02 Dec 2020
Dinda Ayu Saraswati
Ada banyak alasan yang mengharuskan seorang ibu memompa ASI-nya secara eksklusif. Terkadang hal ini merupakan pilihan dari ibu itu sendiri dan di sisi lain didasari situasi yang tidak memungkinnya untuk menyusui langsung dari payudara.
Terlepas dari apapun alasannya, sayangnya tidak banyak yang tahu adanya beberapa masalah serius jika ASI tidak dipompa, khususnya ibu baru.
Nah, jika Moms adalah salah satunya, di dalam artikel ini Moms bisa menemukan beberapa hal yang akan terjadi jika ASI tidak dipompa. Simak yuk!
Jika ASi tidak dipompa atau menunda untuk memompanya bisa membuat payudara membesar dan terasa tidak nyaman.
Perempuan yang berada pada masa menyusui bisa mengalami pembengkakan payudara setidaknya sekali di luar periode postpartum.
Hal ini diduga terjadi karena kemungkinan mereka tidak bisa memompa di tempat kerja, merasa tidak nyaman menyusui di tempat umum, atau salah perhitungan waktu memompa ASI yang tepat.
Pembengkakan payudara bisa berujung stres karena rasa sakitnya yang tidak tertahankan.
Baca Juga: Tips Mengatasi Payudara Bengkak Saat Menyusui
Payudara yang semakin membengkak suatu saat pastinya tidak akan sanggup lagi menampung tumpukan ASI yang tidak Moms keluarkan.
Sementara ASI yang menumpuk di dalam payudara bisa tiba-tiba merembes ke pakaian yang disebut dengan kebocoran ASI.
Namun, untuk saat ini kebocoran ASI sudah bisa diatasi cukup dengan memasang bantalan payudara di dalam bra alias breast pad.
Dengan adanya bantalan ini ASI tidak akan merembes sampai ke permukaan baju yang Moms pakai.
Jika ibu menyusui menunda menyusui dan tidak memompa ASI-nya dalam waktu yang cukup lama, maka bisa berisiko menyumbat saluran ASI.
Bukan hanya menyebabkan munculnya rasa tidak nyaman pada payudara, tapi penyumbatan ini juga menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
Lebih buruknya lagi penyumbatan saluran susu akibat ASI tidak dipompa juga menyebabkan masalah medis yang serius.
Mastitis merupakan infeksi bakteri yang bisa terjadi akibat pembengkakan payudara. Jika seorang wanita tidak menyusui ataupun memompa ASI-nya, maka pembengkakan bisa menyebabkan saluran susu tersumbat. Mastitis dan bahkan abses, terkadang membutuhkan rawat inap dan antibiotic intravena.
Sebuah studi menemukan bahwa sekitar 1 dari 10 ibu menyusui mengalami mastitis pada bulan pertama menyusui. Padahal studi ini dilakukan di Nepal yang merupakan negara dengan jumlah wanita bekerja atau dengan hambatan menyusui yang lebih sedikit.
Sementara penelitian sebelumnya yang dilakukan di Australia menemukan bahwa 27% ibu menyusui mengalami mastitis.
Mastitis yang parah akan berkembang menjadi sepsis – keracunan darah – dan membutuhkan perawatan intensif. Sedangkan abses memerlukan tindakan operasi dan waktu tambahan untuk menyembuhkan lukanya.
Itulah beberapa hal yang sangat mungkin terjadi saat ASI tidak dipompa. Mungkin Moms berpikir bahwa tidak perlu menghiraukan hal tersebut karena Moms menyusui langsung Si Kecil.
Namun, jika Moms merupakan ibu bekerja yang lebih sering meninggalkan Si Kecil dan tidak memompa ASI pastinya penting untuk memperhatikan hal-hal di atas.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM