Bahaya Rubella pada Ibu Hamil dan Cara Mencegahnya

calendar icon

16 Aug 2021

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

Bahaya Rubella pada Ibu Hamil dan Cara Mencegahnya

Ada beberapa penyakit yang sangat berbahaya jika menyerang ibu hamil. Salah satunya rubella. Rubella menjadi lebih berbahaya jika menyerang pada trimester pertama kehamilan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran, hingga memicu gangguan pada janin yang dilahirkan, seperti katarak, mengalami tuli, hingga mengalami kelainan jantung dan berbagai penyakit jangka panjang lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menular dari satu orang ke orang lain, bisa melalui percikan air liur pengidapnya atau kontak langsung dengan benda yang sudah terkontaminasi. Selain itu, virus rubella juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang dikandung melalui aliran darah. 

Penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala, umumnya mulai muncul pada 2 sampai 3 minggu sejak terpapar virus. 

Gejala Rubella Pada Ibu Hamil

Rubella pada ibu hamil bisa ditandai dengan gejala seperti: 

1. Ruam Merah 

Gejala utama dari penyakit rubella adalah muncul ruam merah di kulit. Sekilas, kondisi ini mirip dengan campak pada umumnya, tetapi rubella alias campak Jerman adalah kondisi yang jarang memicu efek separah campak. Selain itu, virus penyebab kedua penyakit ini juga berbeda. Meski begitu, rubella yang menyerang wanita hamil sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit jika mengalami gejala muncul ruam merah di kulit yang dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk tungkai. 

Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Sakit Kepala pada Ibu Hamil

2. Gejala Flu 

Muncul gejala flu pada ibu hamil juga bisa menjadi tanda rubella. Umumnya, penyakit ini akan memicu gejala yang menyerupai flu, seperti demam, sakit kepala, nafsu makan menurun, hingga pilek dan hidung tersumbat. Jika gejala ini muncul dan bertahan, disertai dengan ruam merah, segera lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan untuk menghindari komplikasi yang mungkin terjadi. Rubella pada ibu hamil adalah kondisi yang sebaiknya tidak dianggap sepele. 

3. Mudah Lelah 

Sangat wajar jika ibu hamil merasa mudah lelah dan lemas, tetapi waspada jika gejala ini terjadi secara berlebihan. Kondisi tubuh yang terlalu lemah dan mudah lelah bisa menjadi tanda tengah terjadi infeksi pada tubuh ibu hamil, termasuk infeksi virus rubella. Waspadai jika kondisi ini disertai dengan mata merah dan nyeri sendi. 

4. Muncul Benjolan 

Rubella juga bisa menyebabkan munculnya benjolan di sekitar telinga dan leher. Kondisi ini terjadi karena adanya pembengkakan kelenjar getah bening. Ibu hamil harus selalu mewaspadai setiap perubahan atau kondisi tubuh yang terasa tidak normal. Sayangnya, gejala penyakit ini bisa saja ringan sehingga sulit, bahkan terlambat dideteksi. 

Melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penyakit. Hal ini akan membantu dokter untuk mendeteksi gangguan atau kelainan dan segera mengambil tindakan untuk mencegah kondisi menjadi lebih buruk.

Cara Mengatasi dan Mencegah Campak Rubella

Baca Juga: Sakit Perut Bawah pada Ibu Hamil saat Buang Air Kecil, Pertanda Apa?

Untuk mendiagnosis infeksi rubella pada ibu hamil, dokter akan melakukan tes darah. Jika hasil tes darah menyatakan bahwa Bumil menderita rubella, maka dokter akan menyarankan Bumil untuk beristirahat yang cukup dan minum air putih yang banyak. Dokter juga akan memberikan obat antibodi hyperimmune globulin untuk melawan virus.

Karena tidak ada obat khusus yang dapat mencegah komplikasi penyakit rubella pada janin, maka pencegahan terbaik yang bisa dilakukan adalah menghindarkan ibu hamil dari penyakit ini.

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah:

1. Menerima vaksin rubella atau MMR

Pemberian vaksin rubella memang tidak disarankan untuk dilakukan saat hamil. Oleh karena itu, pemberian vaksin perlu dilakukan sebelum hamil, yaitu saat merencanakan kehamilan.

2. Meminta orang yang tinggal serumah untuk menjalani vaksinasi MMR

Bila memungkinkan, minta orang yang tinggal serumah dengan Bumil untuk menerima vaksin MMR. Cara ini dilakukan untuk mencegah mereka terinfeksi virus rubella dan menularkannya kepada Bumil.

3. Menjaga kebersihan

Segera cuci tangan Bumil dengan sabun setelah melakukan perkerjaan apa pun. Jangan menyentuh wajah, terutama hidung dan mulut, dengan tangan yang belum dicuci.

4. Menunda berwisata

Jika Bumil berencana untuk berwisata dengan pasangan selama hamil, sebaiknya tunda dulu. Apalagi jika tempat wisata yang Bumil kunjungi termasuk wilayah dengan kasus rubella yang tinggi.

Rubella pada ibu hamil perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan keguguran dan kecacatan pada janin. Oleh karena itu, lakukan cara-cara pencegahan rubella di atas dan segeralah periksakan diri ke dokter kandungan bila Bumil mengalami gejala yang mungkin menandakan rubella. Moms bisa konsumsi minuman penunjang kehamilan seperti prenavita milk vanilla yah!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM