25 Mar 2021
Kenhari
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Siapa yang tidak suka satai? Sate bisa dibilang, jenis olahan makanan dari daging yang disukai oleh berbagai kalangan. Daging yang diolah menjadi sate sendiri cukup beragam, mulai dari sate ayam, sate kambing, sate sapi hingga ada juga yang menggunakan daging kelinci. Tak jarang aroma sate yang sedang dalam proses pembakaran menjadi godaan tersendiri untuk setiap orang, termasuk ibu hamil. Dari aromanya saja, ibu hamil bisa menjadi tergugah untuk segera menikmati hidangan ini. Moms Sudah Tahu? Ini Fakta dan Mitos Makanan untuk Ibu Hamil
Makanan yang sering disiram dengan bumbu saus kacang kental ini memang nikmat, apalagi jika dimakan bersama sepiring nasi putih hangat. Namun, meski menggoda selera, makan satai saat hamil tidak boleh sembarangan. Apa alasannya? Tak cuma satai sebenarnya, ibu hamil juga harus waspada saat mengonsumsi semua daging yang dibakar, terlebih jika dibeli dari luar. Amankah Ibu Hamil Mengonsumsi Makanan yang Dibakar? Klik disini!
Itu karena tingkat kematangan dan kebersihan daging tidak bisa dipastikan. Hal ini tentu berisiko bagi ibu dan kandungannya. Kondisi hamil memang tidak bisa disamakan dengan orang yang sedang sakit dalam hal makanan pantangan. Namun, tetap saja, karena kondisinya yang sedang mengandung, ada beberapa hal yang sebaiknya tetap ibu jaga. Bahaya! Jangan Konsumsi 5 Makanan Jenis ini Saat Hamil!
Beberapa penelitian berpendapat kalau makan satai saat hamil boleh-boleh saja. Dengan catatan, satai dimakan tidak berlebihan dan proses pengolahan daging selalu diperhatikan.
Alasannya, daging sapi, daging ayam, ataupun daging kambing yang tidak dimasak hingga matang masih mengandung toksoplasma serta bakteri berbahaya lainnya. Saat dikonsumsi, satai yang kurang matang ini tentu akan membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin. Risiko terburuknya, Moms dapat mengalami keguguran.
Waspada penyakit yang akan mengintai berikut ya Moms!
Seperti yang sudah disinggung, daging yang dimasak kurang matang bisa membuat bakteri penyebab penyakit tumbuh dan berkembang biak di dalam tubuh. Moms pun berisiko mengalami keracunan makanan dari bakteri seperti salmonela, E. coli, dan campylobacter. Gejalanya yang ditimbulkan meliputi diare, muntah, serta kram perut.
Toksoplasmosis adalah infeksi yang berasal parasit protozoa Toxoplasma gondii. Protozoa ini sering terdapat pada daging yang belum matang. Jika Moms terinfeksi toksoplasmasis ketika hamil, khususnya di trimester 1, janin dapat mengalami masalah kerusakan mata atau otak.
Daging yang kurang matang dapat tercemar oleh bakteri listeria. Satu-satunya cara untuk membunuhnya adalah dengan memasak makanan hingga matang atau dengan cara pasteurisasi. Gejala yang muncul pada orang yang terinfeksi listeria adalah demam, nyeri otot, mual, dan diare. Bakteri listeria ini dapat menjadi malapetaka karena dapat menyebabkan keguguran atau masalah fatal lainnya. Selain memperhatikan tingkat kematangan satai yang dijual, ada baiknya Anda juga memastikan daging yang digunakan masih segar.
Jika benar-benar ngidam ingin makan satai saat hamil, Anda disarankan untuk membuatnya sendiri. Ini agar kematangan dan kebersihannya dapat lebih terjamin. Pastikan juga untuk memasaknya hingga matang betul dengan suhu 75 derajat Celsius. Suhu yang panas dapat menghancurkan bakteri dan mikroorganisme berbahaya lainnya.
Jadi, bolehkah ibu hamil makan satai? Tentu saja boleh makan satai saat hamil. Dengan catatan, daging satai benar-benar dimasak matang. Perhatikan juga tips di atas agar Moms terhindar dari infeksi bakteri, parasit, dan kuman lainnya yang berasal dari makanan.
Moms juga harus perhatikan asupan nutrisi selama kehamilan dengan rutin mengonsumsi PRENAVITA Milk Vanilla. Mengandung asam folat yang baik untuk Moms dan janin agar terhindar dari cacat lahir.
Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM