03 Aug 2021
Anggraini Nurul F
Moms, autisme adalah gangguan perkembangan otak dan saraf anak yang memengaruhi caranya berinteraksi, bersosialisasi, berbahasa, berekspresi, dan berkomunikasi secara verbal dan nonverbal. Ciri-ciri autisme pada bayi dan anak bisa terlihat pada tiga tahun pertama kehidupannya
1. Tidak melakukan kontak mata
Salah satu tanda awal autisme adalah kurangnya kontak mata dengan siapapun yang mengasuhnya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan, bahwa bayi yang mengalami gangguan spektrum autisme, menunjukkan adanya penurunan kontak mata antara usia 2 dan 6 bulan.
2. Tidak merespons saat diajak berinteraksi
Bayi biasanya merespons apa yang dilihat dan didengarnya dari suara orang lain, terutama suara ibu dan ayah.
Jika bayi hanya tampak diam dan tak tertarik meresponnya, ini menunjukkan adanya kemungkinan autisme.
Bayi dengan autisme lebih jarang melihat dan mendengarkan orang lain, dan mereka juga tak memberi respons saat namanya dipanggil atau menanggapi bentuk interaksi lainnya, seperti ekspresi wajah.
3. Tidak mengoceh
Umumnya, sebelum mulai berbicara, bayi akan mulai mengoceh, bereksperimen dengan suaranya sekitar usia 6 bulan. Namun, pada bayi autisme, biasanya tak muncul ocehan di sekitar usia enam hingga sembilan bulan.
Bicara mendukung proses belajar, sehingga kehilangan kemampuan verbal di usia awal dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak.
4. Tak bersosialisasi
Anak-anak dengan autisme kemungkinan tidak berinteraksi dengan anak-anak lain atau berbagi pengalaman dengan mereka.
Jika mereka dalam kesulitan atau bertahan dari sesuatu, mereka akan menyimpannya sendiri ketimbang mencari bantuan.
5. Berjuang untuk berkomunikasi
Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme menunjukkan variasi suara, kata, dan gerakan yang berkurang secara signifikan ketika mereka mencoba berkomunikasi.
Ketika mereka ‘berjuang’ dari sesuatu, mereka tidak akan meminta bantuan seperti yang cenderung dilakukan oleh balita lainnya.
Balita dengan autisme tidak bermain dengan orang lain atau menunjukkan minat atau kesenangan pada apa yang mereka lakukan.
Jika balita secara konsisten tidak melakukan interaksi sosial dengan orangtuanya atau anak-anak lain, mungkin ada baiknya segera berdiskusi dengan dokter.
6. Menunjukkan perilaku berulang
Balita dengan gangguan spektrum autisme cenderung mengulangi tindakan atau gerakan yang sama berulang-ulang, yang mana menurut para peneliti hal itu membantu menenangkan mereka.
Ini bisa termasuk bertepuk tangan, menggoyang-goyang tubuh atau berputar-putar. Mereka mungkin obsesif dengan perilaku tersebut.
7. Tidak mau menunjuk atau menggerakkan tubuh
Anak-anak pada umumnya akan menunjuk benda atau membuat gerakan lain untuk menunjukkan ketertarikan mereka apda sesuatu.
Tapi, seorang anak dengan gangguan spektrum autisme cenderung tidak akan menunjuk sesuatu yang menarik perhatian mereka atau juga tak akan menunjukkan ketertarikan pada benda-benda yang ditunjukkan pada mereka.
Semakin dini autisme dapat dideteksi, semakin baik, karena otak yang lebih muda lebih mudah beradaptasi, dan terapi intensif sejak dini dapat berdampak pada tumbuh kembangnya.
Yang perlu menjadi catatan adalah, tidak setiap anak akan menunjukkan gejala yang sama. Jadi sebaiknya segera temui profesional jika Anda berpikir anak Anda mungkin memiliki gangguan spektrum autisme.
Kunjungi website kita di www.mooimom.id yuk Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM