01 Mar 2021
Dinda Ayu Saraswati
Pra-kehamilan
Pra-kehamilan
Selain menjadi kabar bahagia, terkadang berita kehamilan menjadi kabar yang membuat bimbang bagi beberapa orang yang tidak mengharapkan kehamilan.
Bagi beberapa orang yang tidak mengharapkan atau ingin menunda kehamilan, haid atau menstruasi adalah hal yang dinanti.
Haid yang datang terlambat bisa membuat stres beberapa orang.
Padahal, stres juga dapat memicu jadwal haid yang berantakan dan haid kerap membuat seseorang menjadi cinta sekaligus benci.
Mencari tahu kapan haid itu datang? Berapa lama haid Moms akan bertahan?
Lantas bagaimana jika positif hamil setelah selesai haid? Apakah mungkin terjadi, positif hamil tepat setelah haid?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini kerap menghantui beberapa Moms yang ingin menunda kehamilan.
Padahal kunci dari itu semua adalah mengetahui waktu atau jendela kesuburan Moms sendiri dan menghitung peluang untuk hamil. Dikutip dari situs orami, berikut penjelasannya.
Jika Moms berovulasi secara teratur, Moms memiliki 'jendela subur' bulanan saat Moms paling bisa hamil. Sayangnya dikutip dari Healthline, tidak semua wanita dapat berovulasi secara teratur.
Ini dapat membuat Moms sulit mengetahui kapan waktu Moms yang paling subur, yang biasanya terjadi di tengah siklus.
Akhirnya, Moms akan bingung ketika mendapat diri positif hamil setelah selesai haid.
Perlu Moms ketahui bahwa jadwal subur ini terjadi sekitar hari ke-14, jika Moms memiliki siklus 28 hari.
Beberapa wanita secara alami memiliki siklus yang lebih pendek yaitu sekitar 21 hari. Jika ini mirip dengan siklus Moms, maka tidak mustahil Moms bisa positif hamil setelah selesai haid atau selama mendapatkan haid.
Jika Moms berovulasi secara sporadis di awal atau akhir, ada kemungkinan juga untuk positif hamil setelah selesai haid karena berhubungan seks tepat sebelum, selama, atau setelah haid.
Akan tetapi sekali lagi, kemungkinan positif hamil setelah selesai haid ini bisa saja sangat kecil.
Kemungkinan positif hamil setelah selesai haid sangat rendah, terutama apabila dibandingkan dengan kemungkinan positif hamil setelah selesai haid beberapa hari setelah atau seminggu dalam siklus menstruasi.
Perlu Moms ketahui, ketika seorang wanita berhubungan seks tanpa menggunakan kontrasepsi, dia dapat hamil kapan saja termasuk positif hamil setelah selesai haid. Kontrol yang paling penting memang memanfaatkan alat kontrasepsi.
Moms juga bisa positif hamil setelah selesai haid jika Moms memiliki siklus yang tidak teratur. Siklus haid dianggap tidak teratur jika berada di luar kisaran 'normal'.
Dikutip dari Office on Women Health, dilaporkan bahwa siklus menstruasi yang tidak teratur adalah yang kurang dari 21 hari atau lebih lama dari 35.
Itulah mengapa, masa subur ini bervariasi dari satu wanita ke wanita lainnya dan terkadang juga dapat berubah dari bulan ke bulan.
Banyak alasan kenapa Moms akhirnya bisa positif hamil setelah selesai haid. Salah satunya melupakan penggunaan kondom atau alat pengaman.
Seks tanpa kondom selama haid, bukanlah hal yang dianjurkan. Dikutip dari Medicine Net, berhubungan seks tanpa kondom, baik oral, anal, atau vaginal, selalu meningkatkan risiko infeksi karena kontak kulit-ke-kulit.
Terkadang beberapa orang mengaggap berhubungan seks saat haid adalah hal yang aman.
Akan tetapi, hal itu dapat menyebabkan risiko infeksi akibat keputihan. Infeksi jamur adalah infeksi paling umum yang didapat saat berhubungan seks.
Menerapkan tindakan pengendalian kelahiran, seperti menggunakan kondom, dapat menurunkan kemungkinan tertular infeksi dan kemungkinan kehamilan termasuk positif hamil setelah selesai haid.
Namun, ada beberapa manfaat umum lainnya ketika Moms melakukan hubungan seks yang terlindungi selama haid:
Darah atau bercak di celana dalam merupakan salah satu gejala awal kehamilan. Embrio mendorong dirinya sendiri ke dalam dinding rahim (atau rahim).
Hal ini menyebabkan perdarahan ringan atau bercak darah muncul di celana dalam.
Oleh karena itu, ketika Moms merasa positif hamil setelah selesai haid, bisa jadi itu bukan darah haid melainkan justru memang bercak darah
Untuk mencegah kehamilan, Moms dapat memilih metode kontrasepsi darurat.
Kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan setelah hubungan seks tanpa kondom atau jika kontrasepsi yang Moms gunakan gagal. Misalnya, kondom pecah atau Moms melewatkan minum pil.
Ada 2 jenis kontrasepsi darurat:
Dikutip dari NHS, Moms perlu minum pil kontrasepsi darurat dalam 3 hari atau 5 hari (tergantung merk pil kontrasepsi darurat) dari hubungan seks tanpa kondom agar efektif. Semakin cepat Moms meminumnya, semakin efektif hasilnya.
Sementara kontrasepsi darurat lainnya yaitu IUD, dapat dipasang saat 5 hari setelah hubungan seks tanpa kondom atau hingga 5 hari setelah waktu paling awal Moms bisa berovulasi, agar efektif.
Perlu Moms ketahui, bahwa IUD lebih efektif daripada pil kontrasepsi dalam mencegah kehamilan.
Namun, mengambil pil kontrasepsi darurat dapat membuat Moms sakit kepala atau sakit perut.
Selain itu, masih dari sumber yang sama menyebutkan bahwa pil kontrasepsi darurat dapat membuat haid Moms berikutnya lebih awal, lebih lambat atau lebih menyakitkan dari biasanya.
Jika Moms sakit (muntah) dalam waktu 2 jam -3 jam setelah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat, kunjungi klinik dokter umum atau apotek, itu artinya Moms perlu mengambil dosis lain atau memasang IUD.
Jika Moms menggunakan IUD sebagai kontrasepsi darurat, IUD dapat dibiarkan dan digunakan sebagai metode kontrasepsi biasa. Jika Moms menggunakan IUD sebagai metode kontrasepsi biasa, ini dapat membuat haid Moms lebih lama, lebih berat atau lebih sakit.
Moms mungkin merasa tidak nyaman saat IUD dipasang, tetapi obat penghilang rasa sakit dapat membantu. Tidak ada efek samping yang serius dari penggunaan kontrasepsi darurat karena kontrasepsi darurat tidak menyebabkan aborsi.
IUD adalah metode kontrasepsi darurat yang paling efektif dan hanya kurang dari 1% wanita pengguna metode kontrasepsi IUD dapat hamil.
Metode kontrasepsi IUD lebih efektif daripada pil darurat dalam mencegah kehamilan setelah hubungan seks tanpa kondom.
Kebanyakan wanita dapat menggunakan IUD, termasuk mereka yang positif HIV.
Dokter umum atau perawat akan bertanya tentang riwayat kesehatan Moms untuk memeriksa apakah IUD cocok untuk Moms.
IUD mungkin tidak cocok jika Moms memiliki:
Itulah beberapa penjelasan dan alasan kemungkinan positif hamil setelah selesai haid.
Dijelaskan juga bagaimana proses ovulasi dan bagaimana mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
Itu semua, mungkin berguna bagi Moms yang tidak ingin tiba-tiba mendapat tanda positif hamil setelah selesai haid.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM