Bayi Tidur Mendengkur Sebaiknya Jangan Disepelekan

calendar icon

20 Jun 2021

author icon

Ika

category icon

0-6 bulan

Bayi Tidur Mendengkur Sebaiknya Jangan Disepelekan

Tak satupun manusia yang terlalu muda untuk mengalami gangguan tidur. Demikian pula bayi. Terkadang, kita menganggap orang lain mendengkur sebagai lelucon. Kini saatnya mengubah pandangan itu, ya, Moms. Terlebih ketika bayi kita yang mendengkur. Jika tak lekas mendapat perawatan—baik di rumah maupun lewat konsultasi dengan dokter—mendengkur dapat memicu dampak buruk pada bayi.

Mendengkur merupakan bagian dari gangguan tidur atau yang dalam dunia medis disebut obstructive sleep apnoea (OSA). Seperti sudah disebutkan sebelumnya, OSA tak cuma berlaku pada orang dewasa, tetapi juga Si Kecil.

Pada bayi, penyebab paling umum mendengkur adalah pembesaran amandel dan kelenjar gondok. Meski begitu, mendengkur dapat pula dipicu lidah yang membesar atau jalan napas yang kurang mulus.

Umumnya bayi berusia antara empat bulan dan satu tahun tidur sekitar 12 hingga 16 jam (termasuk tidur siang di antaranya) dalam sehari. Untuk anak-anak berusia antara 1 dan 2 tahun, total 11 hingga 14 jam sudah cukup.

Waktu tidur orang dewasa diatur oleh ritme sirkadian—perubahan fisiologis yang mengacu pada siklus 24 jam sehari. Terdapat beberapa pemicu ritme sirkadian. Namun, yang terutama menyangkut eksposur manusia terhadap cahaya.

Misalnya, saat terpapar sinar Matahari pada siang hari, tubuh Moms mengalibrasi jam internalnya. Sekalipun kurang tidur, Moms akan tetap waspada pada siang hari. Sebaliknya, ketiadaan cahaya Matahari pada malam hari membantu tubuh menjadi tenang. Saat kegelapan kian pekat, otak menafsirkannya sebagai sinyal untuk mulai memproduksi melatonin, hormon yang memicu relaksasi. Inilah hormon yang membuka jalan untuk tidur.

Kebanyakan orang dewasa, begitu. Tidak berlaku untuk bayi. Tidur bayi baru lahir tak diatur oleh ritme sirkadian yang kuat. Ketika masih berada di dalam rahim, jam tidur bayi menyesuaikan isyarat fisiologis sang ibu terkait siang dan malam.

Dengarkan pernapasan berisik yang terdengar seperti suara dengkuran hidung yang mungkin menunjukkan mereka menderita OSA. Jika betul, mungkin sekali Si Kecil akan kehilangan waktu tidur yang sehat dan nyenyak.

Beberapa penyebab OSA pediatrik dapat teratasi seiring bertambahnya usia. Tetapi sebagian besar mungkin tidak demikian. Kasus yang lebih ringan dapat membaik seiring bertambahnya usia. Namun, tidak mungkin untuk mengetahui tingkat keparahan gangguan tidur berdasarkan gejala saja. Volume mendengkur bukan merupakan indikator keparahan gangguan tidur pada Si Kecil.

Baca juga: Yuk Moms Kenali Pola Tidur Bayi

Masa anak-anak adalah masa pertumbuhan dan perkembangan. Seperti halnya nutrisi yang cukup, tidur yang cukup juga diperlukan bagi seorang anak untuk tumbuh dan berkembang. Gangguan tidur, termasuk mendengkur, turut memengaruhi pernapasan anak saat ia tidur. Kondisi ini dapat memicu kemunculan episode tersedak dan kurangnya oksigen mencapai otak saat tidur. Pada gilirannya menghasilkan gangguan tidur yang, dalam jangka pendek, dapat mengakibatkan kantuk pada siang hari.

Dalam kasus gangguan tidur yang parah, anak mungkin menghadapi masalah perkembangan dalam hal perilaku dan pembelajaran, masalah konsentrasi dan mungkin menjadi hiperaktif. OSA juga membuat mereka berisiko lebih tinggi mengalami masalah jantung pada masa dewasa.

 

 

Jangan Menunggu Sampai Si Kecil Mendengkur

Moms, gangguan tidur tak selalu ditandai mendengkur. Jadi, waspadai gejala lain yang tampak pada Si Kecil ketika ia tidur. Mungkin sekali gangguan tidur menunjukkan gejala pada napasnya yang berat, posisi tidur yang tidak biasanya, cenderung gelisah atau kelelahan pada siang hari.

OSA harus didiagnosis dan diobati segera. Beberapa penelitian menunjukkan operasi untuk mengangkat amandel dan kelenjar gondok adalah pengobatan lini pertama yang efektif dalam kasus ini. Jika anak tidak dapat menjalani operasi, tidur dengan masker tekanan saluran napas positif adalah pilihan.

Baca juga: 7 Penyebab Bayi Rewel yang Seringkali Disepelekan

Dalam beberapa kasus, OSA dikaitkan dengan obesitas pada anak. Maka selalu jaga berat badan anak sesuai acuan yang tepercaya, ya. Jangan sungkan berkonsultasi dengan dokter anak jika Si Kecil mulai tampak kegendutan untuk bayi seusianya.

Bantu anak tidur lebih pulas dengan bantal yang khusus dirancang untuk bayi. Salah satunya Mooimom Sloped Pillow. Bantal ini dapat dibeli melalui situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM