22 Jan 2022
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi di area yang tertutup popok. Penyebabnya bisa beragam, tapi umumnya karena pemakaian popok yang terlalu lama dan ketat, atau karena infeksi. Namun Moms tidak perlu panik, karena ada cara mudah untuk mengatasinya.
Ruam popok merupakan kondisi yang umum terjadi pada bayi. Kondisi ini biasanya ditandai dengan bercak kemerahan, kulit kering dan melepuh, serta luka lecet pada bokong, paha, maupun alat kelamin.
Tanda lainnya adalah bayi tampak kesakitan dan kulitnya teraba hangat ketika disentuh. Kondisi ini tentunya membuat bayi tidak nyaman dan menjadi rewel.
Ruam popok cukup sering terjadi pada bayi baru lahir dan balita yang masih menggunakan popok. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan bayi mengalami ruam pokok, yaitu:
Popok yang yang jarang diganti dapat meningkatkan risiko bayi terkena ruam popok. Perlu Moms ketahui, urine yang tercampur dengan tinja pada popok bisa menyebabkan infeksi bakteri dan iritasi pada kulit bayi. Inilah sebabnya, bayi yang popoknya sudah lembap namun jarang diganti rentan terkena ruam popok.
Popok yang terlalu ketat bisa bergesekan dengan kulit bayi. Hal ini bisa menimbulkan iritasi, ruam atau lecet pada kulitnya yang masih lembut dan tipis.
Pada usia 4-6 bulan, bayi sudah mulai mendapat makanan pendamping ASI berupa asupan makanan padat. Nah, beberapa jenis makanan, seperti buah-buahan yang asam, bisa memengaruhi tinja bayi sehingga mudah mengiritasi kulit di daerah bokong dan menimbulkan ruam.
Jika sebelum usia tersebut bayi mengalami ruam popok, padahal dia hanya mengonsumsi ASI atau susu formula, kemungkinan penyebabnya adalah makanan yang dikonsumsi oleh ibu.
Area bokong, paha, dan alat kelamin yang kerap bersentuhan dengan popok, memiliki kondisi yang lembap dan hangat. Hal ini memudahkan kulit di bagian tersebut rentan mengalami infeksi bakteri atau jamur.
Penggunaan produk perawatan kulit, seperti sabun, bedak, tisu basah, atau minyak, pada area popok juga mungkin bisa mengiritasi kulit bayi.
Bayi yang menderita masalah kulit, seperti eksim atau dermatitis atopik, akan lebih rentan mengalami ruam popok.
Tidak peduli bakteri jahat maupun baik, keduanya dapat terbasmi oleh antibiotik. Nah, ketika bayi diberi obat ini, bakteri baik pada kulit yang mampu mencegah pertumbuhan jamur bisa ikut mati. Akibatnya, bayi dapat mengalami ruam popok akibat infeksi jamur.
Ibu menyusui yang mengonsumsi antibiotik juga membuat bayi yang disusuinya lebih berisiko untuk mengalami ruam popok.
Penanganan ruam popok yang paling utama adalah menjaga agar kulit bayi selalu bersih dan kering. Berikut adalah beberapa langkah perawatan yang bisa Moms lakukan di rumah jika Si Kecil mengalami ruam popok:
Jika setelah penanganan di atas ruam popok belum juga sembuh dalam waktu 2-3 hari atau justru semakin parah, Moms perlu membawa Si Kecil ke dokter. Dokter dapat meresepkan krim kortikosteroid, salep antijamur, atau antibiotik, tergantung penyebabnya.
Untuk mempercepat penyembuhan ruam popok, Moms dapat melakukan perawatan sebagai berikut kepada Si Kecil:
Umumnya, ruam popok butuh waktu beberapa hari untuk sembuh. Jika ruam popok belum juga membaik meski sudah diolesi obat dari dokter, Moms perlu membawa Si Kecil ke dokter spesialis kulit agar dapat ditangani lebih lanjut.a
Biarkan si Kecil mengambil langkah untuk bereksplorasi. MUGU Play Mat ini merupakan playmat bayi yang merupakan solusi terbaik untuk Moms dalam menyediakan sarana bagi tumbuh kembang si Kecil. Dengan ketebalan lebih dari 1 cm yang dapat meredam benturan dan cedera saat terjatuh, sehingga melindungi lutut bayi serta mengurangi rasa sakit, jadi Moms tidak perlu khawatir lagi membiarkan si Kecil bermain di atas MUGU Play Mat.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM