25 Nov 2021
Anggraini Nurul F
Tips Menyusui
Tips Menyusui
Salah satu yang paling dikhawatirkan Moms tentang menyusui adalah produksi asi sedikit. Banyak Moms merasa tidak yakin bisa memproduksi ASI yang cukup dan merasa punya ASI sedikit. Bahkan, kecemasan tentang produksi ASI sedikit jadi satu alasan utama kenapa Moms berhenti menyusui. Sebagian besar Moms biasanya memproduksi banyak ASI untuk bayinya, tapi banyak juga yang masih merasa cemas apakah ASI yang diproduksi ini cukup untuk si kecil.
Kalau Moms khawatir, ada tanda untuk memastikan apakah Moms menghasilkan ASI yang cukup untuk bayi atau tidak. Bila Moms memiliki produksi ASI sedikit, biasanya ini diakibatkan oleh manajemen menyusui, bukan karena alasan medis.
Berikut ini beberapa alasan non-medis yang bisa menyebabkan persediaan ASI sedikit:
Ketika bayi menyusu mengikuti jadwal, biasanya ia tidak mendapat jumlah yang ia butuhkan. Yang paling baik, bayi disusui saat ia menunjukkan tanda ingin menyusu. Bila ia disusui menurut jadwal, ia mungkin tidak siap untuk menyusu ketika jam menunjukkan waktunya untuk menyusu. Bila bayi tidak siap menyusu, ia menghisap sedikit ASI dari payudara Moms dan seiring waktu ini bisa memicu produksi ASI sedikit.
Selain itu, tiap Moms memiliki kapasitas penyimpanan ASI yang berbeda di payudaranya. Kapasitas penyimpanan berarti berapa banyak ASI yang Moms bisa simpan di payudara di sela waktu menyusui. Bayi dari Moms dengan kapasitas penyimpanan kecil kemungkinan perlu menyusui lebih sering untuk memenuhi kebutuhannya dibanding bayi dari Moms dengan kapasitas penyimpanan besar. Jadwal menyusui tidak cocok bila diterapkan karena tiap individu memiliki kapasitas penyimpanan ASI yang bervariasi.
Bayi belum bisa membaca jam. Ia memiliki jam internal tubuh yang memberitahu kapan ia perlu menyusu. Ketika ia perlu menyusu, ia akan menunjukkan tanda kalau ia membutuhkan ASI, seperti mengecap-ngecap lidahnya. Dengan merespon petunjuk ini dan menyusuinya, Moms membantu memastikan ia mendapat apa yang ia butuhkan. Perlu diingat Bu, ada waktu di mana bayi baru lahir sering mengantuk dan perlu dibangunkan untuk menyusu. Moms bisa minta bantuan konselor laktasi di situasi seperti ini.
Pada bayi baru lahir sampai usia 1 bulan sebaiknya susui si kecil minimal 2-3 jam sekali. Bahkan ada bayi yang menyusui lebih sering dari itu. Sedangkan untuk di atas usia 1 bulan, sebaiknya paling tidak susui si kecil 3 jam sekali, bahkan kalau lebih sering juga semakin baik untuknya. Yang terpenting, sesi menyusui si kecil jangan dijatah ya, Bu. Biarkan ia menyusui sepuasnya.
Baca Juga:
10 Makanan yang Memperbanyak ASI Busui Wajib Tahu
Kadang, khususnya di minggu-minggu awal, cairan tambahan selain ASI dibutuhkan beberapa bayi baru lahir hingga bisa menyusu. Moms bisa minta panduan konselor laktasi atau dokter anak jika menghadapi kondisi seperti ini.
Namun bila penambahan cairan selain ASI tidak dibutuhkan dan bila penambahan ini berupa susu formula, ini bisa mmembuat produksi ASI sedikit lho, Bu. Ini karena bayi bisa minum susu formula lebih banyak dan menerima ASI sedikit dari payudara Moms. Situasi ini kemungkinan bisa mudah diatasi dengan cara yang tepat bila Moms mengkosultasikannya dengan ahli laktasi.
Bila Moms menerapkan sleep training untuk anak, otomatis si kecil akan tidur lebih lama sebelum ia secara alami siap melakukannya. Nah, kondisi ini bisa menyebabkan ia menyusu lebih sedikit dan juga mengakibatkan produksi ASI sedikit. Tubuh Moms akan memberikan sinyal bahwa jumlah ASI yang diminum bayi menurun dan membuat ASI sedikit
Berikut ini beberapa akibat penggunaan dot yang menyebabkan persediaan ASI sedikit:
Ketika bayi di posisi yang tepat dan melakukan pelekatan dengan baik, ia akan menghisap ASI dengan lebih efektif. Bila ia tidak di posisi tepat dan tidak melakukan pelekatan dengan optimal, ini akan membuat jumlah ASI sedikit diproduksi, Bu.
Gerakan lidah bayi jadi hal penting agar ia secara efektif mengambil ASI dari payudara. Bila bayi mengalami tongue tie, gerakan lidah jadi terbatas dan ia tidak bisa menghisap ASI dari payudara dengan baik. Seiring waktu, ini bisa juga membuat ASI sedikit.
Pada dasarnya, tubuh akan menyesuaikan produksi ASI dengan kebutuhan Si Kecil. Jadi, jangan berhenti dan lebih sering menyusui.
Jika tidak dapat menyusui secara langsung karena bekerja, pastikan untuk memompa ASI secara teratur. Rajin memompa ASI juga dapat membantu menjaga tingkat produksi ASI.
Baca Juga:
8 Cara Memperbanyak ASI saat Menstruasi
Periksa apakah mulut Si Kecil sudah melekat sempurna pada payudara. Jika belum, mungkin dapat berkonsultasi ke dokter atau konselor laktasi.
Selama masa menyusui, sebaiknya tidak mengonsumsi minuman keras dan merokok, ya. Keduanya dapat mengurangi produksi serta kualitas ASI.
Jika ingin menggunakan kontrasepsi, pilihlah pil KB yang hanya mengandung progestin, dan jangan mengonsumsi pil KB kombinasi karena dapat mengganggu suplai ASI. Bila perlu, konsultasikan pilihan KB yang tepat pada dokter.
Sebaiknya, hindari memberikan susu formula pada Si Kecil, kecuali atas indikasi medis. Hal ini karena ia bisa jadi akan lebih menyukai susu formula, sehingga lebih jarang menyusu dan lama-kelamaan produksi ASI akan berkurang.
Hal yang juga penting untuk lakukan adalah mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairan selama masa menyusui. Dengan tubuh yang sehat, aktivitas saat menyusui Si Kecil juga terasa optimal.
Selain itu, sebisa mungkin hindari perasaan cemas tidak bisa memenuhi kebutuhan Si Kecil, ya. Overthinking mengenai produksi ASI bisa membuat merasa ASI kurang, padahal tidak. Terkadang, hal ini bisa dipicu dari komentar dan cerita-cerita orang lain yang dengarkan, misalnya di media sosial.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM