Pendarahan Implantasi, Tanda Ovulasi Berhasil

calendar icon

30 Apr 2021

author icon

Ika

category icon

Pra-kehamilan

Pendarahan Implantasi, Tanda Ovulasi Berhasil

Ovulasi merupakan salah satu fase dalam siklus menstruasi. Ovulasi menandai pelepasan sel telur yang matang dari ovarium ke rahim agar bisa terjadi pembuahan.

Setiap perempuan dilahirkan dengan jutaan telur yang belum matang. Telur ini menunggu dilepaskan satu per satu setiap bulan. Selama ovulasi, sel telur bergerak ke tuba falopi yang mungkin bertemu dengan sperma sehingga terjadi pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, Moms akan mengalami menstruasi.

Masa Ovulasi

Mungkin Moms pernah mendengar ovulasi biasanya terjadi pada hari ke 15 dari siklus menstruasi. Kenyataannya, wawasan itu tak berlaku sama bagi setiap perempuan. Jika Moms seperti kebanyakan perempuan pada usia subur, siklus menstruasi akan berlangsung antara 28 hingga 35 hari. Ovulasi biasanya terjadi antara hari ke 10 dan 19 dari siklus tersebut, atau sekitar 12 hingga 16 hari sebelum menstruasi berikutnya. 

Siklus menstruasi tiap perempuan berbeda-beda. Umumnya berlangsung dalam rentang 21 hingga 35 hari. Rata-rata siklus menstruasi yang dialami wanita ialah selama 28 hari. 

  • Jika siklus menstruasi 28 hari, maka masa ovulasi akan terjadi pada hari ke 14 dari siklus. Puncak kesuburannya adalah hari ke 12, 13, dan 14.
  • Jika siklus menstruasi 21 hari, maka masa ovulasi akan terjadi pada hari ke 7 dari siklus. Puncak kesuburannya adalah hari ke 5, 6, dan 7.
  • Jika siklus menstruasi 35 hari, maka masa ovulasi akan terjadi pada hari ke 21 dari siklus. Puncak kesuburannya adalah hari ke 19, 20, dan 21.

Bagi sebagian wanita, ovulasi tidak selalu terjadi atau bisa juga tidak teratur. Jika Moms sedang hamil, telah menopause, rutin mengonsumsi PIL KB, maka tidak akan berovulasi. Penyakit atau kelainan tertentu seperti sindrom ovarium polikistik, atau tengah mengonsumsi obat antidepresan, dan kemoterapi dapat menyebabkan seorang wanita berhenti ovulasi untuk jangka waktu tertentu.

Selain itu, faktor gaya hidup seperti kelebihan berat badan dan stres bisa memengaruhi menstruasi dan ovulasi. Jika Moms memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur atau sangat pendek yakni kurang dari 21 hari, atau siklus yang panjang lebih dari 35 hari, sebaiknya segera memeriksakan diri untuk mengetahui kondisi medis yang menyebabkan ketidakteraturan tersebut.

Tanda-Tanda Ovulasi

Saat terjadi ovulasi, ada beberapa gejala atau ciri pada tubuh yang bisa Moms kenali. Berikut ini 7 tanda utama ovulasi yang biasanya dirasakan oleh seorang wanita saat sedang berada di masa subur:

1. Peningkatan Suhu Basal Tubuh

Suhu basal tubuh adalah pengukuran suhu pada tubuh yang diukur ketika beristirahat. Pengaruh hormon saat masa subur memungkinkan suhu basal tubuh lebih tinggi dibandingkan biasanya dengan peningkatan sebesar 0,1–0,2 derajat Celsius. 

2. Perubahan Lendir

Lendir pada serviks akan menjadi lebih bening, lebih encer, dan lebih licin mirip putih telur. Hal ini dapat membuat sperma lebih mudah masuk dan menyebabkan pembuahan sel telur.  

3. Nyeri atau Keram di Perut Bawah

Jika Moms mengalami nyeri di area perut bagian bawah di tengah-tengah siklus menstruasi, maka bisa jadi itu adalah tanda ovulasi sedang terjadi. 

4. Dorongan seks meningkat

Kadar estrogen pada tubuh wanita berada di level tertinggi tepat sebelum masa subur. Hal ini juga dapat memengaruhi perasaan senang dan bersemangat, termasuk juga dalam kegiatan seksual. 

5. Serviks Melunak dan Membuka

Selama awal siklus, serviks akan meregang. Saat ovulasi, serviks akan melunak dan membuka untuk membiarkan sperma mencapai targetnya. 

6. Payudara Sakit atau Nyeri

Payudara yang melunak dan puting yang sakit bisa menjadi tanda lain dari ovulasi. Hal ini terjadi karena aliran hormon saat sebelum dan sesudah ovulasi. 

7. Keluar Bercak 

Folikel yang mengelilingi dan melindungi telur yang tengah berkembang matang, tumbuh, dan kemudian pecah mengakibatkan sedikit pendarahan. Warnanya bisa berubah kecoklatan. Gangguan ini tak perlu dikhawatirkan, kecuali bercak terus berlanjut. 

Tanda-Tanda Keberhasilan

Setelah sel telur matang dilepaskan dari ovarium, telur tersebut berpotensi dibuahi selama 12 hingga 24 jam. Moms tidak harus berhubungan seks tepat pada hari ovulasi untuk hamil. Terdapat 6 hari masa subur dalam siklus, yakni 5 hari menjelang ovulasi dan 1 hari masa ovulasi. Dari 6 hari tersebut, puncak kesuburan terjadi 2 hingga 3 hari sebelum ovulasi dan hari ovulasi itu sendiri. Jika pada masa ovulasi, pembuahan berhasil maka akan terjadi kehamilan. Rata-rata embrio baru terbentuk 10-14 hari setelah proses pembuahan. 


Baca juga:
6 Rekomendasi Aplikasi Menghitung Masa Subur


bannerbanner

Proses pembentukan embrio ini menyebabkan munculnya berbagai gejala awal kehamilan. Beberapa tanda ovulasi berhasil, antara lain, terjadi pendarahan implantasi. Ketika embrio tertanam di dinding rahim, wanita akan mengalami pendarahan ringan atau flek dari vagina. Pendarahan ini disebut pendarahan implantasi. Pendarahan implantasi berbeda dengan pendarahan saat menstruasi. Bila menstruasi, darah yang keluar cukup banyak. Pada pendarahan implantasi, hanya akan tampak seperti bercak darah berwarna merah muda atau flek kecokelatan.

Tanda kehamilan awal lainnya seperti, keram implantasi yang menyerupai nyeri haid, payudara membengkak atau nyeri, suhu basal tubuh meningkat, telat datang bulan, sering buang air kecil, mual dan muntah. Jika Moms memiliki tanda-tanda seperti tersebut di atas, maka lakukan tes kehamilan mandiri menggunakan test pack untuk memastikan apakah Moms hamil atau tidak. Apabila hasilnya positif, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kandungan untuk pemeriksaan yang lebih terpantau.

Jangan lupa lengkapi nutrisi selama kehamilan. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung kehamilan Prenavita Milk Vanilla. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.

suplemen kehamilan


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM