diketahui. Tetapi migrain tampaknya melibatkan perubahan jalur saraf, neurokimia, dan aliran darah di otak.
Para peneliti percaya bahwa migrain terjadi karena sel-sel otak yang terlalu bersemangat merangsang pelepasan bahan kimia.
Zat kimia ini mengiritasi pembuluh darah di permukaan otak. Ini menyebabkan pembuluh darah membengkak dan merangsang respons rasa sakit. Berikut ini beberapa penyebab migrain saat hamil yang bisa terjadi.
Perubahan hormon estrogen dianggap berperan banyak dalam kemunculan migrain saat hamil. Itu sebabnya kehamilan, menstruasi, dan menopause sering mengubah pola sakit kepala migrain wanita.
Neurotransmitter serotonin juga tampaknya memiliki peran kunci dalam migrain. Hal ini sangat wajar pada ibu hamil.
Perubahan hormon selama kehamilan bukan satu-satunya penyebab migrain saat hamil tua. Sebagian besar wanita memiliki kombinasi pemicu.
Misalnya, stres, melewatkan makan, dan kurang tidur semuanya dapat memicu migrain. Sesuatu yang memicu migrain suatu hari mungkin tidak mengganggu Moms sama sekali di kemudian hari.
Apapun yang Moms konsumsi juga bisa jadi penyebab migrain saat hamil. Terutama makanan yang mengandung pengawet MSG (monosodium glutamate) dan nitrat.
Ini bisa jadi Moms memang alergi MSG. Karena efek dan reaksi alergi dapat berlipat ganda dalam reaksi alergi. Seperti berkeringat, sakit kepala, mati rasa, hingga mual dan nyeri dada.
Memasuki trimester ketiga, badan bayi semakin besar dan Moms akan merasakan nyeri di bagian panggul, punggung, dan leher. Dampaknya, Moms jadi sulit tidur.
Sangat wajar bila mengalami kesulitan tidur membuat Moms lebih sering mengalami migrain di kehamilan trimester tiga.
Tidak hanya kurang tidur, jika Moms kurang konsumsi air putih juga bisa menyebabkan migrain saat hamil. Pastikan Moms cukup terhidrasi dengan minum air putih, dan makan makanan sehat seperti buah-buahan yang mengandung banyak air.
Ini menjadi penyebab migrain saat hamil yang perlu diwaspadai. Sakit kepala sebelah di trimester tiga juga dapat disebabkan oleh komplikasi kehamilan yang disebut preeklampsia.
Khusus karena kondisi ini, dokter dapat mengevaluasi kondisi kesehatan Moms sebelum membuat diagnosis migrain. Pastikan memberi tahu dokter tentang semua obat yang diminum, termasuk produk obat bebas atau tanpa resep, dan suplemen alami.
Kebanyakan wanita dengan migrain melaporkan peningkatan serangan migrain selama kehamilan, dari trimester pertama hingga ketiga, terutama wanita dengan riwayat migrain menstruasi.
Jika Moms mengalami migrain di masa kehamilan, berikut ini beberapa cara mengatasi migrain saat hamil yang bisa dilakukan.
Apabila Moms mengalami migrain saat hamil, wajib tahu apa yang menjadi penyebab atau pemicunya. Itu karena frekuensi dan berat atau ringannya migrain tergantung dari apa yang menjadi pemicu.
Dikutip dari WebMD, cokelat, kafein, dan makanan yang mengandung banyak MSG merupakan beberapa pemicu migrain pada ibu hamil.
Cara mengatasi migrain saat hamil adalah dengan mengompres air dingin atau es batu. Siapkan air dingin menggunakan es batu kemudian rendam handuk kecil atau waslap bersih.
Setelah itu, letakkan handuk kecil tersebut di area dahi atau belakang leher untuk menghilangkan rasa sakit. Lakukan untuk beberapa kali selama kurang lebih 15-30 menit.
Tahukah Moms, cahaya yang terang dan suara keras bisa membuat migrain menjadi semakin parah? Ya, hal tersebut benar adanya.
Oleh karena itu, sebaiknya Moms menghindari cahaya yang cukup terang sebagai cara mengatasi migrain saat hamil, terlebih di dalam kamar ketika waktu istirahat sudah tiba. Gunakan lampu yang redup agar bisa membantu mempercepat pemulihan.
Cara mengatasi migrain saat hamil berikutnya adalah dengan memiliki waktu tidur yang berkualitas atau tidur nyenyak. Terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur bisa memicu migrain.
Pastikan Moms mengusahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam dan cobalah tidur serta bangun pada waktu yang sama setiap harinya.
Melakukan olahraga rutin ternyata bisa menjadi cara mengatasi migrain saat hamil. Tentu saja Moms harus memilih olahraga yang sangat aman untuk Ibu hamil, ya. Contohnya jalan kaki, berenang, dan yoga.
Namun perlu diingat, jangan berolahraga ketika Moms sedang migrain, karena hanya akan membuat migrain semakin parah.
Olahraga rutin bisa mencegah migrain terjadi, karena secara tidak langsung membantu tubuh melepaskan hormon endorfin yang bisa melawan sakit dan membuat tidur Moms jadi lebih nyenyak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM