17 Apr 2020
Dinda Ayu Saraswati
0-6 bulan
0-6 bulan
Bayi yang baru lahir memiliki tekstur kulit yang berbeda dari kulit orang dewasa. Dalam pendekatan dermatologis kulit bayi yang baru lahir lebih tipis, kurang berbulu, memiliki lebih sedikit keringat, dan sekresi kelenjar sebaceous. Perbedaan ini muncul terutama pada bayi baru lahir prematur.
Kulit bayi ini terkena trauma mekanis, bakteri dan cuaca, perubahan panas. Saat lahir, kulit bayi baru lahir diindungi oleh cakupan vernix caseosa, yang memiliki fitur pelumas dan antibakteri serta pH-nya berkisar antara 6,7 hingga 7,4.
Masalah Umum Kulit Bayi yang Baru Lahir
1. Jerawat Neonatal
Dilansir dari American Academy of Dermatology, jerawat neonatal muncul dalam 30 hari pertama kehidupan Si Kecil dan akan hilang dengan sendirinya beberapa minggu atau bulan kemudian.
Jerawat ini hanya bersifat sementara dan tidak berbahaya. Namun dalam kasus yang parah dan tidak bisa sembuh, kelebihan androgenik bisa jadi pemicunya.
Jerawat neonatal harus dibedakan dari jerawat infantil. Jerawat infantil cenderung lebih pleomorfik dan mengakibatkan peradangan daripada yang neonatal.
Jerawat neonatal biasanya terdiri dari komedo tertutup di dahi, hidung dan pipi, meskipun di bagian lainnya juga mungkin.
2. Penyakit Kuning
Dilansir dari Health Link BC, banyak bayi yang baru lahir memiliki warna kulit kuning dan putih pda mata mereka. Masalah kulit bayi yang baru lahir ini disebut penyakit kuning.
Pada bayi baru lahir, penyakit kuning biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu satu minggu dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit kuning bisa memburuk dan dapat menyebabkan kerusakan otak.
Itulah mengapa penting untuk menghubungi dokter jika Moms melihat tanda-tanda bahwa penyakit kuning semakin memburuk.
3. Biang Keringat
Bayi juga bisa mendapatkan ruam panas, masalah kulit bayi yang baru lahir ini sering disebut biang keringat. Masalah kulit ini terjadi ketika bayi berpakaian tebal atau ketika cuaca sangat panas.
Biang keringat adalah ruam merah atau merah muda yang biasanya ditemukan pada area tubuh yang ditutupi oleh pakaian, misalnya bagian punggung. Seringkali terasa gatal dan membuat bayi tidak nyaman.
4. Milia
Milia terjadi pada hampir setengah dari bayi baru lahir yang sehat dan biasanya timbul saat lahir. Milia adalah kista jinak yang berisi keratin.
Dilansir dari jurnal berjudul Newborn Skin: Common Skin Probelms, milia timbul pada kulit wajah bayi yang mengandung folikel rambut vellus dan timbul dari kerah sebaceous infundibular bawah rambut vellus.
Milia mempengaruhi 40-50% bayi baru lahir yang sehat. Bayi yang lahir prematur lebih jarang terkena milia.
Tidak ada kecenderungan rasial dalam masalah kulit bayi yang baru lahir ini. Pemeriksaan fisik menunjukkan papula kecil pada kulit wajah bayi yang baru lahir.
Masalah kulit bayi yang baru lahir lainnya adalah cradle cap. “Cradle cap adalah bentuk ketombe yang umum terjadi pada bayi,” kata Robert H. Pantell, profesor emeritus pediatrik di University of California, San Fransisco.
Cirinya kulit bersisik atau berkerak di bagian atas kepala bayi yang terjadi karena penumpukan minyak kulit lengket, bersisik, dan sel kulit mati.
radle cap dapat ditangani di rumah dengan menggunakan sampo atau minyak mineral. Cradle cap biasanya hilang saat usia anak menginjak 1 tahun. Jadi Moms jangan terlalu khawatir ya.
Itu dia beberapa masalah kulit bayi yang baru lahir. Tetap jaga dan rawat Si Kecil terus ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM