20 May 2021
Farhan Emerald
0-6 bulan
0-6 bulan
Bayi sering gumoh mungkin membuat ibu merasa khawatir. Kondisi ini sebenarnya cukup umum dialami bayi dan bukanlah hal yang berbahaya. Meski umum terjadi, seringnya gumoh pada bayi juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang perlu diwaspadai.
Gumoh adalah keluarnya cairan, susu, atau makanan yang baru saja ditelan. Dalam istilah medis, gumoh ini disebut dengan refluks. Kondisi ini normal dialami bayi karena kerongkongannya yang belum berkembang sepenuhnya dan ukuran lambung bayi yang masih kecil.
Gumoh biasanya akan menghilang ketika bayi berusia 1 tahun. Pada usia ini, cincin otot yang berfungsi sebagai katup di dasar kerongkongan sudah berfungsi dengan baik, sehingga makanan yang masuk ke dalam lambung bayi tidak mudah keluar.
Pada dasarnya, bayi sering gumoh bukanlah kondisi yang mengkhawatirkan. Selain mengeluarkan susu atau makanan, gumoh terkadang juga disertai dengan sendawa, batuk, atau cegukan. Frekuensi gumoh pada bayi pun sangat bervariasi, bisa jarang, cukup sering, atau bahkan terjadi setiap kali bayi diberi susu atau makanan. Si Kecil butuh bantal? Di Mooimom banyak pilihan barang untuk Si Kecil. Ayo beli MOOIMOM Slopped Pillow sekarang dan jangan sampai kehabisan!
Kondisi bayi sering gumoh yang tergolong normal dapat dinilai dari beberapa hal berikut ini:
Jika Si Kecil mengalami gumoh dengan ciri-ciri seperti di atas, hal tersebut menandakan bahwa keadaannya baik-baik saja dan tidak memerlukan penanganan khusus.
Sejumlah cara bisa dilakukan untuk mencegah bayi sering gumoh, antara lain:
Saat Moms memberi Si Kecil ASI atau makanan padat, posisikan kepalanya agar lebih tegak. Pertahankan posisi tersebut setidaknya 20-30 menit setelah Si Kecil makan agar makanan tidak naik kembali ke kerongkongan Si Kecil.
Cara lain untuk mencegah Si Kecil sering gumoh adalah dengan memberinya ASI, susu formula, atau makanan dengan porsi sedikit, namun sering. Pastikan pula untuk membuat Si Kecil sendawa setiap habis menyusu atau di sela waktu menyusui.
Jika Si Kecil menyusu dengan dot, perhatikan kembali ukuran dot yang digunakan. Dot yang terlalu besar menyebabkan susu yang keluar terlalu banyak, sehingga membuat Si Kecil mudah tersedak dan gumoh.
Setelah menyusui Si Kecil, janganlah langsung menidurkannya. Moms atau Dads dapat menggendong Si Kecil selama kurang lebih 20-30 menit terlebih dahulu.
Setelah itu, Moms bisa menidurkan Si Kecil tidur dalam posisi telentang dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari badan dan kakinya. Hal ini perlu dilakukan karena bayi yang tidur tengkurap setelah menyusu atau makan lebih berisiko terkena sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).
Upaya lain yang juga dapat Moms lakukan untuk mengurangi gumoh adalah mengurangi konsumsi susu sapi bagi Si Kecil, terutama jika ia dicurigai menderita intoleransi laktosa.
Namun, Moms tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu guna mendapatkan penanganan yang sesuai.
Meski gumoh pada bayi adalah hal yang tergolong normal terjadi, Moms perlu waspada bila Si Kecil gumoh disertai dengan beberapa keluhan atau gejala lain, seperti:
Jika Si Kecil sering gumoh dan menunjukkan beberapa gejala di atas, maka hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti alergi susu sapi, penyumbatan atau penyempitan pada kerongkongan, dan penyakit refluks asam lambung pada bayi.
Gumoh sering kali merupakan hal yang wajar terjadi dan merupakan bagian dari tumbuh kembang bayi. Oleh sebab itu, Moms sebaiknya tidak perlu khawatir ketika Si Kecil gumoh dan tampak tenang dan sehat.
Namun, jika gumoh terjadi berlebihan dan berkepanjangan atau disertai dengan gejala-gejala yang telah disebutkan sebelumnya, maka Moms sebaiknya segera memeriksakan kondisi Si Kecil ke dokter anak untuk mendapat penanganan yang tepat. Jika moms sedang mencari keperluan untuk Si Kecil tidur, moms bisa langsung beli MOOIMOM Slopped Pillow serta dapatkan penawaran dengan harga terbaik!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM