22 Mar 2021
Nandita Adilfi
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Apakah Moms pernah mendengar istilah Halitosis? Halitosis atau yang lebih dikenal dengan istilah bau mulut adalah kondisi seseorang yang memiliki napas beraroma tidak sedap. Halitosis ini bukan merupakan sebuah penyakit, melainkan sebuah kondisi buruk pada mulut yang terjadi karena kurangnya perawatan mulut dan gigi.
Halitosis bisa dialami oleh siapa saja, termasuk oleh ibu hamil. Kondisi ini umumnya terjadi karena beberapa faktor seperti kebersihan mulut yang tidak terjaga, kondisi kesehatan tertentu, atau mengonsumsi makanan yang memicu halitosis. Selama masa kehamilan ibu, akan mengalami perubahan tubuh dan peningkatan hormon. Peningkatan hormon inilah yang membuat mulut ibu hamil terasa lebih asam. Terlebih lagi, ibu hamil juga sering mengalami mual dan muntah yang menyebabkan menumpuknya plak di mulut.
Berdasarkan laman yang dilansir oleh Healthline, beberapa penyebab di bawah ini memicu munculnya kondisi halitosis saat hamil:
1. Perubahan Hormonal pada Ibu Hamil
Perubahan hormonal yang dialami oleh ibu hamil sangat memengaruhi kondisi tubuh, bahkan tidak jarang juga memberikan efek samping yang membuat ibu hamil merasa tidak nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Beberapa efek samping dari perubahan hormonal tersebut biasanya dialami oleh ibu hamil pada trimester pertama usia kehamilan.
Mual saat hamil atau morning sickness adalah salah satu efek samping dari perubahan hormonal yang membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Mual dapat memperburuk mulut kering karena memungkinkan ibu hamil tidak memiliki nafsu makan. Mual dan muntah juga dapat menyebabkan dehidrasi, memperburuk mulut kering, serta memicu perkembangan bakteri di lidah dan mulut. Bakteri tersebut dapat menyebabkan bau mulut dan meningkatkan risiko gigi berlubang.
2. Kondisi Kesehatan Tertentu yang Dialami Ibu Hamil
Masalah kesehatan yang sedang dialami ibu hamil, seperti pilek juga ternyata bisa menjadi penyebab munculnya halitosis saat hamil. Hal ini terjadi karena peningkatan aliran darah dalam tubuh mendorong lebih banyak cairan ke dalam pembuluh darah di hidung. Terkadang, peningkatan aliran darah juga bisa menyebabkan mimisan selama kehamilan.
Hidung meler atau tersumbat dapat menimbulkan ingus dan dahak di bagian belakang tenggorokan. Hal ini juga dapat menyebabkan sinus yang terinfeksi atau meradang (sinusitis). Efek samping dari sinusitis ini bisa membuat bau mulut tidak sedap. Selain itu, hidung tersumbat dapat memaksa Anda untuk bernapas melalui mulut yang berpotensi memperburuk mulut kering dan bau mulut selama kehamilan.
3. Kurangnya Perawatan terhadap Kesehatan Mulut
Selama kehamilan, ibu hamil juga harus tetap memperhatikan kesehatan mulutnya yang meliputi kesehatan gigi, gusi, serta lidah. Pada ibu hamil, aliran darah di tubuh akan meningkat dan dapat memengaruhi kesehatan gusi. Gusi ibu hamil akan sensitif dan lebih mudah berdarah, terutama saat sedang menyikat gigi atau membersihkan gigi dengan benang.
Kehamilan juga dapat meningkatkan risiko radang gusi. Berdasarkan penelitian pada laman Centre for Disease Control and Prevention (CDC), sebanyak 75% ibu hamil mengalami radang gusi. Gusi berdarah dan radang gusi dapat menyebabkan atau memperburuk bau mulut saat Anda hamil. Infeksi jamur pada mulut seperti sariawan juga dapat menyebabkan halitosis. Infeksi ini lebih sering terjadi selama kehamilan karena sistem kekebalan tubuh melemah.
Terdapat beberapa cara yang berbeda untuk mengatasi halitosis saat hamil, tergantung dari apa faktor penyebab halitosis saat hamil tersebut muncul. Berikut beberapa cara mengatasi halitosis saat hamil berdasarkan faktor penyebabnya:
1. Untuk mencegah dan mengobati mulut kering
Minum lebih banyak air mineral dan mengonsumsi makanan seimbang akan mencegah munculnya mulut kering dan juga membantu meredakan gejala bau mulut. Air mineral dan makanan seimbang bagus untuk mengobati mulut kering dan tanda-tanda dehidrasi pada ibu hamil.
2. Untuk mengobati pilek dan hidung tersumbat
Cara mudah untuk mengobati pilek dan hidung tersumbat yaitu bilas hidung dan mulut secara teratur dengan air steril yang telah direbus dan didinginkan. Hirup uap dari air steril tersebut dan gunakan pelembab udara atau Humidifier yang mengandung essential oil saat tidur untuk melembabkan udara.
3. Untuk meredakan sinusitis
Obat semprot hidung yang dijual bebas di pasaran aman digunakan selama kehamilan dan dapat membantu meredakan rinitis dan sinusitis. Ibu hamil juga bisa menggunakan larutan air asin buatan sendiri untuk membilas hidung, mengencerkan lendir atau dahak, serta meredakan tenggorokan sebagai obat kumur.
Itulah beberapa faktor penyebab munculnya kondisi halitosis saat hamil. Oleh karena itu, ibu hamil harus selalu menjaga kesehatan mulut maupun kesehatan tubuh agar terhindar dari kondisi halitosis. Jika Moms ingin menggunakan obat-obatan untuk mengatasi halitosis saat hamil, sebaiknya dengan dokter terlebih dahulu agar diberikan resep obat-obatan yang aman untuk ibu hamil.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM