09 May 2021
Ika
Kadar kolesterol lumrahnya menguat sebesar 25-50% semasa kehamilan. Rentang persentasenya berlaku untuk Moms yang tak memiliki riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga. Jika sebelum mengandung ternyata Moms sudah mengidap kolesterol tinggi, persentasenya kemungkinan lebih besar dari rentang tersebut ketika hamil.
Kadar kolesterol selama kehamilan harus dipantau secara rutin oleh dokter. Meskipun kadarnya akan mencapai puncak selama trimester ketiga, kolesterol umumnya akan kembali normal sekitar empat minggu setelah melahirkan. Sebagian besar ahli lipidologi merekomendasikan pembatasan menyusui hingga 6 bulan pertama pascapersalinan. Setelah itu, Moms dapat meminum obat penurun kolesterol.
Apa itu Kolesterol?
Kolesterol merupakan lemak alami yang diproduksi oleh tubuh. Setiap sel dalam badan kita senantiasa membutuhkan kolesterol dalam volume tertentu untuk berkembang. Tetapi jika tubuh menghasilkan terlalu banyak kolesterol, banyak masalah bisa muncul. Serangkaian masalah itu termasuk arteri yang tersumbat (aterosklerosis) dan peningkatan risiko penyakit jantung, serangan jantung, serta stroke.
Saat hamil, tubuh menghasilkan kadar kolesterol yang lebih tinggi karena mengalami banyak sekali perubahan hormonal. Selain itu, janin dalam rahim memiliki kebutuhan khusus untuk berkembang menjadi lebih sehat dan gemuk. Tubuh Moms menyadari perlu menghasilkan lemak "untuk dua orang", yang juga dapat memicu peningkatan kadar kolesterol.
Pola makan Moms turut memainkan peran utama dalam pembentukan volume kolesterol dalam tubuh. Ihwal pola makan kian krusial, mengingat Moms tengah mengandung. Terkadang, keinginan untuk mengudap camilan berbahan baku karbohidrat dan lemak justru kian besar ketika hamil. Sebaliknya, Moms malah mengesampingkan konsumsi buah dan sayur; kelompok makanan yang sebetulnya menyediakan nutrisi yang dibutuhkan Moms dan janin dalam rahim.
Secangkir yogurt atau smoothie dapat menjadi pilihan camilan yang sehat. Tetapi, terkadang Moms butuh jenis camilan kering yang mudah dibawa dan disimpan di tas saat perjalanan. Selain praktis, camilan kering biasanya tersusun dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah kering.
Karena terlalu kekenyangan dan beban pada perut kian besar, Moms juga jadi malas berolahraga. Bahkan olahraga seringan apapun, malas. Tubuh yang tak banyak bergerak, ditambah kelebihan karbohidrat dan lemak, memperkuat peluang peningkatan kadar kolesterol.
Jika Moms masih enggan berolahraga ringan saat hamil, setidak-tidaknya berupaya memenuhi kecukupan gizi seimbang, ya. Beberapa bahan makanan alami yang dapat menurunkan kadar kolesterol saat hamil, berikut ini.
Oat
Sesekali gantilah nasi dengan oatmeal sebagai menu sarapan. Oatmeal kaya akan serat, yang menopang sistem pencernaan Moms. Selain menurunkan kadar kolesterol, oatmeal juga membantu Moms menghindarkan diri dari gejala sembelit.
Kacang-kacangan
Keluarga kacang-kacangan kaya akan serat larut. Kacang-kacangan juga membutuhkan waktu lebih lama supaya dapat secara sempurna dicerna tubuh. Dengan kata lain, Moms akan merasa lebih lama kenyang sesudah mengasup kacang-kacangan.
Minyak sayur
Menggunakan minyak nabati cair seperti yang berbahan dasar bunga kanola, bunga matahari atau kedelai sebagai pengganti mentega atau mentega putih saat memasak dapat membantu menurunkan kolesterol.
Buah, buah dan buah
Buah-buahan seperti apel, anggur, keluarga berries dan jeruk kaya akan pektin, sejenis serat larut. Fungsi serat larut, seperti disebutkan sebelumnya, dapat menurunkan kadar kolesterol.
Jangan lupa lengkapi nutrisi selama kehamilan. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung kehamilan Prenavita Milk Vanilla. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM