03 Jan 2021
Ika
Trimester Ketiga
Trimester Ketiga
Dalam banyak kasus, tidak ada penyebab pasti yang mengakibatkan ketuban pecah dini. Yang ada hanyalah faktor risiko. Faktor-faktor risiko itu, antara lain Moms sebelumnya melahirkan secara prematur, mengalami pendarahan pada vagina, atau mengalami infeksi kandung kemih akut. Faktor risiko lainnya, seperti merokok selama kehamilan serta pernah mengidap infeksi menular seksual.
Beberapa perempuan mengandung mengalami ketuban pecah dini lantaran sedang hamil anak kembar dua, kembat tiga atau kelipatannya. Pecahnya ketuban dapat pula dipicu amniosentesis, yakni prosedur pengujian cairan ketuban dalam rahim. Lantas, apakah pecah ketuban selalu mengindikasikan permulaan waktu persalinan?
Baca juga: Menghindari Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
Tak selalu. Ketuban bisa pecah tanpa didahului tanda-tanda persiapan persalinan. Tindakan paling tepat adalah lekas pergi ke dokter kandungan supaya cepat dilakukan pemeriksaan. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan Moms tak harus segera bersalin, mungkin berikutnya akan dirawat.
Dokter juga akan memeriksa tanda-tanda infeksi melalui pemeriksaan suhu serta melakukan tes usap vagina, tes darah dan urin untuk memastikan ada tidaknya infeksi. Berikut risiko pecah ketuban dini:
- Infeksi
- Paru-paru bermasalah
-Bayi lahir prematur
Jika mengalami persalinan prematur antara usia kandungan 24-29 minggu kehamilan, maka bayi akan diberikan magnesium melalui infus. Infus bermanfaat memicu otak bayi untuk berkembang dan mencegah masalah seperti cerebral palsy. Moms mungkin juga akan ditawarkan magnesium sulfat jika melahirkan pada usia kandungan 30-34 minggu.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM