Pentingnya Memahami Cara Menyiapkan Makanan Padat Bayi yang Benar

calendar icon

02 Jun 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

0-6 bulan

Pentingnya Memahami Cara Menyiapkan Makanan Padat Bayi yang Benar

 

 

 

 

Makanan padat bayi pendamping ASI umumnya mulai diperkenalkan saat si Kecil menginjak usia enam bulan, sebab si Kecil juga membutuhkan nutrisi tambahan dari makanan lain. Tanda-tanda ketika bayi siap makan di antaranya: ia sangat tertarik melihat Moms makan sambil membuka mulutnya, bayi sudah bisa duduk tegak, dan ia suka memasukan tangan ke dalam mulut.

Mengenalkan makanan lain untuk pertama kalinya memang agak tricky, namun tetap dapat menyenangkan kok Moms! Moms bisa mulai memberikan makanan dari tekstur yang lunak kemudian meningkat hingga menjadi lebih padat. Selain itu, yang tidak kalah penting dari pemberian makanan padat bayi adalah nutrisinya.

Baca Juga: Proses Pertumbuhan Gigi Susu Bayi hingga Usia 12 Tahun, Moms Sudah Tahu?

Cara Menyiapkan Makanan Padat Bayi

Jika Moms masih bingung mengenai menu yang tepat, berikut ini petunjuk pemberian makanan bayi sesuai tingkatan usia dilansir dari situs Alodokter:

Usia 4-6 Bulan

Pada masa ini, ASI atau susu formula merupakan asupan nutrisi utama bayi. Sementara, makanan padat merupakan asupan tambahan.  Biasanya makanan bayi yang paling awal diperkenalkan adalah bubur sereal bayi yang dicampur ASI atau susu formula. Jangan terburu-buru memberikan bubur bayi atau makanan padat sejenisnya, tapi perkenalkanlah secara perlahan. Caranya,  berikan satu sendok sereal lumat yang didekatkan pada mulut bayi. Jika bayi menolak, tunda sejenak atau tunggu beberapa hari sebelum mencoba lagi.

Meski Moms berharap bayi mau makan, sebaiknya tunggulah sampai dia terlihat sedikit lapar. Namun jangan sampai membiarkan bayi terlalu lapar karena dapat menyebabkan bayi rewel atau lelah. Untuk menyiasatinya, Moms boleh memberi sedikit ASI terlebih dahulu. Setelah itu, pangku bayi atau dudukkan pada tempat duduk khusus untuk memulai langkah awal pemberian makanan bayi.

Moms dapat mulai memberikan bubur yang terbuat dari pisang, apel, pepaya dan ubi yang dihaluskan dengan blender. Perkenalkan bubur buah ini sekitar 1 sendok teh, kemudian tingkatkan menjadi satu sendok makan dua kali sehari. Selain itu, Moms bisa membeli makanan khusus bayi yang akan menjadi lunak seperti bubur setelah dicampur dengan air.

Usia 6-8 bulan

Pada usia ini, rata-rata bayi sudah mampu duduk di kursi khusus bayi, tanpa bantuan. Agar lebih aman, jangan lupa kenakan sabuk pengaman yang biasa terpasang pada kursi.

Ketika bayi sudah mampu mengonsumsi sereal lunak atau bubur nasi dari sendok, selanjutnya Moms dapat memperkenalkan makanan bayi jenis lain. Lakukan secara perlahan ketika memberikan jenis makanan baru. Moms bisa memberikan makanan tersebut kepada bayi selama beberapa hari berturut-turut agar dia terbiasa dengan rasanya, sekaligus mengetahui kemungkinan bayi memiliki reaksi alergi.

Pada usia ini, Moms dapat memberikan buah dan sayur yang dihaluskan. Misalnya, alpukat untuk makanan bayi atau ubi dan wortel yang sudah dimasak terlebih dahulu. Pilihan lainnya adalah bubur dari kacang-kacangan, seperti edamame, kacang panjang, kacang merah, serta bubur dari tahu. Saat ini bayi juga bisa diberikan yogurt tanpa pemanis dalam porsi kecil.

Sebagai asupan protein, bayi mulai bisa diberikan daging, seperti ikan tanpa tulang atau ayam. Potong halus daging sebelum dikonsumsi bayi.

Porsi untuk bayi 6-8 bulan yaitu 1 sendok teh bubur buah, yang kemudian dapat ditingkatkan menjadi ¼ hingga ½ cangkir secara bertahap dalam 2-3 kali makan. Porsi yang sama berlaku untuk bubur dari sayur. Sementara, sereal lunak atau bubur nasi dapat diberikan sekitar 3-9 sendok makan dalam 2-3 kali makan.

Usia 8-10 bulan

Pada usia 8-10 bulan, sebagian besar bayi sudah mampu mengonsumsi bubur atau sereal yang diberikan bersama dengan ASI atau susu formula. Umumnya, saat ini bayi sudah bisa menikmati mengunyah makanan dengan tekstur yang lebih kasar. Bayi usia 9 bulan sudah mulai menunjukkan kemampuan dan koordinasi ibu jari dan telunjuk untuk memegang dan memasukkan makanan ke mulut.

Moms cukup menghaluskan makanan bayi, tidak perlu lagi membuatnya menjadi bubur. Beberapa makanan seperti wortel atau ubi perlu dimasak terlebih dahulu, tetapi tak perlu dihaluskan, cukup dipotong kecil-kecil agar tidak membuat bayi tersedak. Demikian pula ketika Moms akan memberikan biskuit khusus bayi. Jika Moms ingin memberikan telur, pilih bagian kuning telur.

Porsi makan bayi usia 8-10 bulan yaitu sekitar ¼ hingga ½ cangkir sereal, ¾ atau 1 cangkir buah dan sayur. Ditambah dengan  hingga ½ cangkir makanan sumber protein.

Usia 10-12 bulan

Porsi makan anak usia 10-12 bulan tidak terlalu berbeda dengan usia 8-10 bulan. Menjelang ulang tahun pertamanya, bayi sudah mampu mengonsumsi makanan yang sama dengan orang dewasa. Hanya saja, perlu diberikan dalam potongan kecil agar aman saat dikunyah dan ditelan.

Produk kacang-kacangan, telur utuh dan ikan sebaiknya dikonsumsi setelah bayi berusia satu tahun, terutama jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat alergi. Selain itu, susu sapi dan madu juga disarankan untuk diberikan setelah bayi berusia satu tahun.

Baca Juga: Amandel pada Anak: Begini Gejala dan Cara Mengobatinya Moms!

Tips Penting dalam Menyiapkan Makanan Padat Bayi

Kebersihan merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan saat menyiapkan makanan bayi. Untuk itu, jangan lupa mencuci tangan Moms sebelumnya. Selebihnya, Moms bisa simak tips berikut agar pemberian  makanan padat bayi berjalan lancar:

1. Satu per Satu Jenis Makanan

Saat mengenalkan makanan pertama kali, hindari terlalu cepat mengenalkan anak pada aneka jenis makanan. Justru sebaliknya, kenalkan ia pada satu jenis makanan hingga ia bisa mengenalinya dengan baik.

Berikan jeda 3-5 hari sebelum mengenalkan jenis makanan lain. Dengan begitu Moms juga bisa memerhatikan reaksi tubuhnya yang mungkin menimbulkan alergi.

2. Jadwal Makan Bayi

Menentukan waktu makan bayi perlu strategi. Namun pastikan Moms tidak memberinya makan saat ia sudah sangat kelaparan, atau ia sedang sangat kelelahan, karena ini bisa memicu bayi kembali ke kebiasaan lama yang biasa ia peroleh secara rutin yakni ASI.

Hal ini akan berdampak ke depannya, si Kecil hanya mau ASI dan menolak makan. Maka dari itu buat jadwal makan menjadi rutinitas sebab bayi lebih mudah dengan rutinitas. Perhatikan bila bayi menunjukan mulai lapar, segera beri ia makan.

3. Porsi Sedikit

Berikan bayi 1-2 sendok terlebih dulu. Jika ia masih menunjukan rasa ketertarikan dan masih merasa lapar, naikkan secara bertahap misalnya jadi 3-4 sendok. Hindari memaksa si Kecil untuk menghabiskan makanannya, sebab ini bisa menimbulkan trauma dan menolak makan.

Jika Moms ingin mudah menyiapkan makanan untuk si Kecil sesuai dengan porsinya, gunakan wadah khusus dengan bahan aman seperti  OLABABY Steam Bowl. Mangkok makanan ini berukuran sangat pas untuk porsi makan bayi. Selain itu, mangkok ini memiliki bahan tahan panas, sehingga Moms tidak perlu khawatir memberikan makanan pada bayi menggunakan  OLABABY Steam Bowl.

Dapatkan di  www.mooimom.id ya Moms!

 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM