28 May 2021
Ika
Pra-kehamilan
Pra-kehamilan
Menjadi orang tua adalah dambaan setiap pasangan suami-istri. Terlebih mereka yang berharap segera memiliki anak, tak lama sesudah menikah. Tetapi adakalanya harapan itu belum kunjung terwujud. Terkadang pula, Moms jadi bertanya-tanya: “Kenapa, ya, saya sulit hamil?”
Ada beberapa hambatan yang mungkin membuat Moms sulit hamil. Berikut beberapa di antaranya.
Masalah Ovulasi
Terdapat pelbagai masalah ovulasi, yang bisa dipastikan melalui pemeriksaan medis. Namun, lumrahnya terkait kondisi hormonal yang mencegah pelepasan sel telur matang dari ovarium. Gejalanya termasuk menstruasi yang tak teratur disertai dengan pendarahan ringan atau berlebihan. Dokter mungkin akan menyarankan perubahan gaya hidup, perubahan hormonal ringan, atau obat perangsang ovulasi.
Endometriosis
Kondisi ini terjadi ketika jaringan endometrium (lapisan rahim yang keluar setiap periode) tumbuh di luar rahim. Menjadi salah satu faktor penting dalam ketidaksuburan karena dapat menyebabkan masalah ovulasi atau, lebih buruk lagi, penyumbatan tuba.
Gejala berupa nyeri yang dalam selama penetrasi ketika berhubungan seks, nyeri haid, nyeri saat buang air kecil atau buang air besar saat menstruasi, dan nyeri panggul kronis. Jika gejala-gejala tersebut bermunculan, segera atur janji dengan dokter ya.
Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS)
Kondisi ini disebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengganggu ovulasi. Ovarium, alih-alih mematangkan dan mematangkan satu telur setiap siklus, malah mengembangkan banyak kista kecil. Gejala berupa pertumbuhan rambut yang berlebihan, jerawat, periode menstruasi tidak teratur, dan penambahan berat badan. Masalah ini dapat diatasi melalui perubahan pola makan dan gaya hidup. Lebih lanjut tentang PCOS, dapat dibaca dalam artikel ini.
Kualitas Sel Telur Kurang Baik
Sel telur yang rusak atau yang mengembangkan kelainan kromosom tidak dapat menopang kehamilan. Ini biasanya merupakan masalah terkait usia karena kualitas telur menurun secara signifikan pada akhir usia 30-an dan awal 40-an. Gejala yang mungkin terjadi termasuk keguguran dan kesulitan dalam pembuahan.
Saluran tuba tersumbat
Saluran tuba yang rusak atau tersumbat mencegah sperma mencapai sel telur dan telur untuk mencapai rahim. Penyebab utama dari kondisi ini termasuk penyakit menular seksual seperti klamidia, penyakit radang panggul, dan operasi sterilisasi sebelumnya.
Keliru Menentukan Masa Subur
Rata-rata, siklus menstruasi perempuan normal adalah 28 hari. Untuk memastikan masa subur, Moms dapat menambahkan 14 hari setelah hari pertama haid (menstruasi). Namun, perlu juga diingat siklus haid setiap orang bervariasi. Ada yang siklusnya lebih pendek. Sejumlah perempuan lainnya mencatatkan siklus haid yang lebih panjang dari 28 hari.
Cara lain, Moms dapat melakukan penghitungan mundur sebanyak 14 hari terhitung dari hari pertama haid. Jika siklus haid teratur, teknik ini memungkinkan Moms memperhitungkan kapan masa subur akan terjadi setiap bulan.
Selain itu, Moms juga bisa menentukan masa subur dengan mengecek kondisi lendir serviks atau dengan mengukur suhu basal tubuh. Jadi, jangan sampai salah menentukan masa subur, ya. Mungkin sekali kekeliruan dapat memicu Moms sulit hamil di kemudian hari.
Ketika akhirnya hamil, kami ucapkan selamat. Jangan lupa mempertahankan nutrisi selama kehamilan dengan mengasup suplemen pendukung. Salah satunya Prenavita Milk Vanilla. Bentuknya yang berupa serbuk dalam kemasan ringkas dapat dengan mudah dibawa bepergian.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM