08 Apr 2021
Farhan Emerald
Trimester Kedua
Trimester Kedua
Apakah ibu hamil dan menyusui masih bisa berpuasa? Di bulan suci Ramadan wanita hamil dan ibu menyusui tetap bisa menjalankan ibadah puasa bila merasa kuat. Namun bagi wanita dan ibu yang kondisi fisiknya lemah jangan memaksakan diri untuk ibu hamil puasa.
Apabila ibu hamil puasa, atau sedang menyusui merasa kuat dalam berpuasa maka ia dapat melakukan puasa dengan tidak memaksakan diri. Hanya saja, ada beberapa hal harus diperhatikan ketika mereka berpuasa, terutama masalah nutrisi mereka. Karena nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu selain untuk dirinya akan dimanfaatkan juga oleh janin dalam kandungan atau balita yang masih diberi ASI secara eksklusif. Jika muncul gejala seperti lemas, pusing, bahkan berat badan menurun, hal tersebut mengindikasikan bahwa jumlah nutrisi ibu tidak tercukupi dengan baik. Sebaiknya ibu hamil dan menyusui segera menghentikan puasanya. Karena hal itu menggambarkan bahwa sebenarnya mereka tidak mampu untuk berpuasa. Demikian pula untuk ibu hamil yang mengalami mual dan muntah pada kehamilan awal (hiperemesis gravidarum), sebaiknya tidak memaksakan diri untuk berpuasa. Karena jika diteruskan, tidak saja jumlah asupan nutrisi yang masuk menjadi berkurang tetapi juga akan berpengaruh terhadap perkembangan janin dalam kandungan.
Kondisi fisik seorang wanita dalam menghadapi kehamilan dan saat-saat menyusui memang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya, kalori yang dibutuhkan untuk memberi asupan bagi sang buah hati adalah sama, yaitu sekitar 2.200-2.500 kalori per hari untuk ibu hamil dan 2.200-2.600 kalori per hari untuk ibu menyusui. Kondisi inilah yang menimbulkan konsekuensi yang berbeda bagi para ibu dalam menghadapi saat-saat puasa di bulan Ramadan. Ada yang merasa tidak bermasalah dengan keadaan fisik dirinya dan sang bayi sehingga dapat menjalani puasa dengan tenang. Ada pula para ibu yang memiliki kondisi fisik yang lemah yang mengkhawatirkan keadaan dirinya jika harus terus berpuasa di bulan Ramadan begitu pula para ibu yang memiliki buah hati yang lemah kondisi fisiknya dan masih sangat tergantung asupan makanannya dari sang ibu melalui air susu sang ibu.
Kegiatan berpuasa hanya mengubah jadwal makan. Sementara, asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil dan menyusui selama berpuasa tetap dibuat sama dengan saat tidak berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50 persen karbohidrat, 30 persen protein, dan 10-20 persen lemak, atau empat sehat lima sempurna. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan nutrisi yang bagus untuk ibu dan janin. Yang dianjurkan bisa berpuasa adalah ibu yang masa kehamilan sekitar usia kehamilan 5 bulan ke atas, tapi kembali lagi kepada kondisi fisik dan kehamilan ibu masing-masing. Jika memang merasa mampu walaupun hamil di bawah 5 bulan, dipersilakan untuk tetap berpuasa.
Bagi ibu menyusui, yang disarankan berpuasa adalah ibu menyusui dengan usia bayi 6 bulan ke atas. Sementara bagi ibu yang menyusui ASI ekslusif bisa tidak berpuasa karena harus menyusui tiap dua jam sekali dan si bayi belum memperoleh makanan pendamping ASI. Yang perlu diingat saat ibu menyusui berpuasa, pola menyusui akan berubah. Pasokan ASI akan berkurang pada siang hari namun melimpah pada malam hari.
Penting diingat bahwa selama hamil dan menyusui, pasokan kalori sangat diperlukan dalam nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan janin. Yang jelas, harus lebih memperhatikan makanan yang dimakan saat sahur dan berbuka.
Saat Ramadan, kita rata-rata berpuasa 14 jam, dan tubuh masih dapat mengompensasi kekurangan saat berpuasa tersebut pada saat berbuka sampai dengan waktu sahur. Yang terjadi selama puasa hanya masalah menggeser jam makan kita. Kita biasanya sarapan pagi antara pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB, selama puasa kita majukan jadi pukul 03.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Biasanya kita makan siang pukul 12.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB selama puasa kita geser menjadi pukul 18.00 WIB. Biasanya kita makan malam pukul 18.00-20.00 WIB, selama puasa digeser jadi pukul 21.00 WIB, setelah Salat Isya.
Lakukanlah pemeriksaan kehamilan demi kesehatan ibu dan anak. Setiap rumah sakit terdekat memiliki dokter kandungan dan dokter anak yang handal di bidangnya. Pusat Layanan Ibu dan Anak difasilitasi dengan pemeriksaan kehamilan USG 3D dan pemeriksaan kehamilan USG 4D oleh dokter obgyn.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM