17 Apr 2020
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Meski terdengar sepele, mengalami kram di awal kehamilan bisa jadi hal yang menakutkan lho. Namun Moms harus tahu mengalami kram saat hamil adalah gejala yang umum di semua trimester. Kram saat hamil bukanlah hal yang berbahaya karena ini menunjukkan respon rahim atas apapun yang diterimanya.
“Rahim merupakan otot dan hal yang diketahui oleh otot hanyalah melakukan kontraksi. Kontraksi yang terjadi terasa seperti kram,” kata Holly Puritz, direktur medis dari Sentara Lee Hospital Group for Women in Norfolk, Virginia.
Itu artinya setiap kali rahim berstimulasi, kram yang dirasakan adalah respon alami dari kontraksi yang terjadi. Menurut Dr. Puritz, yang terpenting adalah mengetahui kapan kram yang kita rasakan merupakan tanda dari masalah yang berbahaya atau tidak.
Beberapa hal di bawah ini dapat menyebabkan rahim berkontraksi atau mengalami kram selama kehamilan adalah saat kandung kemih penuh, orgasme, olahraga, atau infeksi saluran kemih. Dari trimester demi trimester, hal ini yang akan dirasakan. Yuk simak ulasannya di bawah ini
Bagi beberapa perempuan, kram adalah tanda bahwa mereka hamil. Menurut Dr. Puritz, hal ini disebut juga sebagai kram implantasi, seperti kram yang dialami wanita tiap akan menstruasi.
"Pertumbuhan rahin yang cepat dalam dua trimester pertama kehamilan juga dapat menyebabkan kram," kata Chad Klauser, asisten klinis profesor kebidanan dan kandungan di Fakultas Kedokteran Mount Sinai School of Medicine di New York City. Ia menambahkan bahwan sebagian besar kehamilan akan mengalami sedikit kram ringan selama 16 minggu pertama kehamilannya.
Di saat ini Moms paling tidak mungkin mengalami kram atau gejala kehamilan yang tidak nyaman lainnya. Kecuali Moms memiliki dua atau lebih bayi dalam satu kehamilan, karena rahim tumbuh dengan cepat dan akan mencapai trimester ketiga pada trimester kedua (risiko lebih besar untuk persalinan prematur).
Pengecualian umum lainnya adalah nyeri ligamen yang terjadi sekitar minggu ke-13, saat ligamen yang menopang rahim meregang. Nyeri ini biasanya berlalu dengan cepat. Infeksi saluran kemih juga menyebabkan kram pada kehamilan.
Penyebab kram yang lebih serius, tetapi jarang pada trimeser kedua adalag fibroid rahim. Para wanita yang memiliki riwayat fibroid rahim harus waspada terhadap kram pada tahap kehamilan ini, karena mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk mengatasinya hingga sembuh.
Sangat wajar bagi para Moms untuk mengalami kram saat hamil di tahap kehamilan ini. Kram pada semester ketiga ini mirip dengan kontraksi yang akan dialami saat persalinan. Bedanya kram ini tidak akan berujung pasa persalinan.
Kram saat hamil yang terjadi pada trimester ketiga atau trimester kedua, penting untuk kita khawatir akan prematur. Solusinya, konsultasikan pada dokter untuk melihat apakah serviks telah membesar, yang bisa menjadi tanda persalinan dini.
Jika ini bukan proses persalinan dini, minum beberapa gelas air atau jus dan istirahat cukup akan membantu menenangkan kram kehamilan Moms. Namun, jika terus berlanjut, segera datangi dokter kandungan Moms.
Beberapa penyebab umum kram perut saat hamil, antara lain:
Saat hamil, perkembangan janin di dalam kandungan akan membuat ukuran rahim semakin membesar seiring bertambahnya usia kehamilan. Untuk mendukung perkembangan rahim, jaringan ikat atau ligamen yang menghubungkan tulang panggul dan rahim akan meregang sehingga rahim terasa kencang.
Ibu hamil secara otomatis merasakan peningkatan tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darah. Hal ini kerap memicu rasa nyeri terlebih saat sedang batuk atau beraktivitas fisik.
Kram pada salah satu atau dua sisi perut biasanya dirasakan terutama saat bergerak. Saat janin tumbuh, rahim akan cenderung miring ke kanan atau ke kiri. Ligamen yang menyokong sisi rahim ini bisa menjadi kencang atau mengalami kontraksi. Hal ini memungkinkan Anda merasakan kram lebih sering di perut saat hamil.
Meningkatnya hormon progesteron menyebabkan otot dinding saluran pencernaan lebih rileks dan lebih lambat mencerna makanan. Saat makanan lebih lama berada di usus besar, makin banyak gas yang diproduksi. Kadang gas tersebut tak hanya terasa di perut, namun juga dapat menjalar di bagian punggung dan dada.
Berhubungan seks dan orgasme dapat menyebabkan kram perut saat hamil, yang kerap diikuti dengan sakit pinggang ringan. Hal ini terjadi karena vagina dan rahim mengalami sensasi seperti berdenyut saat orgasme dan dapat meninggalkan rasa kram perut setelahnya.
Meski tergolong normal, kram perut saat hamil bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk membantu mengatasinya, ada beberapa hal yang yang dapat dilakukan:
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM