Fakta vs Mitos Tentang Tidur Bayi. Jangan Salah Kaprah Ya, Moms!

calendar icon

19 May 2020

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

0-6 bulan

Fakta vs Mitos Tentang Tidur Bayi. Jangan Salah Kaprah Ya, Moms!

Tidur merupakan salah satu fase yang penting bagi kesehatan manusia. Selain mengistirahatkan tubuh setelah seharian beraktivitas dan memulihkan tenaga, tidur merupakan hal yang diperlukan untuk tumbuh kembang, terutama bagi bayi, karena saat tidur, hormon perkembangan bayi sedang aktif-aktifnya.

Untuk itulah, bayi harus punya tidur yang baik dan berkualitas. Namun, anggapan-anggapan dan teori yang berkembang di masyarakat seringkali membingungkan bagi orangtua yang baru memiliki bayi dalam mengelola tidurnya.

Alih-alih tidur dengan baik, tumbuh-kembang bayi justru terhambat karena tidurnya yang kurang berkualitas. Jangan sampai salah kaprah, Moms. Yuk bongkar fakta dan mitos seputar tidur bayi di sini, dilansir dari parents.com berikut ini:

1. Bayi Boleh Tidur dalam Posisi Miring atau Tengkurap

Mitos: Bayi boleh tidur menyamping

Fakta: Sebaiknya bayi yang sehat tidur dengan posisi telentang, tidak telungkup atau pun menyamping, untuk mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian mendadak atau sudden death infant syndrome (SIDS).

Penjelasan: Tidur menyamping memungkinkan bayi yang masih kecil berguling dan tertelungkup sehingga jalan napasnya terhalang. Hal ini dapat membuat bayi tak bisa bernapas. Karena ia masih sangat kecil dan belum dapat berguling ke posisi semula sendiri, bila tak ada orang dewasa yang mengetahuinya, bayi bisa meninggal karenanya.

2. Membedong Bayi dapat Membuat Tidurnya Makin Nyaman

Mitos: Membedong bayi dapat menenangkan bayi yang rewel dan membuat tidurnya jadi lebih nyenyak

Fakta: Jika dilakukan dengan benar, membedong bisa menjadi teknik yang efektif untuk menenangkan bayi

Penjelasan: Membedong adalah teknik yang sangat membantu untuk memberikan kenyamanan pada bayi yang rewel. Sebagian orang tua khawatir jika teknik ini membuat bayi gerah selama tidur. Tetapi, jika bayi berpakaian dengan benar, tidak jadi masalah kok, Moms. Posisi membedong bayi juga berperan penting agar bayi tidak merasa kesakitan dan rewel. Tanyakan ke dokter anak atau orangtua yang lebih berpengalaman tentang teknik membedong yang tepat.3. Waktu tidur bayi bisa dikontrol

3. Waktu Tidur Bayi Bisa Dikontrol

Mitos: Orangtua bisa mengontrol kapan dan seberapa lama durasi tidur bayi baru lahir

Fakta: Bayi baru lahir yang sehat menghabiskan sebagian besar harinya dengan tidur dan bangun saat merasa lapar, ingin buang air, sedih atau isyarat-isyarat normal lainnya.

Penjelasan: Bayi baru lahir umumnya membutuhkan waktu tidur total sekitar 16-17 jam dalam sehari. Pola tidur bayi baru lahir ini tidak beraturan dan Moms tidak bisa mengontrolnya. Bisa jadi ia tidur beberapa menit lalu terbangun, hingga beberapa jam tanpa terbangun sedikitpun. Adalah hal yang wajar bila jam dan durasi tidur bayi tidak beraturan.

Sekeras apapun Moms mencoba membiasakan jadwal tidur yang konsisten, bayi masihlah sangat dini untuk mengerti dan membiasakan diri. Yang diperlukan Moms dan Dads adalah merespon isyarat-isyarat yang ditunjukkan oleh bayi, apakah ia butuh tidur atau membutuhkan hal lain.

Artikel terkait: Moms, Ini Lho 7 Fakta Pola Tidur Bayi Usia 2 Bulan

4. Bayi tidur Harus di Ranjang

Mitos: Tidur siang di car seat atau stroller tidak dapat dihitung sebagai waktu tidur yang berkualitas

Fakta: Jika si Kecil tidur nyenyak, sekalipun di car seat atau stroller, tetaplah dihitung sebagai tidur yang berkualitas

Penjelasan: Bayi dan balita cukup fleksibel dalam hal di mana tempat mereka tidur. Jika bayi tertidur nyenyak di tempat lain selain ranjangnya, Moms dan Dads tak perlu memindahkannya kok. Selama posisi tidurnya nyaman dan tidak membahayakan keselamatannya, biarkan saja bayi Moms tidur siang di car seat atau stroller-nya.

5. Sereal Beras dan Susu Sebelum Tidur Bikin Bayi Semakin Nyenyak

Mitos: Mencampurkan sereal beras ke dalam susu bayi sebelum tidur dapat membantu bayi agar tidur lebih nyenyak sepanjang malam

Fakta: Tidak ada bukti ilmiah bahwa metode ini berdampak pada kualitas tidur bayi

Penjelasan: Memberikan campuran sereal beras dengan susu terlalu dini justru dapat menimbulkan risiko kesehatan bayi. Bayi belum dapat mencerna sereal beras sebelum usia 4 bulan. Banyak orangtua yang mencoba untuk mempercepat kemampuan bayi mengonsumsi makanan padat dan mendorong tonggak perkembangan, tetapi tindakan ini sangat tidak dianjurkan karena dapat membahayakan sistem pencernaan bayi dan berakibat fatal hingga kematian.

Melihat begitu pentingnya fase tidur dalam perkembangan dan pertumbuhan bayi, sebaiknya Moms berkonsultasi pada dokter anak yang terpercaya bila memiliki pertanyaan seputar kualitas tidur si Kecil. Semoga informasi ini mencerahkan ya, Moms.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM