30 Nov 2020
Dinda Ayu Saraswati
Isu yang menyebutkan ASI memicu bayi obesitas tentu membingungkan para Moms. Di satu sisi, ASI penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, sehingga bayi perlu diberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama. Di sisi lain, ada isu yang menyebutkan pemberian ASI akan meningkatkan risiko obesitas pada bayi.
Seperti apa sih fakta yang sebenarnya? Yuk, lanjut simak penjelasannya di bawah ini.
Faktanya, bayi yang diberi ASI memang tumbuh lebih cepat selama 3-4 bulan pertama. Namun seiring waktu, pertumbuhan bayi akan cenderung melambat sejalan dengan kemampuan bergeraknya yang meningkat.
Bahkan pada tahun pertama, bayi yang diberi ASI justru memiliki berat badan lebih ideal dibandingkan bayi yang diberi susu formula. Memasuki usia 2 tahun, berat bayi yang diberi ASI dan susu formula akan cenderung sama.
Jadi, isu bahwa ASI memicu obesitas hanyalah mitos. Menurut penelitian, pemberian ASI ekslusif, terutama dengan disusui langsung dari payudara, justru dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas pada bayi. Bayi yang menyusu secara langsung juga kebanyakan memiliki berat badan ideal. Manfaat ini bahkan bisa bertahan hingga dewasa.
Alasan pasti ASI menurunkan risiko obesitas belum diketahui. Meski begitu, terdapat sejumlah teori yang dikemukakan:
Meski faktanya bayi yang mengonsumsi ASI memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami obesitas, namun untuk menjaga berat badan bayi tetap ideal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
Bayi usia 6 bulan sudah boleh diberi MPASI (Makanan Pendamping ASI). Nah, ketika memulai pemberian MPASI, sebaiknya perhatikan jenis dan jumlah makanan yang akan diberikan.
Pasalnya, memberi bayi makanan bergizi tidak seimbang, apalagi yang tinggi gula dan kalori justru bisa memicu obesitas. Untuk menjaga berat badan bayi tetap ideal dan agar pertumbuhan dan perkembangannya tetap baik, berikanlah Si Kecil makanan yang mengandung gizi seimbang dan dalam jumlah yang pas.
Baca Juga: Mengonsumsi ASI Booster saat Hamil, Perlukah?
Kasus ini sebenarnya jarang, namun bayi yang minum ASI perah dari botol tetap berisiko mengalami kelebihan berat badan. Hal ini mungkin terjadi karena proses minum yang lebih mudah dan biasanya tidak perlu usaha lebih untuk mengisap ASI dari botol susu.
Untuk mencegah konsumsi ASI dari botol yang berlebihan, Moms perlu memerhatikan pemberian dot dan mengamati gelagat bayi ketika minum ASI. Berikanlah ASI perah saat Si Kecil menunjukkan tanda-tanda bahwa ia lapar. Demikian juga saat menyusui langsung, Moms sebaiknya tidak menyusui terlalu lama atau lebih dari 45 menit.
Moms bisa berlega hati, karena isu ASI memicu bayi obesitas tidaklah tepat. ASI tidak serta merta membuat Si Kecil obesitas di kemudian hari.
Selain itu, Moms disarankan untuk tidak menilai bayi obesitas hanya karena angka timbangan. Pasalnya, ada aturan berat ideal bayi yang akan mempertimbangkan panjang dan lingkar tubuhnya. Selama bayi masih dalam rentang aman dan dokter tidak memberi peringatan saat pemeriksaan rutin, Moms tak perlu khawatir.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM