20 Jan 2021
Kenhari
0-6 bulan
0-6 bulan
Bayi yang baru lahir memang kerap kali menangis di malam hari, mungkin karena belum beradaptasi dengan pola tidur, ataupun sedang merasakan hal yang tidak nyaman. Dalam sehari, setidaknya bayi dapat menangis tiap 1-3 jam sekali, atau bahkan lebih dari itu. Berikut 6 Cara Menenangkan Bayi yang Menangis Tengah Malam, Wajib Coba!
Baca juga : Bayi Menangis Tengah Malam, Ini Cara Mengatasinya Moms
1. Menyusui bayi
Menyusu bisa dilakukan sebagai cara menenangkan bayi menangis. Sebab, terkadang bayi menangis karena mereka lapar. Untuk itu, pemberian ASI mampu membuat mereka kenyang dan berhenti menangis.
2. Membedong bayi
Ketika bayi dibedong sebagai cara mengatasi bayi menangis, mereka akan merasa seperti kembali ke dalam rahim karena hangat. Hal ini bisa membuat bayi tenang dan aman sehingga bisa membuat mereka berhenti menangis. Anda dapat membedong bayi dengan selimut khusus bayi atau kain pernel, lalu mengusapnya lembut. Jangan membedong bayi dengan terlalu ketat karena bisa membuat mereka tidak nyaman.
Sebagian bayi memberi respons yang lebih baik terhadap bedong daripada mengisap dot. Namun, jika bayi masih menangis atau menggeliat setelah dibedong, sebaiknya lepaskan bedongan. Sebab, bayi mungkin tidak menginginkannya.
Baca juga : Bayi Menangis Saat Tidur? Jangan Panik, Lakukan 13 Hal Ini!
3. Menciptakan suara bising atau white noise
Di dalam rahim terdapat berbagai suara. Menciptakan suara bising kecil atau white noise dapat membantu bayi merasa seperti kembali ke dalam rahim. Hal ini dapat dilakukan sebagai cara mendiamkan bayi menangis. Anda dapat menciptakan suara bising dengan menyalakan kipas angin, penyedot debu, shower, keran air, atau radio.
Suara geraman penyedot debu mungkin terdengar mengganggu bagi Anda. Namun, banyak bayi yang tenang saat mendengar suara itu karena mirip dengan deru suara tubuh yang didengarnya dalam rahim.
4. Mendengarkannya musik
Cara mengatasi bayi menangis ini bisa dilakukan dengan menyanyikan lagu pengantar tidur, memainkan musik, atau menyetel lagu favorit Anda melalui TV ataupun ponsel. Setel berbagai jenis musik untuk melihat respons bayi. Jika bayi berhenti menangis saat disetelkan musik tertentu, maka Anda dapat membuatnya tenang dengan terus memainkan musik tersebut. Selain itu, Anda juga dapat mengajak bayi bergerak mengikuti alunan musik agar membuat tubuhnya rileks.
5. Membawanya keluar kamar
Menurut , membawa bayi keluar kamar untuk menghirup udara segar merupakan cara mengatasi bayi menangis secara instan.
Anda dapat menggendong bayi dan membawanya keluar kamar untuk melihat sekeliling seperti duduk di ruang tamu.
6. Memandikannya dengan air hangat
Air hangat dapat memberikan efek ketenangan. Oleh karena itu, mandi merupakan cara menenangkan bayi menangis yang bisa dipilih orang tua. Namun, berhati-hatilah dalam memandikan bayi. Jangan sampai air malah masuk ke hidung atau telinga bayi hingga membuatnya sakit.
Baca juga : Cara Menenangkan Bayi Menangis
Selain itu, pastikan bahwa air betul-betul hangat dan tidak terlalu panas. Hal ini memang bisa menenangkan sebagian bayi secara instan. Namun, beberapa bayi malah semakin menangis.
Namun sebelumnya, Moms dapat Penyebab Bayi Menangis di Malam Hari terlebih dahulu. Agar lebih mudah untuk menenangkannya:
1. Lapar
Bayi menangis di malam hari bisa disebabkan oleh rasa lapar. Selain menangis, tanda bayi lapar lainnya adalah munculnya gerakan memasukkan tangan ke dalam mulut atau gerakan mengisap bibirnya. Jika Si Kecil melakukan hal tersebut, segera berikan ia susu.
Agar tidak lagi menangis di malam hari karena kelaparan, coba catat kebiasaan waktu menyusu Si Kecil, terutama di malam hari. Pasang alarm untuk memberikannya susu di waktu-waktu tersebut, sebelum ia menangis atau rewel karena merasa lapar.
2. Kolik
Salah satu penyebab bayi menangis di malam hari adalah kolik. Kolik pada bayi akan ditandai dengan tangisan keras dengan durasi yang panjang, bahkan bisa lebih dari tiga jam dalam satu hari. Kondisi ini bisa terjadi saat bayi berusia sekitar 3 minggu dan makin sering saat usianya menginjak 4 dan 6 minggu. Intensitas tangisan kolik dapat berkurang setelah bayi berusia 6 minggu, dan benar-benar hilang saat dia mencapai usia 12 minggu.
Tangisan kolik kerap dikaitkan dengan gangguan pencernaan. Namun, tangisan ini juga bisa menjadi cara bayi untuk mengungkapkan emosinya atau sebagai tanda bahwa ia sedang sensitif terhadap rangsangan tertentu.
Tangisan kolik yang terjadi di malam hari mungkin akan membuat Bunda bingung dan panik. Untuk mengatasinya, coba gendong Si Kecil hingga ia merasa tenang, atau baringkan Si Kecil di pangkuan Bunda dan usap punggungnya secara lembut. Hal ini akan membuat Si Kecil merasa lebih nyaman dan mengurangi tangisannya.
Baca juga : Terapkan Cara Ini Ketika Si Kecil Menangis
3. Kelelahan
Periode menangis di malam hari ini bisa menjadi bagian dari proses tumbuh kembang yang normal. Alasannya, saat keluar dari rahim, bayi mulai melihat dan mendengar hal-hal baru yang bisa membuat otaknya sibuk bekerja. Jadi, mungkin bayi rewel dan menangis di malam hari, karena merasa lelah dengan “pelajaran-pelajaran” barunya.
4. Popok basah
Selain kelaparan, popok basah atau penuh di malam hari bisa membuat bayi tidak nyaman dan menyebabkan ia menangis. Agar hal ini tidak mengganggu tidur Si Kecil, Bunda disarankan untuk mengecek popoknya sebelum tidur. Jika sudah basah, segera ganti dengan yang baru agar ia tidak terganggu saat tidur dan menangis karena popoknya basah.
5. Kesepian
Menjadi satu-satunya orang yang terjaga di malam hari mungkin membuat Si Kecil merasa kesepian dan akhirnya menangis karena butuh perhatian dari Bunda. Jika disebabkan oleh hal ini, biasanya tangisan Si Kecil akan berhenti ketika melihat wajah, mendengar suara, atau ketika disentuh oleh Bunda.
6. Ingin bergerak
Setelah seharian mengurus Si Kecil, Bunda mungkin merasa lelah untuk menggendongnya di malam hari. Nah, berbaring terlalu lama di tempat tidur dapat membuat Si Kecil bosan dan akhirnya menangis untuk menyampaikan emosinya. Jadi, coba gendong Si Kecil agar tangisnya reda.
Selain penyebab-penyebab di atas, bayi juga bisa mengalami fase purple crying, yaitu fase ketika bayi akan lebih sering menangis dan sulit untuk ditenangkan walaupun tidak ada penyebab yang jelas. Namun, Bunda juga perlu memperhatikan dan mewaspadai tanda tangisan bayi yang menandakan adanya gangguan kesehatan.
Jika disebabkan oleh gangguan kesehatan, tangisan bayi biasanya akan disertai gejala lain, seperti demam, diare, muntah, lesu, atau tidak nafsu makan. Selain itu, Bunda juga harus waspada jika tangisannya sangat melengking, karena ini bisa menandakan Si Kecil sedang merasakan nyeri.
Jika menemukan tanda-tanda di atas, segeralah periksakan Si Kecil ke dokter, sehingga bisa diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat. Semangat, Moms!
Baca juga : Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Susah Tidur
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM