Jangan Berikan Sembarang Susu Kambing untuk Bayi, Ini Alasannya

calendar icon

15 Apr 2022

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Balita

Jangan Berikan Sembarang Susu Kambing untuk Bayi, Ini Alasannya

Susu kambing untuk bayi, bolehkah? sebenarnya boleh atau nggak ya untuk dikonsumsi bayi dan balita? Bayi baru lahir memang dianjurkan hanya minum ASI eksklusif, namun bayi yang lebih tua dapat mengonsumsi alternatif tambahan seperti susu sapi, susu kedelai, susu almond, atau bahkan susu kambing.

Susu kambing untuk bayi saat ini dipilih sebagai alternatif bagi bayi yang alergi susu sapi ataupun intoleransi laktosa. Nah, berikut ini adalah informasi selengkapnya mengenai susu kambing untuk bayi. Yuk, simak Moms!

Amankah Susu Kambing untuk Bayi?

Healthline tidak menganjurkan pemberian susu kambing untuk bayi di bawah 1 tahun. Salah satu alasannya karena susu kambing tidak mengandung lemak, zat besi, dan beberapa sumber nutrisi lain sebanyak yang dibutuhkan bayi untuk bertumbuh kembang. Selain itu, protein susu kambing sulit dicerna oleh perut bayi

Susu kambing baru boleh diberikan pada anak yang alergi susu sapi atau punya intoleransi laktosa ketika usianya sudah lewat dari satu tahun.


Baca Juga:
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu pada Bayi


bannerbanner

Risiko Pemberian Susu Kambing untuk Bayi di Bawah 1 Tahun

Seperti yang sudah disebuthkan sebelumnya bahwa memberikan susu kambing kepada bayi di bawah 1 tahun tidak dianjurkan karena memiliki sejumlah risiko. Berikut ini adalah efek yang mungkin terjadi apabila bayi kurang dari 1 tahun mengonsumsi susu kambing:

1. Ketidakseimbangan Elektrolit

Elektrolit adalah kandungan mineral yang menyeimbangkan kadar air dalam tubuh. Keberadaan mineral ini membantu mengoptimalkan kinerja saraf, otot, jantung, dan otak. Salah satu mineral yang merupakan elektrolit adalah natrium.

Rupanya, susu kambing mengandung kadar natrium yang cukup tinggi untuk bayi. Kadar natrium pada susu kambing bisa mencapai 50 mg per 100 ml porsinya. Asupan natrium yang berlebih pada bayi dapat membuat ginjalnya bekerja ekstra keras untuk membuang kelebihan mineral tersebut.

Bayi juga jadi cenderung lebih rentan mengalami hipernatremia (kelebihan kadar natrium dalam darah), yang ditandai dengan gejala dehidrasi hingga kulit pucat dan turgor kulit menurun.  

Kementerian Kesehatan sudah menetapkan ambang batas maksimal asupan natrium pada bayi usia 6-11 bulan cukup sebanyak 370 mg per hari. Pada bayi yang menyusu, kebutuhan natrium harian ini masih bisa dipenuhi lewat pemberian ASI secara rutin dan menu MPASI yang mengandung cukup natrium.

2. Asidosis Metabolik

Susu kambing untuk bayi kemungkinan meningkatkan risiko asidosis metabolik. Asidosis metabolik adalah kondisi kadar pH cairan tubuh yang terlalu tinggi sehingga berubah jadi asam.

Pada kasus tertentu yang parah ketika pH tubuh jadi terlalu asam, bayi dapat tampak rewel karena mengalami kesulitan bernapas.

3. Anemia Megaloblastik

Susu kambing untuk bayi tidak direkomendasikan karena kandungan vitamin B12 dan folatnya rendah. Dalam satu liter, kandungan folatnya hanya 6 mcg. Sementara, ASI dan susu sapi mengandung folat sebesar 45-50 mcg per liter.

Bayi yang tidak bisa mendapatkan cukup asupan folat dan vitamin B12 mungkin berisiko alami anemia megaloblastik. Ini adalah kondisi saat bentuk sel darah merah terlalu besar dan tidak mampu keluar dari sumsum tulang belakang dan masuk ke aliran darah.


Baca Juga:
Bolehkah Daging Kambing Dijadikan Bahan MPASI?


Manfaat Susu Kambing untuk Bayi di Atas 1 Tahun

susu kambing, susu kambing untuk bayi

Meski memiliki beberapa risiko untuk bayi 1 tahun ke bawah, ternyata susu kambing memiliki beberapa manfaat lho Moms untuk bayi di atas 1 tahun. Apa saja?

1. Cocok untuk Bayi yang Intoleransi Laktosa

Susu kambing memiliki kadar laktosa yang lebih rendah daripada susu sapi. Bahkan, menurut riset dari Journal of Dairy Science memaparkan bahwa laktosa pada susu kambing hanya sebesar 4,20% sedangkan laktosa dalam susu sapi hampir 5 persen.

Oleh karena itu, anak yang memiliki intoleransi ringan terhadap laktosa lebih bisa menerima asupan susu kambing daripada susu sapi. Namun, jika si Kecil terdiagnosis intoleransi laktosa, jangan langsung memberikan susu kambing. Tanyakan dulu ke dokter yang memeriksa si Kecil dan ikutilah instruksi dokter.

2. Mudah Dicerna

Molekul lemak pada susu kambing berukuran lebih kecil sehingga mudah dicerna daripada molekul lemak susu sapi. Selain itu, asupan lemak sehat berupa asam lemak tak jenuh juga bisa memberikan manfaat susu kambing untuk bayi usia 1 tahun ke atas. 

Asam lemak tak jenuh adalah komponen utama yang membangun otak dan retina. Oleh karena itu, asam lemak tak jenuh termasuk penting diberikan kepada bayi usia 1 tahun ke atas untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak anak.

3. Susu Kambing untuk Menjaga Kesehatan Jantung Bayi

Asam lemak tak jenuh dalam susu kambing terbukti baik untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah bayi. Susu kambing ternyata juga rendah kolesterol jahat (LDL) sehingga lebih aman untuk kesehatan jantungnya. 

4. Menjaga Kesehatan Pencernaan Bayi

Sebagian besar susu mengandung bakteri baik (probiotik) atau kandungan yang menjaga bakteri baik (prebiotik). Keduanya penting untuk menjaga kadar bakteri baik dalam saluran usus sehingga kesehatan pencernaan anak jadi lebih sehat.

Nah, susu kambing memiliki prebiotik yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis susu lainnya.

Itulah penjelasan lengkap mengenai susu kambing untuk bayi. Selain menjaga kesehatannya dari dalam, Moms juga perlu menjaga kesehatan si Kecil dari luar dengan memberikan perlengkapan berkualitas premium. Dapatkan di www.mooimom.id atau offline store MOOIMOM terdekat dari rumah Moms.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM