09 Jul 2021
Dinda Ayu Saraswati
Tips Menyusui
Tips Menyusui
ASI memang kaya akan manfaat untuk bayi dan ibunya, baik pula bila diberikan kepada bayi hingga usia dua tahun. Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan ibu sering kali sulit untuk memberikan ASI sehingga terpaksa mengombinasikannya dengan susu formula.
Salah satu bagian penting tentang menyusui adalah dia bekerja menggunakan sistem supply and demand. Dengan kata lain, tubuh Moms akan belajar berapa banyak kebutuhan ASI untuk bayi, dan akan menghasilkan ASI sebanyak yang dibutuhkan.
Ini juga dipengaruhi faktor-faktor lain, seperti genetika, diet, stres, atau adanya penyakit. Namun, ada kalanya beberapa Moms merasa perlu menambahkan susu formula dengan alasan pribadi. Tapi, apapun alasan Moms, saat memutuskan pemberian ASI dengan diselingi susu formula, salah satunya akan memberikan dampak pada tubuh Moms untuk beradaptasi.
Susu formula mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi, dan mengenalkannya untuk bayi tidak selalu menandakan bahwa Moms harus segera mengakhiri pemberian ASI.
Pemberian kombinasi ASI dan susu formula bukan berarti keduanya dicampur dalam satu waktu. Moms dapat mulai dengan mengganti salah satu waktu menyusui dengan memberikan susu formula.
Dikutip dari NCT.org.uk, jika Moms ingin mengurangi pemberian ASI untuk memperkenalkan susu formula, Moms dan bayi akan lebih mudah menyesuaikan diri jika Moms mengurangi jumlah menyusu secara bertahap.
Moms dapat menawarkan susu formula sebelum, selama, setelah atau sebagai pengganti menyusui. Bicarakan dengan dokter Moms atau konselor laktasi tentang hal ini, karena pilihan yang berbeda akan sesuai dengan keadaan yang berbeda. Dan juga akan tergantung pada apa yang ingin Moms capai pada akhirnya.
Ada beberapa kasus ketika susu formula mungkin diberikan sebelum menyusui (misalnya, pada bayi yang sakit atau rentan yang tidak menyusu dengan baik). Dalam kasus lain, susu formula mungkin diberikan sebagai pengganti ASI. Ini mungkin terjadi jika Moms tidak bersamaSi Kecil dan tidak dapat berada di sana untuk menyusui.
Mengurangi pemberian ASI secara bertahap akan mengurangi kemungkinan payudara Moms membengkak dan bocor dengan tidak nyaman. Ini juga akan mengurangi risiko terkena mastitis. Ini membantu untuk mengurangi frekuensi menyusui. Jika Moms mengganti ASI dengan susu formula, mungkin diperlukan waktu sekitar lima hingga tujuh hari bagi payudara Moms untuk menyesuaikan diri dengan mengurasi satu sesi menyusui dalam sehari.
Jika Moms mengganti beberapa sesi menyusui dengan memberikan susu formula, ini kemungkinan akan memperpanjang jarak pemberian ASI. Ini juga akan memberi sinyal pada payudara untuk membuat lebih sedikit ASI. Moms dapat secara bertahap mengurangi frekuensi menyusui.
Mengombinasikan ASI dan susu formula tentu tidak mudah untuk dilakukan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari adanya perbedaan sensasi yang dirasakan bayi saat mengonsumsi susu formula dari botol dengan menyusu langsung, hingga perbedaan rasa ASI dan susu formula. Oleh karena itu, ada beberapa panduan pemberian kombinasi ASI dan susu formula yang dapat Moms lakukan, di antaranya:
Tips mengatur jarak pemberian ASI dan susu formula yang pertama adalah prioritaskan pemberian ASI. Bahkan jika Moms berniat menambahkan susu formula sebagai selingan suatu hari nanti, yang terbaik adalah memberikan ASI eksklusif terlebih dahulu.
Ini tidak hanya akan memastikan bahwa bayi belajar cara menyusui secara efektif, tetapi juga akan menghasilkan persediaan susu yang cukup untuk Si Kecil.
Jauh lebih mudah untuk mengurangi pemberian ASI saat mulai mengenalkan susu formula pada bayi. Jika Moms terlalu cepat mengenalkan susu formula, tubuh Moms mungkin tidak menghasilkan cukup ASI, sehingga bayi mungkin tidak cukup menyusu, yang selanjutnya akan menghambat produksi ASI. Ini mungkin akan membuat Moms dan bayi merasa frustrasi.
Tips mengatur jarak pemberian ASI dan susu formula yang selanjutnya adalah buat jadwal pemberian ASI dan susu formula. Setelah bayi telah mengenal rasa susu formula, Moms bisa membuat jadwal pemberian ASI yang diselingi susu formula. Misalnya, Moms dapat menghilangkan satu kali jadwal menyusui dan menggantinya dengan memberikan susu formula.
Cara ini akan membuat Moms merasa nyaman, karena juga bisa memberi waktu untuk Dads memberikan susu pada bayi. Saat Dads melakukannya, Moms bisa sedikit beristirahat.
Banyak ibu baru yang membutuhkan tidur lebih banyak. Menyusui adalah pekerjaan yang sangat sulit, dan kami melihat banyak depresi pada perempuan yang mengalami masalah dalam menghadapinya.
Untuk mencegah pembengkakan, Moms bisa memerah ASI namun tetap berhati-hati untuk tidak terlalu merangsang payudara. Karena hal itu malah bisa membuat Moms menghasilkan lebih banyak ASI.
Tips mengatur jarak pemberian ASI dan susu formula yang selanjutnya adalah berikan susu formula sebagai hidangan penutup. Dengan opsi ini, Moms memberi bayi semua ASI yang Moms miliki untuk disusui dan kemudian menawarkannya susu formula setelah botol ASI jika dia masih lapar. Dengan cara ini, Moms akan meminimalkan pemberian susu formula karena Si Kecil sudah terlebih dahulu kenyang minum ASI.
Dengan cara ini juga, Moms bisa mengontrol pemberian ASI tetap lebih utama dan lebih banyak ketimbang susu formula.
Namun, dengan cara ini, Moms juga harus menyiapkan diri untuk sedikit kerepotan karena harus menyusui langsung atau memberikan ASI dalam botol dan membuat susu formula dalam botol. Ini tentu tidak praktis.
Tips mengatur jarak pemberian ASI dan susu formula yang selanjutnya adalah kombinasikan ASI dan susu formula dalam satu botol. Moms juga bisa mencampurkan ASI dan susu formula dalam satu botol. Dengan cara ini, Si Kecil yang sudah terbiasa dengan rasa ASI kemungkinan besar akan mudah menerima campuran ASI dan susu formula ini. Moms juga bisa menghemat botol karena hanya perlu menggunakan satu botol.
Dengan opsi ini, Moms harus bekerja sedikit keras saat melakukan persiapan. Moms tidak bisa mencampur ASI dan susu formula begitu saja. Moms harus memastikan suhu ASI dan susu formula sama saat dicampurkan agar bisa tercampur dengan baik. Moms mungkin perlu menghangatkan ASI atau sedikit mendinginkan susu formula. Agak merepotkan memang.
Sayangnya lagi, jika Si Kecil tidak menghabiskan satu botol itu, Moms mau tidak mau harus membuang sisa susunya. Padahal, di dalamnya terdapat ASI yang telah Moms perah dengan penuh perjuangan. Sungguh menyakitkan jika harus membuat ASI ya Moms.
Tips mengatur jarak pemberian ASI dan susu formula yang selanjutnya adalah disiapkan untuk perubahan pada bayi. Karena komposisi ASI dan susu formula sangat berbeda, pemberian susu formula kepada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sebelumnya dapat menyebabkan beberapa perubahan dalam pergerakan usus bayi.
Menurut penelitian yang diterbitkan Frontiers Cellular and Infection Microbiology, ASI memiliki susunan mikroba yang jauh berbeda dari susu formula. Jadi jangan khawatir jika kotoran bayi tiba-tiba berubah warna.
Perhatikan juga jika bayi tampak tidak nyaman, lebih sering muntah, atau tampak sembelit. Sebaiknya Moms berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat. Bisa jadi mengganti susu formula untuk Si Kecil adalah solusinya.
Tips mengatur jarak pemberian ASI dan susu formula yang selanjutnya adalah berikan beberapa minggu sebelum kembali bekerja. Beberapa Moms merupakan ibu bekerja yang akan kembali ke kantor setelah cuti melahirkan. Jika Moms berencana memberikan ASI dan susu formula pada Si Kecil saat kembali bekerja, lakukan pengenalan terlebih dahulu.
Kenalkan Si Kecil pada susu formula beberapa minggu sebelum Moms kembali masuk kerja. Ini akan membuat Si Kecil beradaptasi dengan rasa baru dari susu formula sehingga saat hari H Moms kembali bekerja, ia sudah terbiasa.
Itulah beberapa tips mengatur jarak pemberian ASI dan susu formula. Moms bisa membantu pengenalan tersebut dengan memberikan botol saat bayi senang dan santai, bukan ketika Si Kecil sangat lapar. Posisikan bayi seperti saat Moms akan memberikan ASI dengan menggendongnya, dan mendekatkannya ke payudara agar tercium aroma ASI.
Moms bisa menampung ASI ketika memompa saat bekerja menggunakan MOOIMOM Collection Shell. Bentuknya ergonomis sehingga nyaman digunakan dimanapun. Menggunakannya pun cukup mudah, tinggal selipkan di bra menyusui, maka Moms siap menampung ASI.
Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya! Moms juga bisa
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM