04 May 2021
Ika
0-6 bulan
0-6 bulan
Bayi yang baru lahir memiliki dunia tidur yang—bagi sebagian besar orang tua—aneh sekaligus unik. Dalam sehari, mereka bisa menghabiskan 16-18 jam hanya untuk tidur. Waktu tidur semacam itu masih akan bertahan hingga sekitar dua pekan sesudahnya.
Terkadang di media sosial, beberapa teman Moms bertanya, “Hai, bayimu sudah bisa apa?” Pertanyaan yang kebanyakan bakal dijawab, singkat saja, oleh Moms, “Tidur.” Jawaban yang sebenar-benarnya. Lantaran bayi Moms, yang baru beberapa hari lahir, memang melalui hari-harinya dengan lebih banyak tidur. Tak lebih dan tak kurang: tidur.
Adakah yang pernah bertanya, “Hai, Moms, bagaimana kabarmu? Apakah kamu kelelahan melewati hari-hari sesudah melahirkan?”
Tak hanya bayi, orang tua juga butuh bertahan hidup.
Memahami pengetahuan tentang waktu tidur bayi baru lahir dapat membantu Moms mengatasi kelelahan. Pemahaman nantinya bermanfaat juga, ketika Si Kecil semakin besar; bertumbuh dengan pola tidur yang terus-menerus berubah.
Waktu tidur orang dewasa diatur oleh ritme sirkadian—perubahan fisiologis yang mengacu pada siklus 24 jam sehari. Terdapat beberapa pemicu ritme sirkadian. Namun, yang terutama menyangkut eksposur manusia terhadap cahaya.
Misalnya, saat terpapar sinar Matahari pada siang hari, tubuh Moms mengalibrasi jam internalnya. Sekalipun kurang tidur, Moms akan tetap waspada pada siang hari. Sebaliknya, ketiadaan cahaya Matahari pada malam hari membantu tubuh menjadi tenang. Saat kegelapan kian pekat, otak menafsirkannya sebagai sinyal untuk mulai memproduksi melatonin, hormon yang memicu relaksasi. Inilah hormon yang membuka jalan untuk tidur.
Kebanyakan orang dewasa, begitu. Tidak berlaku untuk bayi. Tidur bayi baru lahir tak diatur oleh ritme sirkadian yang kuat. Ketika masih berada di dalam rahim, jam tidur bayi menyesuaikan isyarat fisiologis sang ibu terkait siang dan malam.
Denyut jantung dan pernapasan janin meningkat saat ibu aktif. Ketika ibunya tidur, denyut jantung dan pernapasan janin pun melambat. Sesudah lahir, hubungan hormonal yang intim ini seketika putus. Bayi baru lahir harus mengembangkan ritme produksi hormon sirkadiannya sendiri.
Jadi, kapan bayi mengembangkan ritme sirkadian yang matang?
Biasanya bayi membutuhkan waktu 12 minggu, atau bahkan lebih lama. Perubahan sirkadian pada kortisol—hormon yang membantu mengatur kewaspadaan—bisa jadi membutuhkan waktu lebih lama untuk muncul. Dan, secara keseluruhan, bayi mungkin membutuhkan waktu 3-5 bulan sebelum mereka menetapkan waktu tidur pada malam hari.
Bayi baru lahir tidur dalam waktu singkat dalam sekali fase—biasanya berkisar antara 30 menit hingga 4 jam. Tidurnya pun acak. Tak selalu lebih banyak tidur pada malam hari dan, sebaliknya, tak selalu lebih aktif pada siang hari.
Sebagian besar waktu tidur bayi baru lahir merupakan "tidur aktif", kondisi tidur ringan yang ditandai kelopak mata yang berdenyut-denyut, pernapasan cepat dan tidak teratur; gerakan tubuh sesekali; dan vokalisasi (dengusan atau tangisan singkat).
Itu tentang bayi, ya. Kini kembali ke Moms. Apakah Moms sudah mulai kelelahan menghadapi jam tidur bayi yang tak beraturan? Sudah cukupkah Moms beristirahat sepanjang hari ini? Jika rasanya sangat, sangat kurang, mari bersiasat.
1. Jadikan bayi sebagai bagian dari rutinitas harian Moms
Ketika orang tua memasukkan bayinya dalam aktivitas sehari-hari, bayi baru lahir dapat beradaptasi lebih cepat dengan siklus 24 jam sehari. Suatu studi yang diprakarsai peneliti Jepang dan Perancis secara berkala melakukan pengukuran terhadap pola aktivitas ibu-bayi selama empat bulan setelah kelahiran anak. Dari penelitian ditemukan, bayi baru lahir yang aktif pada waktu yang sama dengan ibunya ternyata lebih cepat mengembangkan ritme sirkadian yang lebih matang.
2. Kurangi stimulasi pada malam hari
Saat bayi bangun untuk menyusu pada malam hari, minimalkan aktivitas Moms. Buat sesedikit mungkin kebisingan, dan hindari menggerakkan bayi. Dari situ, ia pelan-pelan akan belajar: malam hari adalah saatnya tenang, relaks dan tidur.
3. Kenalkan bayi pada pola pencahayaan alami
Isyarat cahaya mungkin tak langsung menyinkronkan pola tidur bayi baru lahir, tetapi membantu. Cobalah mematikan lampu ruang tidur setiap jam 9 malam. Kelak, ia akan mengerti gelap berarti saatnya tidur.
4. Pijat bayi
Setelah melewati usia satu bulan, bayi baru lahir yang dipijat dengan losion cenderung lebih cepat tertidur. Ia akan tidur lebih lama dan jarang terbangun pada malam hari. Pelajari cara memijat bayi yang tepat, dalam artikel ini.
5. Catat waktu pemberian air susu ibu (ASI) dan, esok, ingatlah waktu yang sudah tercatat
ASI mengandung triptofan, asam amino yang digunakan tubuh untuk memproduksi melatonin. Kadar triptofan naik dan turun sesuai dengan ritme sirkadian ibu. Ketika bayi mengonsumsi triptofan sebelum tidur, mereka tertidur lebih cepat.
Ketika bayi diberi triptofan tingkat rendah pada siang hari dan konsentrasi tinggi pada malam hari, ia akan tertidur lebih cepat pada malam hari.
Untuk membantu Si Kecil tidur lebih pulas, Moms dapat membaringkannya di atas bantal yang dirancang khusus bayi. Salah satunya Mooimom Sloped Pillow. Bantal antigumoh ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan terbaik bagi ibu dan anak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM