19 Jun 2021
Ika
0-6 bulan
0-6 bulan
Hari-hari awal Si Kecil di rumah bisa jadi saat-saat mengkhawatirkan, bagi beberapa orang tua. Ibarat tengah menempuh serangkaian tes panjang, sepulang dari rumah sakit bersalin-lah ketahanan mereka sebagai orang tua mulai diuji. Ketahanan itu termasuk ketika memastikan tak satu pun gangguan muncul pada tubuh Si Kecil. Tak terkecuali, bentuk kepala.
Ketika lahir, bentuk kepala bayi cenderung tak rata. Ketidakrataan terbentuk ketika Si Kecil melewati jalan lahir. Yang jelas, bentuk kepala bayi berangsur-angsur berubah seiring pertambahan usianya. Jadi, jangan cepat khawatir, ya, Moms.
Sekeluarnya dari rahim, tulang tengkorak bayi tampak tipis dan fleksibel; seolah-olah lentur. Kepalanya terasa lunak dan itu tadi, tak simetris atau terkadang disebut peyang. Setiap bayi memiliki dua area lunak pada bagian atas kepala atau fontanel.
Fontanel memungkinkan otak Si Kecil berkembang maksimal selama masa-masa awal kehidupannya. Lumrahnya fontanel menutup kala bayi berusia 12 bulan.
Terpisah dari bentuk kepala bayi yang tak langsung simetris, Mom mungkin perlu memeriksakan Si Kecil ke dokter jika muncul gejala positional plagiocephaly. Gejala ini mendera 10%-50% bayi yang baru lahir. Tanda yang paling mudah terlihat adalah area datar di bagian belakang atau samping kepala.
Kemunculan area datar ini biasanya dipicu tekanan berulang pada bagian yang sama. Kebanyakan kasus positional plagiocephaly terjadi pada bayi yang sering berbaring dengan posisi kepala yang sama dan di atas tumpuan yang sama. Penyebab lain, termasuk:
Posisi bayi dalam kandungan yang memberi tekanan pada kepala
Lebih dari satu bayi dalam kehamilan yang sama
Menghabiskan terlalu banyak waktu berbaring telentang
Torticollis (otot tegang di satu sisi leher), yang dapat menyebabkan kepala miring ke satu arah atau menyulitkan Si Kecil memutar kepala
Catatan untuk posisi tidur bayi: telentang merupakan posisi yang paling disarankan selama masa awal kehidupan bayi. Posisi tidur miring atau tengkurap sebaiknya dihindari agar Si Kecil tak berisiko kesulitan bernapas. Bayi yang sulit bernapas dapat berdampak lebih buruk. Yang terburuk adalah Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak pada bayi.
Pada sebagian besar anak dengan gejala positional plagiocephaly, perawatan kurang lebih berkisar pada proses perataan bentuk kepala. Beberapa teknik mudah yang bisa dilakukan di rumah, misalnya:
- Saat anak Anda telentang, putar kepalanya dengan lembut ke sisi yang tidak rata. Ini adalah "sisi yang tidak disukai". Mengubah sisi menghilangkan tekanan dari titik datar. Jangan gunakan apa pun untuk menjaga kepala tetap di tempatnya; mungkin saja malah menghalangi wajah dan membuat anak tidak bisa bernapas.
- Letakkan mainan pada pergelangan tangan anak. Taruh bergantian antara tangan kanan dan tangan kiri. Cara ini dapat mendorongnya melihat ke sisi yang tidak disukai dan menghilangkan tekanan dari sisi yang datar. Anda juga dapat memegang mainan di sisi yang tidak disukai untuk mendorong melihat ke arah itu.
- Saat bangun, batasi waktu yang dihabiskan Si Kecil di ayunan atau gendongan bayi. Jika anak Anda bisa duduk, itu akan menghilangkan tekanan dari bagian belakang kepala dan membangun kekuatan leher.
- Pada bayi yang tidak bisa duduk untuk waktu yang lama, tingkatkan jumlah waktu perut yang diawasi saat anak bangun.
- Saat Moms menggendong Si Kecil, pastikan tidak ada tekanan pada sisi kepala yang rata.
Dalam beberapa kasus, metode ini tidak akan membantu kepala untuk membulatkan kepala. Maka, sebaiknya Moms tetap berkonsultasi dengan dokter. Biasanya dokter akan merekomendasikan penggunaan helm atau gelang khusus untuk menstimulasi gerakan anak agar bentuk kepalanya kembali normal.
Untuk membantu Moms menormalkan kembali bentuk kepala Si Kecil, situs Mooimom menyediakan bantal antipeyang. Mooimom Flat-head Prevention Pillow juga menghindarkan Si Kecil dari gumoh dan membuatnya tidur lebih tenang.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM