10 Oct 2018
Janice Susana
Si kecil kerap menangis dan cemas berlebihan ketika Moms harus pergi bekerja dan meninggalkannya di rumah? Mungkin si kecil mengalami separation anxiety atau gangguan kecemasan. Yuk Moms kenali pendekatan-pendekatan yang efektif untuk mengatasinya!
Simak Artikel Part 1: Mengatasi Gangguan Kecemasan Berpisah (Part 1)
Ciptakan kebiasaan atau ritual saat berpisah.
Jangan lupa, selalu ucapkan selamat tinggal kepada si kecil sebelum meninggalkannya, jangan pernah untuk diam-diam menyelinap keluar. Hal ini akan membuat si kecil sangat ketakutan. Moms bisa memberikannya pelukan hangat atau ciuman sambil mengatakan ‘sampai jumpa’, ‘nanti ketemu lagi ya, dan lain sebagainya. Perlu diingat sambil melakukannya dengan sikap yang tenang ya Moms. Jika si kecil melihat kecemasan di wajah Moms, maka ia pun akan ikut menjadi cemas.
Selalu jelaskan alasan mengapa harus meninggalkannya
Biasanya orang tua pun menjadi tidak sabar dan pergi membiarkan si kecil menangis tanpa penjelasan atau bahkan berbohong pada si kecil. Hal ini sangat tidak baik untuk mental si kecil lho Moms. Biasakan selalu menjelaskan dengan rinci kepada si kecil kegiatan apa yang harus Moms lakukan, mengapa harus melakukannya, dimana, dengan siapa. Pemahaman si kecil yang baik tentang peristiwa tersebut akan membantu mempersiapkan ekspektasi mereka.
Berikan si kecil hiburan untuk menenangkannya
Selimut atau boneka kesayangannya bisa menjadi item yang berguna untuk membantu menenangkannya. Si kecil akan merasa lebih aman dan tenang serta mengurangi tingkat stress akibat ditinggal ketika ia bisa mengenggam boneka kesayangannya. Jadi berikan atau tempatkan benda favoritnya di sekitarnya saat Moms akan pergi.
Nah, itulah kira-kira Moms beberapa pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi kecemasan atau ketakutan saat berpisah. Biasanya Keadaan ini hanya akan berlangsung sementara dan tidak akan terjadi terus-menerus. Pada anak yang mulai besar separation anxiety akan semakin berkurang dan dia akan lebih mandiri. Namun, Apabila gangguan kecemasan sudah masuk ke dalam batas tidak wajar dan mengganggu kualitas hidup si keci, maka segera konsultasikan kepada piskiater/ psikolog anak atau para profesional lebih lanjut ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM