Miom Saat Hamil, Kenali Gejala, dan Cara Menyembuhkannya

calendar icon

16 Jul 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Miom Saat Hamil, Kenali Gejala, dan Cara Menyembuhkannya

Apakah sebelumnya Moms pernah mengetahui apa itu miom? Miom bisa terjadi bila adanya pertumbuhan sel-sel tumor yang tumbuh di sekitar atau di dalam uterus (rahim), namun tidak bersifat ganas. Walau tidak berbahaya, ada baiknya segera ditangani karena jika dibiarkan justru akan membahayakan.

Miom saat hamil merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang banyak terjadi. Tumbuhnya miom saat hamil sering menimbulkan kekhawatiran terjadinya berbagai gangguan, mulai dari posisi janin yang abnormal, persalinan prematur, kelainan plasenta, hingga keguguran.  

Tumor rahim atau tumor fibroid dikenal juga dengan leiomioma atau miom. Menurut  Webmd, miom atau fibroid merupakan tumor yang tumbuh dari jaringan otot di rahim dan tidak bersifat kanker. Miom memiliki ukuran kecil seperti kacang polong, namun setiap wanita biasanya memiliki fibroid dengan berbeda ukuran yang tumbuh di luar dinding rahim, dalam rongga rahim, atau di dalam dinding rahim.

Berdasarkan letak tumbuhnya, tumor rahim diklasifikasikan menjadi empat, yaitu fibroid miometrium (di dalam dinding rahim, fibroid submukosal (tepat di bawah lapisan endometrium rahim), fibroid subserosal (di dinding luar rahim), dan fibroid bertangkai (di dinding rahim dengan bergelantungan pada seutas tangkai jaringan).

Ukurannya yang kecil, seringkali tidak dirasakan keberadaannya dan berkembang secara perlahan. Biasanya miom akan ditemukan secara kebetulan saat melakukan USG kehamilan.

Baca Juga: Moms, Hindari 5 Makanan Penyebab Kista Ovarium Ini

Penyebab Miom saat Hamil

Penyebab miom sebenarnya tidak diketahui secara jelas, namun ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pembentukannya, yaitu:

1. Hormon

Estrogen dan progesteron adalah hormon yang diproduksi oleh ovarium. Kedua hormon inilah yang menyebabkan dinding rahim tumbuh setiap siklus menstruasi dan dapat merangsang pertumbuhan miom.

2. Kehamilan

Peningkatan produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh saat hamil dapat memicu pertumbuhan miom baru dan mempercepat pertumbuhan miom yang sudah ada sebelumnya.

3. Riwayat Keluarga

Adanya anggota keluarga lain, seperti ibu, kakak, adik, ataupun nenek, yang memiliki miom dapat meningkatkan risiko seseorang juga mengalaminya.

Gejala Miom Saat Hamil

Jika sebelum hamil miom tidak menimbulkan gejala, kemungkinan miom saat hamil juga tidak menimbulkan gejala. Bilapun muncul, gejala miom saat hamil bisa beragam. Gejala biasanya tergantung pada ukuran, jumlah, dan letak tumbuhnya miom. Beberapa gejala miom yang bisa terjadi meliputi:

  • Merasa ada tekanan atau nyeri di dalam rongga panggul
  • Sering buang air kecil
  • Sembelit
  • Nyeri perut bawah
  • Nyeri punggung bawah
  • Perdarahan vagina

Pada wanita hamil, ukuran miom bisa bertambah besar akibat dari pengaruh hormon selama kehamilan. Namun, ukuran miom saat hamil bisa juga berkurang tanpa alasan yang jelas.

Sekitar 10–30% wanita dengan miom saat hamil mungkin mengalami komplikasi kehamilan berupa nyeri perut atau perdarahan ringan dari vagina. Namun, hal ini jarang memengaruhi kondisi janin, kecuali pada kasus perdarahan yang berat.

ada kondisi tertentu, miom saat hamil mungkin untuk meningkatkan risiko terjadinya keguguran dan persalinan prematur. Selain itu, adanya miom saat hamil juga dapat menyebabkan posisi bayi menjadi sungsang, sehingga kemungkinan Anda untuk melahirkan secara Caesar lebih besar. Miom juga dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pasca melahirkan.

Baca Juga: Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Miom

Cara Mengatasi Miom saat Hamil

Bila miom tidak menimbulkan gejala yang menganggu selama kehamilan, maka tidak terlalu memerlukan pengobatan khusus. Namun, perlu tetap berkonsultasi dengan dokter kandungan. Lakukanlah evaluasi mengenai kondisi miom melalui pemeriksaan USG secara berkala minimal setiap 3 bulan. 

Dokter biasanya menganjurkan untuk istirahat secara total, bila gejala nyeri timbul akan disarankan mengompres bagian yang terasa nyeri menggunakan kompres es. Usahakan untuk tidak mengonsumsi segala jenis obat tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter karena dapat berdampak pada kondisi janin. Moms cukup melakukan kontrol secara berkala agar terhindar dari segala bentuk komplikasi. 

Miom yang ringan biasanya setelah masa menopause akan menyusut tanpa perlu menjalani pengobatan. 

Ukuran miom bisa semakin membesar karena dipengaruhi oleh faktor hormonal seiring usia kehamilan yang bertambah. Hingga saat ini, belum ada hasil penelitian mengenai obat yang dapat menghilangkan miom. Salah satu cara untuk menghilangkan miom dalam rahim bila diperlukan yaitu dengan melakukan tindakan operasi. 

Untuk kondisi kesehatan janin di dalam kandungan, usahakan selalu berkonsultasi dengan dokter. Moms juga bisa mengombinasikan dengan rutin mengonsumsi suplemen kehamilan  PRENAVITA Milk Vanilla.

Dapatkan di  www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM