14 Mar 2021
Ika
0-6 bulan
0-6 bulan
Apakah saat ini Moms sedang menunggu kapan Si Kecil akan bicara? Moms mungkin tak sabar menunggu suara Si Kecil dengan riang memanggil Mama. Pasti rasanya menakjubkan bila saat itu tiba, ya, Moms.
Setiap bayi memiliki waktu berbeda-beda terkait kapan ia siap untuk bicara. Bagi bayi, belajar bicara merupakan tugas yang tidak mudah. Kondisi lingkungan sekitar sangat berperan penting mendukung kemampuan bicaaranya. Untuk itu, Moms perlu mengenali sampai sejauh mana tahapan perkembangan bayi berbicara, mewaspadai tanda-tanda yang menghambat bayi berbicara, serta melakukan stimulasi untuk mendukung kemampuan ini.
Moms dapat mengenali tahapan-tahapan bayi bicara, sebagai berikut.
Usia 0-6 bulan
Bentuk komunikasi pada masa ini disebut sebagai bentuk-bentuk pra bicara. Ada empat bentuk pra bicara yakni menangis, berceloteh, isyarat, dan pengungkapan emosi. Saat lahir, bayi hanya dapat menangis. Kira-kira memasuki usia 2-3 bulan, bayi akan memulai membuat suara yang disebut mendekut (cooing) dalam bentuk suara “aah” atau “uuh”. Kira-kira usia 3-9 bulan, bayi dapat menggabungkan konsonan vokal seperti “babababa” atau “dadadaa”. Mendekati usia 6 bulan, bayi dapat merespons jika namanya dipanggil dan mengenali emosi dalam nada bicara. Waspadai jika pada rentang usia ini bayi tidak menoleh jika dipanggil namanya dari belakang, serta bayi tidak melakukan babbling atau ocehan.
Usia 6-12 bulan
Saat bayi memasuki usia 6-9 bulan, ia mulai mengenali namanya dan mengoceh tanpa arti. Mengoceh dapat dikatakan sebagai fase penting karena inilah yang kemudian mengembangkan kemampuan berbicara Si Kecil. Usia 9-12 bulan, Si Kecil dapat mengucapkan mama atau papa dengan arti. Pada usia sekitar 10 bulan, bayi sudah dapat menirukan kata yang didengarnya. Meskipun peniruan kata belum betul, namun sudah mengandung unsur peniruan yang cukup banyak. Usia 12 bulan, Si Kecil bisa mengerti 70 kata. Moms perlu waspada jika pada usia 12 bulan bayi tidak menunjuk sesuatu dengan jari. Selain itu, ekspresi wajah bayi kurang terlihat pada usia 12 bulan.
Usia 12-18 bulan
Saat Si Kecil memasuki usia 10-15 bulan, ia dapat mengucapkan kata-kata pertamanya. Satu kata yang diucapkan bayi dianggap sebagai satu kalimat penuh. Misalnya, ketika Si Kecil mengatakan “papa”, hal itu dapat berarti ia memanggil ayahnya, atau ingin digendong ayah. Kata-kata pertama biasanya meliputi nama orang yang penting baginya, binatang yang sering ia lihat, atau hal-hal yang kerap dilakukan oleh bayi. Usia 18 bulan, bayi bisa mengucapkan 5-50 kosakata. Waspadalah jika tidak ada kata yang berarti pada usia 16 bulan.
Usia 18-24 bulan
Pada usia ini terjadi ledakan kosakata atau vocabulary spurt. Selain itu, Si Kecil mulai mengeluarkan kalimat terdiri dari dua kata. Si Kecil sudah mempunyai kemungkinan lebih banyak untuk menyatakan maksudnya dan berkomunikasi meski masih terbatas. Hampir setiap hari, Si Kecil memiliki kosakata baru. Ia juga dapat mengikuti perintah dan langkah. Moms sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika pada usia 24 bulan tidak ada kalimat yang terdiri dari 2 kata yang dapat dimengerti orang lain.
Usia 2-3 tahun
Pada usia ini, hampir semua kata yang diucapkan Si kecil dapat dimengerti oleh orang lain. Jika rentang usia sebelumnya ia menguasai 50 kata, pada usia 2-3 tahun, bayi dapat mengucapkan 200 kata. Kemudian, pada usia 3 tahun, Si Kecil dapat membuat kalimat terdiri dari 3 kata atau lebih. Si kecil juga mulai senang bernyanyi.
Usia 3-5 tahun
Pada usia ini, Si Kecil dapat menyebutkan nama, umur, dan jenis kelaminnya. Si Kecil juga menggunakan kalimat panjang yang terdiri lebih dari 4 kata. Ia juga dapat bercerita dan mendeskripsikan hal yang ia alami.
Langkah-Langkah Menstimulasi Bayi Bicara
Perkembangan bicara sebenarnya sudah dimulai sejak Si Kecil lahir, dengan adanya interaksi antara orang tua atau pengasuh dengan bayi. Penelitian membuktikan bahwa usia awal bayi merupakan masa kritis kemampuan bahasa anak. Banyaknya kosakata yang anak dengar di usia awalnya akan memengaruhi perkembangan keterampilannya berkomunikasi. Jadi, memang sangat penting kualitas interaksi antara orang tua atau pengasuh dengan bayi.
Untuk membantu perkembangan bicara pada bayi, berikut ini langkah dan upaya yang bisa Moms lakukan.
Walaupun bayi belum dapat bicara, Moms dapat berinisiatif memulai percakapan dengannya. Penelitian menunjukkan, bahwa bayi yang sering diajak bicara oleh ibu dengan menyebutkan benda-benda di sekelilingnya, mendapat tingkat perkembangan yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak mendapat perlakuan tersebut. Apabila bayi diasuh oleh pengasuh atau dititipkan di tempat penitipan atau daycare, upayakan bayi menerima stimulasi bahasa yang cukup.
Moms dapat berbicara dengan bayi seolah-olah mereka telah memahami pembicaraan. Lambat laun, bayi akan menyesuaikan diri dengan model bahasa yang ditunjukkan kepadanya.
Ketika Moms bercakap-cakap dengan Si kecil, perlu disertai ekspresi yang membawa perasaan nyaman bagi bayi. Karena tanpa suasana yang nyaman maka isi pembicaraan menjadi kurang diperhatikan oleh bayi. Moms dapat menyelipkan humor, atau beri intonasi suara berbeda agar Si Kecil tertarik mendengar. Selain itu, berilah contoh penggunan kata yang benar agar bayi tidak mencontoh hal yang salah. Contohnya, Moms sebaiknya menggunakan kata “susu” daripada membuatnya terkesan lucu dengan menyebut “cucu”.
Pada bayi yang mulai bicara, ia belum terlalu lancar dalam berbicara, sehingga orang tua harus sabar saat mendengarkan Si kecil bicara. Biarkan Si kecil mengekspresikan pikirannya meskipun lambat.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM