23 Mar 2021
Nandita Adilfi
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Peningkatan hormon progesteron saat hamil berdampak pada munculnya berbagai keluhan terhadap kondisi tubuh dan kesehatan pada ibu hamil. Selain mual dan muntah, peningkatan hormon progesteron saat hamil ini juga berdampak pada kesehatan mulut, salah satunya yaitu gusi berdarah. Gusi berdarah ini mungkin pernah dialami oleh ibu hamil ketika menyikat gigi terlalu keras.
Keluhan gusi banyak dialami oleh pada ibu hamil di antara usia kehamilan bulan kedua hingga bulan kedelapan, salah satunya ada gusi berdarah. Gusi berdarah merupakan bagian dari gejala gingivitis atau radang gusi. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa penyakit gusi yang parah dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami persalinan prematur dan preeklamsia. Bila gusi berdarah tidak mendapat penanganan tepat, maka akan meningkatkan risiko terjadinya radang gusi parah yang disebut periodontitis.
Dilansir dari laman Healthline, berikut ini adalah beberapa cara untuk menghentikan gusi berdarah pada ibu hamil, antara lain:
1. Berkumur dengan Larutan Air Garam atau Hidrogen Peroksida
Salah satu cara untuk menghentikan gusi berdarah saat hamil adalah berkumur dengan larutan air garam. Untuk menggunakannya, campurkan segelas air hangat dengan setengah sendok teh garam, lalu berkumurlah selama beberapa menit dan lakukan sebanyak 3–4 kali sehari. Hindari menelan air garam tersebut.
Selain air garam, saat hamil Moms juga bisa menggunakan obat kumur yang mengandung hidrogen peroksida setelah menyikat gigi sebagai obat gusi berdarah. Kedua larutan tersebut berfungsi untuk mengurangi iritasi dan pembengkakan gusi, membersihkan sisa makanan di gigi dan gusi, serta menghentikan perdarahan pada gusi.
2. Tingkatkan Asupan Vitamin C
Gusi berdarah bisa juga diatasi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C. Jika ibu hamil tidak mendapatkan cukup vitamin C dalam makanan yang dikonsumsi, maka dapat memperburuk pendarahan, bahkan ketika ibu hamil sudah merawat kebersihan mulut dan gigi dengan baik.
Vitamin C bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar lebih kuat melawan infeksi penyebab gusi berdarah. Kandungan vitamin C dapat ditemukan di beberapa makanan, seperti jeruk, ubi jalar, paprika merah, lemon, jambu biji, kiwi, wortel, dan cabai.
3. Tingkatkan Konsumsi Vitamin K
Selain dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, gusi berdarah juga bisa diatasi dengan meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin K. Mengonsumsi vitamin K pada ibu hamil membantu dalam proses pembekuan darah serta mengurangi gejala gusi berdarah. Kandungan vitamin K dapat ditemukan di beberapa sayuran hijau seperti bayam, brokoli, sawi hijau, kubis, serta buah-buahan seperti alpukat, kiwi dan plum hitam.
4. Transfusi Darah
Perdarahan spontan, seperti mimisan, perdarahan saluran cerna, hingga gusi berdarah, terkadang bisa disebabkan oleh penurunan trombosit. Trombosit merupakan jenis sel darah yang berfungsi untuk menghentikan perdarahan ketika terjadi luka. Untuk mengobati gusi berdarah atau perdarahan di bagian tubuh lain akibat penurunan jumlah trombosit, diperlukan transfusi darah. Bolehkah ibu hamil mendonorkan darah? Baca selengkapnya di sini.
Selain dengan obat-obatan di atas, gusi berdarah juga bisa diobati dengan kompres dingin pada gusi. Untuk mengobati gusi berdarah saat hamil yang disebabkan oleh infeksi bakteri, Moms bisa menggunakan antibiotik sesuai resep dokter.
Dilansir dari laman WebMD, beberapa upaya di bawah ini dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk mencegah gusi berdarah saat hamil, antara lain:
Gusi berdarah saat hamil adalah salah satu keluhan yang dialami oleh beberapa calon ibu karena meningkatnya hormon progesteron. Gusi berdarah dapat dicegah, namun jika terjadi cukup parah, Moms segera berkonsultasi dengan dokter. Oleh karena itu, Moms disarankan untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta melakukan pemeriksaan rutin terhadap gigi dan mulut saat hamil
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM