04 Nov 2020
Dinda Ayu Saraswati
0-6 bulan
0-6 bulan
Bolehkah bayi makan roti? Roti merupakan makanan yang sangat umum dikonsumsi oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Makanan ini bisa menjadi camilan maupun makanan utama yang praktis diolah menjadi berbagai sajian yang lezat.
Sebagian besar roti dibuat dari berbagai jenis tepung-tepungan. Tak heran apabila roti termasuk dalam kategori makanan berkarbohidrat. Karena sifatnya yang mengenyangkan, banyak orangtua memberikan roti pada anak untuk makanan sehari-hari. Tetapi, bolehkah bayi makan roti sebagai menu MPASI?
Dilansir dari Momjunction, berikut ini rangkumannya:
Roti gandum utuh yang terbuat dari biji gandum utuh lebih sehat dan bernutrisi karena mengandung semua bagian biji gandum, yaitu dedak, germ, dan endosperm. Sedangkan tepung terigu olahan hanya mengandung endosperm. Tepung terigu olahan ini kehilangan banyak nutrisi selama proses penggilingan.
Dalam satu iris roti gandum utuh mengandung:
Sementara pada roti putih biasa, mengandung:
Untuk bayi usia delapan hingga 12 bulan yang sudah mulai terbiasa dengan makanan padat, Moms bisa menambahkan porsi karbohidratnya.
Takaran yang dianjurkan adalah sekitar dua hingga empat ons atau sekitar 56-113 gram sereal bayi fortifikasi. Termasuk biskuit dan mie. Jumlah ini setara dengan satu buah roti gandum utuh ukuran besar, satu buah roti gandum utuh ukuran medium, dan satu buah roti gandum utuh ukuran kecil.
Bolehkah bayi makan roti? Hati-hati memilihnya ya Moms. Ada begitu banyak macam roti yang dijual di pasaran, dengan kandungan bahan dan isian yang bervariasi. Untuk bayi mama, penting untuk memilih roti yang tepat dan cermat dilihat dari kandungan gizinya. Berikut tips yang bisa Mama terapkan saat memilih roti untuk bayi:
Itu dia informasi seputar keamanan mengonsumsi roti untuk bayi yang penting diketahui. Semoga informasi mengenai bolehkah bayi makan roti ini bermanfaat dalam menyediakan variasi makanan untuk si Kecil ya, Moms.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM