23 Mar 2021
Nandita Adilfi
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Apa sajakah jamu yang dilarang untuk ibu hamil? Jamu merupakan obat herbal yang terbuat dari akar-akaran ataupun daun-daunan. Obat herbal yang satu ini sangat terkenal di Indonesia dan bahkan meminum jamu menjadi bagian dari budaya kita yang sudah diwarisi secara turun-temurun. Salah satu akar-akaran yang bermanfaat untuk ibu hamil adalah jahe. Pada kenyataannya, jamu memiliki beberapa manfaat untuk ibu hamil.
Sejak awal kehamilan tentu banyak ibu yang menghindari konsumsi obat-obatan selain vitamin dengan resep dokter. Sebagai gantinya, para ibu mengganti obat-obatan tersebut ke ramuan alami untuk menjaga imun dan daya tahan tubuh selama kehamilan. Hal ini disebabkan karena ibu menganggap bahwa sesuatu yang alami, pasti baik dan tidak berbahaya untuk tubuh. Namun, tidak semua jamu aman bagi ibu hamil. Ada beberapa jenis jamu yang dilarang untuk ibu hamil.
Sejak dulu hingga saat ini, jamu tanaman herbal memang dipercaya dapat mengobati berbagai keluhan penyakit yang dirasakan oleh ibu hamil, seperti misalnya morning sickness pada trimester pertama usia kehamilan. Selain karena dipercaya secara turun-temurun, penggunaan ramuan dari tanaman herbal untuk membantu meredakan beberapa keluhan ibu hamil, juga didasari karena mudah dan terjangkau dalam mendapatkan tanaman tersebut.
Maraknya penggunaan ramuan dari tanaman herbal di masyarakat karena khasiat yang dipercaya memang sangat kuat, namun hal ini belum sepenuhnya terbukti secara klinis. Berdasarkan informasi yang dilansir oleh laman American Pregnancy dan NCBI, beberapa tanaman herbal yang menjadi bahan dasar pembuatan minuman herbal atau jamu yang dilarang untuk ibu hamil, antara lain:
Jahe adalah tumbuhan herbal yang sangat mudah ditemui di Indonesia. Jahe juga terkenal sebagai bahan dasar pembuatan jamu maupun sebagai minuman herbal yang terkenal akan kekayaan manfaatnya. Meskipun terkenal mengandung banyak manfaat untuk semua orang, termasuk untuk ibu hamil, namun jika mengonsumsi jahe melebihi dosis juga akan membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin.
Menurut laman NCBI, dosis aman jahe yang disarankan oleh para ahli untuk ibu hamil yaitu sekitar 1.000 - 1.500 mg per hari. Meskipun tidak ada bukti ilmiah bahwa mengonsumsi jahe untuk ibu hamil memiliki efek samping pada kehamilan, namun beberapa kejadian berat badan lahir rendah, cacat lahir, atau keguguran pernah dilaporkan pada beberapa ibu hamil yang mengonsumsi jahe. Beberapa penelitian juga mengatakan adanya peningkatan risiko perdarahan dengan konsumsi jahe. Oleh karena itu, jahe tidak disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil yang sudah mendekati persalinan.
Sama seperti jahe, tumbuhan herbal yang mudah ditemukan di Indonesia yang satu ini juga terkenal sebagai bahan dasar pembuatan jamu atau minuman herbal yang memiliki banyak manfaat untuk semua orang termasuk untuk ibu hamil. Kunyit mengandung banyak manfaat dan juga zat kurkumin yang perannya meniru hormon estrogen.
Jika dikonsumsi secara berlebihan, zat kurkumin ini dapat merangsang kontraksi rahim yang kemudian dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur atau keguguran. Konsumsi kunyit secara berlebihan juga dapat mengganggu kerja beberapa obat, seperti obat pengencer darah dan pereda asam lambung. Selain itu, kunyit pun bisa menimbulkan reaksi alergi pada ibu hamil, seperti ruam, gatal-gatal, dan sakit kepala.
Mengonsumsi daun rosemary dengan aromanya yang segar sebagai teh memang sangat menenangkan perut dan dapat meredakan mual pada morning sickness. Namun, tidak demikian bagi ibu hamil. Mengonsumsi daun rosemary dalam jumlah banyak, seperti sebagai teh atau obat-obatan herbal sebagai bahan jamu yang dilarang untuk ibu hamil tidak disarankan. Pasalnya, rosemary untuk ibu hamil bisa memicu kontraksi dan perdarahan karena berdampak pada melancarkan menstruasi.
Jika Moms mengalami kulit yang terbakar karena paparan matahari saat sedang hamil atau ingin mencegah stretch mark saat hamil, Moms bisa mengoleskan gel lidah buaya ke daerah perut atau bagian tubuh yang terpapar sinar matahari. Namun, terdapat perbedaan antara gel dengan jus lidah buaya.
Jus lidah buaya yang dikonsumsi dapat menyebabkan kontraksi rahim dan diare yang kuat. Sebaiknya hindari ramuan jus lidah buaya ini di awal-awal kehamilan. Meskipun jus lidah buaya terkenal memiliki banyak manfaat untuk tubuh, namun jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak oleh ibu hamil juga akan menimbulkan risiko pada kehamilan.
Itulah Moms macam-macam tumbuhan herbal yang digunakan sebagai bahan dasar jamu atau minuman herbal yang memiliki banyak manfaat, namun juga berisiko untuk dikonsumi oleh sehingga menjadi jamu yang dilarang untuk ibu hamil. Moms harus memperhatikan dosis sebelum mengonsumsi jamu yang dilarang untuk ibu hamil tersebut dan berkonsultasi dengan dokter terkait dosis yang tepat.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM