26 Feb 2024
Ainuni Rahmita
Keluarga
Keluarga
Mom shaming adalah sebutan bagi upaya menyalahkan ibu atas pilihan dan tindakan yang mereka lakukan terkait perawatan dan pengasuhan anak. Hal ini bisa terjadi dalam berbagai konteks, termasuk pilihan menyusui atau memberi susu formula, metode pengasuhan, keputusan karir, penampilan fisik, dan masih banyak lagi. Mom shaming dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional ibu, menciptakan perasaan bersalah atau tidak berharga.
Kebanyakan mom shaming dilakukan oleh sesama perempuan. Terkadang, perempuan merasa perlu untuk bersaing satu sama lain dalam hal menjadi "ibu yang sempurna" atau memiliki standar tertentu yang mereka yakini harus dipertahankan. Selain ingin menjadi sempurna, ada juga stereotip yang bertahan di masyarakat tentang bagaimana seorang ibu seharusnya bertindak, terlihat, dan merawat anak-anaknya. Ketika seseorang melihat ibu lain yang tidak memenuhi stereotip ini, mereka mungkin merasa perlu untuk menilainya atau bahkan mempermalukannya.
Pada dasarnya tidak ada ibu yang sempurna, setiap ibu memiliki cara pengasuhan yang unik. Daripada melakukan hal negatif seperti mom shaming, lebih baik memberikan hadiah bermanfaat untuk ibu baru seperti 2in1 Premium Bamboo Corset. Korset ini dapat digunakan saat hamil dan pasca persalinan. Dapat memberikan dukungan tambahan pada perut yang membesar selama kehamilan, menyokong otot-otot perut dan rahim yang melemah setelah proses persalinan, serta membantu mempercepat proses penyembuhan.
Mom shaming memiliki dampak yang negatif dan merugikan. Berikut dampak buruk mom shaming:
Mom shaming bisa menyebabkan ibu merasa dihakimi, diejek, atau merasa bersalah atas pilihan atau tindakan mereka dalam merawat anak. Hal ini dapat menciptakan stigma yang merugikan bagi ibu dan meningkatkan rasa bersalah yang tidak perlu.
Mom shaming dapat meningkatkan tingkat stres, kecemasan, dan depresi pada ibu yang menjadi sasaran kritik. Perasaan tidak aman dan tidak berdaya bisa mengganggu kesejahteraan mental dan emosional ibu.
Mom shaming dapat merusak hubungan sosial ibu dengan orang lain, termasuk keluarga, teman, atau komunitas online. Rasa malu atau ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh mom shaming bisa membuat ibu menarik diri dari interaksi sosial atau menghindar dalam berbagi pengalaman mereka. Sehingga ibu yang menjadi korban mom shaming akan cenderung tertutup.
Mom shaming bisa mempengaruhi cara ibu melihat diri mereka sendiri sebagai orangtua. Mereka mungkin meragukan kemampuan mereka dalam merawat anak atau merasa tidak layak sebagai orangtua, hal ini tentu dapat mengganggu perkembangan identitas orang tua yang positif dan percaya diri.
Mom shaming tidak hanya memengaruhi ibu, tetapi juga dapat memiliki dampak buruk pada anak-anak mereka. Ketegangan dan kecemasan yang dirasakan oleh ibu sebagai akibat dari mom shaming bisa berdampak pada kualitas interaksi dan kesejahteraan anak. Anak-anak belajar melalui pengamatan dan peniruan, sehingga mom shaming dapat mengajarkan mereka bahwa menghakimi atau menyalahkan orang lain adalah perilaku yang dapat diterima.
Menghadapi mom shaming bisa menjadi tantangan, tetapi ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar bisa bangkit dan percaya diri setelah menerima perlakuan mom shaming. Berikut adalah tujuh cara untuk menghadapi mom shaming:
Cobalah untuk memahami latar belakang atau motivasi dari orang yang melakukan mom shaming. Terkadang, orang yang melakukan mom shaming mungkin memiliki keyakinan atau pengalaman yang berbeda, atau mereka mungkin mencoba menyampaikan perhatian dengan cara yang tidak tepat. Memahami sumbernya bisa membantu Moms menanggapi dengan lebih baik.
Jangan ragu untuk menetapkan batasan dengan orang-orang yang mencoba untuk melakukan mom shaming. Jika perlu, katakan dengan tegas bahwa Moms tidak ingin mendengar kritik mereka atau topik tertentu di luar batas pembicaraan.
Berpeganglah pada keyakinan dan keputusan Moms sebagai orang tua. Ingatlah bahwa Moms adalah orang yang ahli dalam kebutuhan dan kepentingan anak Moms sendiri. Tetaplah percaya diri dalam pilihan yang sudah ditetapkan dan jangan biarkan mom shaming merusak keyakinan Moms.
Cari dukungan dari teman, keluarga, atau komunitas orang tua lainnya yang bisa memahami pengalaman Moms. Berbagi pengalaman dan dapatkan dukungan dari orang lain yang juga pernah mengalami mom shaming. Hal ini akan membantu Moms merasa lebih baik dan lebih kuat.
Cobalah untuk tidak memerdulikan mom shaming. Ingatlah bahwa mom shaming lebih tentang orang yang melakukannya daripada tentang Moms sendiri. Jangan biarkan komentar negatif orang lain merusak suasana hati atau mempengaruhi persepsi tentang diri sendiri sebagai orang tua.
Jika memungkinkan untuk Moms meelakukannya, Moms bisa mencoba menanggapi mom shaming dengan bertanya atau memberikan tanggapan bijaksana yang membantu menyampaikan perspektif Moms. Misalnya, Moms bisa bertanya dengan ramah tentang alasan di balik kritik mereka atau menyampaikan bahwa setiap orang tua memiliki pola pengasuhan yang berbeda.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa anak juga dapat menjadi korban mom shaming. Perlu diingat bahwa yang terpenting adalah kesejahteraan dan kebahagiaan anak. Terlepas dari apa yang orang lain katakan atau pikirkan, yang terpenting adalah bahwa Moms melakukan yang terbaik untuk anak-anak. Tetap fokus pada kebutuhan dan kepentingan mereka dapat membantu Moms melalui mom shaming dengan lebih baik.
Itulah penjelasan dampak buruk mom shaming dan tujuh cara menghadapi mom shaming agar bisa bangkit dan percaya diri. Yuk, menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi semua orang tua dan anak-anak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM