5 Ciri ASI Basi, Waspada Dampak Buruk Bagi Si Kecil

calendar icon

17 Sep 2021

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

5 Ciri ASI Basi, Waspada Dampak Buruk Bagi Si Kecil

Jika Moms menyimpan ASI perah untuk bayi, pastikan bahwa susu yang disimpan masih dalam keadaan baik sebelum diberikan pada Si Buah Hati. 

Jika terdapat ciri-ciri ASI basi pada air susu ibu yang dikonsumsi, bayi akan berisiko mengalami keracunan makanan.

Berdasarkan studi yang diterbitkan pada jurnal Acta Medica Indonesia, anak-anak lebih rentan mengalami keracunan makanan.

Sebab, jika ada tanda ASI basi, ASI akan terkontaminasi bakteri, virus, ataupun parasit. Penelitian ini juga menyatakan, gejala umum yang terjadi jika bayi keracunan akibat mengonsumsi air susu dengan tanda ASI basi adalah mual, muntah, diare, dan kolik perut.

Sebenarnya, apa saja ciri ASI basi yang bisa Moms ketahui?

Berikut 5 Ciri ASI Basi, Simak Baik-baik Yah Moms!

1. Ciri ASI Basi: Berbau Busuk yang Menyengat

Sebagai tanda yang pertama, ciri ASI basi memiliki bau yang mirip dengan susu sapi busuk. Selain itu, banyak Moms yang meilhat adanya bau logam tektstur susu yang seperti sabun pada ASI. Bau ini biasanya disebabkan oleh tingkat enzim lipase yang lebih tinggi yang diproduksi beberapa ibu.

ASI mengandung lipase yang memecah lemak untuk bayi. Pada Moms dengan ASI lipase tinggi, enzim tersebut dapat menyebabkan ASI yang dicairkan berbau asam atau seperti sabun dan masih aman dikonsumsi, dikutip La Leche League International .

Baca Juga: Cara Menyimpan ASI Agar Awet dan Tidak Mudah Basi

2. Ciri ASI Basi: Tidak Bercampur saat Diaduk

Meskipun ASI sering kali terpisah menjadi lapisan berlemak dan tidak berlemak saat disimpan, namun jika ASI masih segar biasanya akan kembali mengental saat diaduk dengan lembut. Jika ASI tidak tercampur saat diaduk atau jika ada gumpalan di dalam ASI, itu adalah ciri ASI yang basi.

Namun, perlu dicatat bahwa beberapa bayi akan menolak ASI ini. Jadi, sebelum membekukan ASI dalam jumlah besar, mungkin ada baiknya memberi ASI segar untuk melihat apakah bayi akan menerimanya atau tidak.

Jika tidak, Moms dapat mengatasi masalah ini dengan mendidihkan ASI sebelum dibekukan. Atau Moms juga bisa menyiasatinya dengan selalu memberikan ASI hangat pada bayi, dengan menyesuaikan suhunya setelah dicairkan dari lemari es atau freezer.

3. Ciri ASI Basi: Disimpan di Lemasi Es Lebih dari 3 Hari

Menurut Baby Center, ASI yang telah diperah akan tetap segar saat disimpan di dalam lemari es selama tiga sampai lima hari, tergantung pada suhu dan tempat menyimpan ASI tersebut.

Untuk masa simpan yang maksimal, simpan ASI di tempat uyang paling dingin di dalam lemari es dan bukan di bagian pintu yang suhunya paling fluktuatif. Perhatikan cara dan tempat menyimpan ASI di dalam kulkas ini agar nutrisi dari ASI dapat terjaga dengan baik.

4. Ciri ASI Basi: Tidak Disegel dengan Benar

Jika ASI tidak tersegel atatu tertutup dengan benar misalnya karena kantung atau wadahnya sobek, kemungkinan ASI rusak sangat meningkat. Pastikan untuk menurut rapat wadahnya dan menyimpan ASI dengan posisi yang benar sebelum dimasukkan ke dalam lemari es.

The Mayo Clinic merekomendasikan untuk menyimpan ASI dalam wadah plastik keras, atau dalam kantong ASI yang dirancang khusus , karena kemungkinan kecilnya untuk sobek atau membiarkan kontaminan masuk.

5. Ciri ASI Basi: Rasanya Asam

Cara termudah untuk mengetahui apakah ASI basi atau tidak adalah dengan mencicipinya sendiri. Banyak Moms yang merasakan bahwa akan terasa mirip dengan susu sapi busuk dan terasa asam. Jadi, jika Moms merasakan sesuatu yang aneh, sebaiknya tidak memberikannya kepada bayi.

Baca Juga: Bahaya Untuk Bayi! 3 Tanda ASI Moms Sudah Basi

Tips Menyimpan ASI, Agar ASI Tidak Mudah Basi

Moms dapat menjamin ASI untuk si kecil, tetapi beberapa manfaatnya mungkin akan berkurang karena kondisi ASI yang tidak lagi ‘segar’. Liga La Leche League memberikan pedoman penyimpanan ASI agar tidak cepat menunjukkan diri sebagai ASI basi sebagai berikut:

- Suhu kamar: 4 jam (ideal) hingga 6 jam (dapat diterima).

- Kulkas: 72 jam (ideal) hingga 8 hari (dapat diterima).

- Freezer: 3-6 bulan.

- Deep Freezer: 6-12 bulan.

Ada juga 6 rules yang dipahami oleh banyak ibu yang didapatkan dari pertugas kesehatan dari klinik kesehatan. 6 rules tersebut artinya ASI bisa bertahan selama:

- 6 jam di atas meja

- 6 hari di lemari es

- 6 bulan di dalam freezer

Meskipun mungkin ASI akan bertahan melebihi waktu tersebut, dalam keadaan tertentu 6 rules ini adalah cara mudah untuk mengingat jadwal penyimpanan yang aman. Selain itu, ada dua faktor utama yang mempengaruhi lamanya waktu untuk mengawetkan ASI secara efektif. 

  1. ASI yang disimpan di lemari es sebaiknya disimpan di bagian belakang, dimana suhunya paling dingin dan paling stabil, tidak terpengaruh oleh buka tutup pintu. ASI yang disimpan dalam freezer lemari es dapat bertahan hingga enam bulan.

 

  1. Simpan ASI dalam kantong penyimpanan khusus ASI yang dibuat khusus untuk pembekuan atau dalam botol plastik keras atau botol kaca. Keduanya harus bersih dan tertutup rapat sebelum disimpan untuk mencegah kontaminasi, yang dapat menyebabkan pembusukan ASI.

Moms bisa gunakan MOOIMOM Cooler Bag untuk menyimpan ASI saat sedang bepergian. Terbuat dari bahan yang tahan air sehingga aman dan bebas khawatir bepergian dengan tas ini.


 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM