Waspada Gejala DBD pada Ibu Hamil

calendar icon

04 Sep 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Trimester Pertama

Waspada Gejala DBD pada Ibu Hamil

Demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Seperti dilansir dari Centers Disease for Prevention (CDC), demam berdarah adalah salah satu dari beberapa penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang dapat menimbulkan masalah atau bahkan berbahaya bagi wanita yang sedang hamil dan janin yang dikandung.

DBD saat hamil dapat menularkan virus kepada janin selama kehamilan atau pada saat proses melahirkan. Kondisi seperti ini sangat membahayakan tentunya bagi janin. Lalu apa saja gejala dan risiko DBD pada ibu hamil?

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Demam Saat Hamil, Jangan Asal!

Gejala DBD pada Ibu Hamil

Gejala demam dengue biasanya terlihat 4-10 hari setelah penderita tergigit nyamuk. Gejala yang bisa muncul adalah:

  • Demam tinggi, bisa mencapai 40 derajat Celcius.
  • Sakit kepala.
  • Mata terasa nyeri.
  • Otot, sendi, dan tulang terasa sakit.
  • Muncul ruam.
  • Mual dan muntah.

Perlu diketahui, kadang gejala demam dengue mirip dengan gejala flu atau infeksi virus lainnya. Oleh karena itu, ibu hamil perlu waspada. Saat mengalami demam, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Efek DBD pada Ibu Hamil

Ibu hamil yang terkena demam dengue berisiko mengalami komplikasi kehamilan, seperti:

  • Preeklampsia.
  • Persalinan prematur.
  • Harus melahirkan dengan bedah Caesar.
  • Perdarahan yang mungkin memerlukan transfusi darah.
  • Perdarahan pasca persalinan.

DBD saat hamil memang menjadi salah satu penyakit yang membahayakan. Virus DBD dapat menular selama kehamilan dan saat proses melahirkan berlangsung.

Kemungkinan risiko DBD saat hamil adalah bayi lahir dalam keadaan meninggal atau stillbirth, bayi lahir dengan kondisi berat badan rendah.

Selain itu bayi bisa saja terlahir secara prematur yang dapat mengakibatkan pertumbuhan organ bayi belum sempurna, kemudian ibu hamil juga berpotensi mengalami keguguran saat demam berdarah terjadi di trimester awal kehamilan.

Baca Juga: Demam Saat Hamil, Ketahui Pengaruhnya Bagi Janin dalam Kandungan

Cara Mencegah DBD pada Ibu Hamil

Pengobatan demam berdarah saat hamil perlu banyak hidrasi, istirahat, dan asupan gizi yang baik. Biasanya dalam masa perawatan, dokter akan memberikan resep parasetamol dan NSAID untuk menurunkan suhu tubuh yang sedang demam.

Namun, karena sedang dalam kondisi hamil, pastikan ibu hamil mendapatkan obat-obatan yang dianjurkan dokter. Dalam beberapa kasus, kemungkinan dosis obat dapat diturunkan.

Selain perawatan oleh dokter, ibu hamil juga dapat melakukan perawatan alami untuk menurunkan demam dan meningkatkan kekebalan tubuh seperti menyeka dengan kain dingin.

Mengoleskan pasta cendana juga berfungsi sebagai obat yang sangat baik untuk DBD. Untuk mengurangi dehidrasi dan menjaga tingkat cairan embrionik, ibu hamil sebaiknya minum air putih yang banyak dan jus buah segar.

Kemudian ibu hamil yang sedang mengalami DBD perlu memantau tekanan darah dan jumlah trombosit dibantu oleh dokter.

Ibu hamil yang mengalami pendarahan berlebih, kemungkinan memerlukan transfusi darah.

Bila kondisi parah, ibu hamil akan diberikan oksigen dan cairan intravena.

Untuk melindungi diri dari serangan DBD, Moms perlu menjaga lingkungan dan sekitar rumah tetap bersih dan higienis. Moms perlu mensterilisasikan seluruh peralatan yang sering Moms gunakan menggunakan 59S Sterilizer. Moms bisa membunuh 99% kuman dan bakteri dalam hitungan menit menggunakan sterilizer ini.

Tersedia dalam berbagai jenis dan bentuk, Moms bisa pilih sesuai dengan kebutuhan Moms. Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!

 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM