13 Aug 2021
Anggraini Nurul F
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Saat sedang hamil, Moms akan mengalami peningkatan berat badan yang cukup banyak. Namun, jangan sampai berat badan naik secara berlebihan, karena dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan.
Peningkatan berat badan pada tiap ibu hamil dapat berbeda-beda, tergantung dari indeks massa tubuh (IMT) yang dimilikinya sebelum hamil. Agar tidak menimbulkan gangguan atau komplikasi pada kehamilan, peningkatan berat badan selama hamil perlu dijaga sesuai IMT.
Pada wanita dengan IMT yang normal, yaitu antara 18,5-22,9, kenaikan berat badan saat hamil disarankan sekitar 11-15 kg. Sementara pada wanita yang sudah kelebihan berat badan dengan IMT di atas 25, dianjurkan agar berat badannya saat hamil hanya naik 6-11 kg. Hal ini karena ibu hamil yang kelebihan berat badan atau obesitas rentan mengalami gangguan kesehatan dan komplikasi kehamilan.
Kelebihan berat badan saat hamil kadang akan mengubah fokus hanya untuk menurunkan berat badan saja dan tidak memikirkan nutrisi yang cukup serta kesehatan janin dalam kandungannya.
Berat badan yang berlebih akan menyebabkan resiko berat untuk janin, termasuk janin kurang nutrisi, dan janin yang terlahir dengan berat badan yang rendah.
Sebelum melakukan beberapa proses penurunan berat badan, sebaiknya ibu hamil mengetahui berapa berat ideal yang dibutuhkan.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, berikut dasar perhitungan kenaikan berat badan ibu hamil sesuai dengan Body Mass Index (BMI)
Setelah mengetahui jumlah berat badan yang baik bagi ibu hamil, cara pertama yang dapat menurunkan berat badan saat hamil adalah mengurangi asupan kalori harian.
Kalori yang dibutuhkan ibu hamil perlu diukur sehingga tidak akan melebihi batas asupan kalori per harinya. Kalori yang berlebih mengakibatkan tubuh ibu hamil tidak dapat membakar kalori sesuai kondisi tubuh. Hal itu akan mengakibatkan kalori menambah berat badan dan tidak baik untuk janin yang dikandung.
Usahakan untuk memenuhi kalori yang cukup, kebutuhan kalori yang diperlukan ibu hamil tidak boleh kurang dari 1700 kalori. Kalori ini akan menjaga janin untuk mendapatkan nutrisi yang cukup. Akan lebih baik jika berkonsultasi dengan ahli gizi untuk membahas rencana kalori harian yang dibutuhkan saat hamil.
Ibu hamil dapat mengurangi kalori secara bertahap seperti makan dalam porsi kecil, menghilangkan beberapa bumbu, mengganti lemak tidak sehat seperti mentega dengan nabati atau minyak zaitun yang lebih aman, menghindari minuman bersoda, dan tidak mengonsumsi makanan siap saji dalam jumlah besar.
Bagi beberapa wanita yang sedang hamil, olahraga merupakan kegiatan yang akan menimbulkan kekhawatiran bagi janin dalam kandungannya.Namun, olahraga merupakan salah satu kegiatan sehat dan dapat dilakukan dengan memilih gerakan-gerakan aman bagi ibu hamil.
Olahraga dapat membantu menurunkan berat badan saat hamil. Lakukan kegiatan ini setidaknya 30 menit per hari. Olahraga ini pula dapat menurunkan risiko cacat janin, nyeri saat hamil, dan risiko kelahiran bayi prematur. Ibu hamil dapat melakukan senam hamil, renang, jalan pagi, berkebun, latihan pernafasan, dan yoga.
Peningkatan berat badan biasanya akan terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Namun, jika kenaikan berat badan terjadi di trimester awal tentu dapat menjadi masalah, karena sulit untuk mendapatkan berat badan ideal pada trimester berikutnya.
Ibu hamil perlu memperhatikan berat badan sejak dini. Ibu hamil perlu berkonsultasi dengan ahli nutrisi untuk merencanakan nutrisi ibu hamil yang diperlukan dari awal kehamilan untuk menghindari adanya berat badan berlebih.
Bagi Moms yang mengalami kenaikan berat badan dan akan menurunkan berat badan saat hamil, pastikan untuk tidak memotong kalori dengan cepat dan besar, dan tidak melakukan olahraga berlebihan. Tindakan seperti ini akan membahayakan ibu dan janin. Obesitas memang mebahayakan bagi ibu hamil, namun asupan nutrisi juga tetap perlu dijaga.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM