24 Apr 2021
Ika
Benarlah ujar-ujar yang menyebutkan, “pengalaman adalah guru yang paling berharga”.
Dalam suatu situs parenting yang diterbitkan di Amerika Serikat (AS), beberapa ibu bercerita mengenai saran para ahli soal apa yang boleh dan apa juga yang menjadi pantangan selama hamil. Dari situ, mereka merasa adakalanya prinsip-prinsip kehamilan tertentu pada akhirnya “menghilangkan kesenangan dalam hidup”.
Wajar jika berpikir demikian. Sungguh, sangat lumrah.
Seorang ibu menuliskan kisah kehamilan yang pernah dijalani, tulisnya, “saya harus menghindari semua makanan pedas karena akan membuat janin kesal.” Awalnya ia, seperti ujaran soal janin, juga kesal. Kemudian ia teringat kembali akan suatu tulisan lama. Dalam tulisan itu disebutkan rempah-rempah yang rasanya menyengat dapat memanaskan darah.
Sekitar 25 tahun silam, sekelompok peneliti meminta sekumpulan ibu hamil untuk mengonsumsi rempah-rempah dengan rasa menyengat. Misalnya bawang putih, cabai, paprika dan beberapa lainnya.
Penelitian yang dirangkum dalam “Diet Ibu Mengubah Kualitas Sensorik ASI dan Perilaku Menyusui” dalam jurnal Pediatrics itu menyatakan, ibu hamil yang hobi makan pedas akan mengubah bau ASI. Yang paling menarik adalah bagaimana, kelak, bau yang sudah berubah itu berpengaruh pada rasa ASI sekaligus perilaku menyusu bayi. Disebutkan, rasa ASI yang ditimbulkan akibat makanan pedas justru membuat bayi betah berlama-lama menyusu. Mereka pun menyusu dengan penuh semangat.
Tentu, tak berlaku untuk setiap bayi. Tak berlaku pula untuk setiap ibu hamil dan janin yang masih merasakan kehangatan rahim.
Jika Moms bias menikmati suatu jenis makanan dengan sedikit kegembiraan, kabar baiknya adalah: tak perlu berkeras hati untuk menenangkan diri selama kehamilan. Tak perlu sibuk menyugesti bahwa Moms dan janin akan baik-baik mesti baru saja mengonsumsi tom yam super pedas, misalnya.
Makan hidangan pedas apapun, baik yang berbahan dasar rempah-rempah dengan rasa menyengat atau cabai, tak akan membahayakan janin. Satu-satunya hal yang dapat menyebabkan atau memperburuk kehamilan adalah gangguan pencernaan dan mulas—yang rentan dialami beberapa ibu hamil. Efek samping selepas mengudap yang pedas-pedas barangkali tak sepadan. Tapi hanya itu, efek samping. Bukan efek buruk.
Apa yang masuk ke perut akan berpindah ke aliran darah, dipecah menjadi molekul protein, karbohidrat dan lemak. Rasa juga begitu; bersilangan, termasuk terhadap molekul kuat yang disebut volatil. Molekul ini membawa aroma, yang pada gilirannya sangat memengaruhi rasa.
Variasi rasa yang Moms makan selama kehamilan masuk ke dalam darah, kemudian ke dalam cairan ketuban yang terus-menerus diminum bayi dalam kandungan. Jadi, alih-alih membatasi pola makan ibu hamil, terdapat bukti baik bahwa variasi makanan sehat—dan lezat—selama periode kehamilan sebenarnya sangat membantu janin dalam rahim.
Dalam hal diet kehamilan, kuncinya adalah tetap berpegang pada rencana yang sehat dan bervariasi dengan banyak buah dan sayuran segar. Pastikan juga Moms mermahami jenis makanan yang harus dihindari selama kehamilan. Jangan lupa mengasup suplemen penopang masa kehamilan, ya. Selamat makan dengan gembira, Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM