19 Jun 2021
Ika
0-6 bulan
0-6 bulan
Gula menjadi salah satu asupan yang dibutuhkan Si Kecil untuk diolah menjadi energi. Sumber energi dengan rasa manis itu diperbolehkan dicampur pada makanan pendamping ASI (MPASI) ketika bayi memasuki usia 6 bulan.
Merujuk materi dalam American Heart Association Guideliners, pemberian tambahan gula untuk bayi adalah sebagai berikut:
Sementara itu, menurut World Action on Salt & Health, bayi sebenarnya hanya membutuhkan asupan garam sedikit saja pada makanannya, yakni sekitar 5–10 persen dari total kebutuhan energi harian anak (0,4 gram natrium). Soalnya, ginjal anak yang mengolah dan mencerna garam belum berkembang sempurna.
Jadi, Moms hanya boleh menambahkan gula pada MPASI sesuai takaran yang direkomendasikan itu. Tanpa informasi yang benar, memberikan gula terlalu dini pada Si Kecil bisa membuat dia berisiko memiliki masalah kesehatan di kemudian hari.
Pemberian air gula justru dapat mengganggu aktivitas hormon dan memicu peningkatan insulin dalam tubuh Si Kecil. Ada baiknya Moms tidak memberikan air gula sama sekali hingga bayi berusia 6 bulan.
Hanya saja, Moms sebaiknya perlu tetap mengutamakan pemberian makanan alami untuk memenuhi kebutuhan gula Si Kecil. Biarkanlah bayi Anda lebih dahulu merasakan rasa alami makanan selama MPASI.
Bayi berusia di bawah 1 tahun itu memiliki langit-langit mulut yang belum berkembang sempurna sehingga belum mampu menerima rasa dalam makanan MPASI-nya alias hambar. Karena itu, pada usia tersebut, berikan kesempatan pada bayi untuk mencicipi rasa murni dari makanan.
Nah, penambahan gula penting enggak sih untuk si bayi? Sebenarnya, bayi belum mendapatkan manfaat dari gula karena tubuh belum bisa memprosesnya. Bagaimanapun, kebutuhan gula tetap diperlukan termasuk untuk usia bayi. Gula yang bisa diproses yakni dari sumber alami misalnya gula merah atau gula jawa.
Gula merah yang diberikan pada bayi harus dalam batas normal karena jika diberikan secara berlebihan, bayi mungkin dapat menderita cacingan dan kecanduan, serta dapat mempengaruhi kesehatan bayi akibat kalorinya yang tinggi.
Sumber gula merah berasal dari berbagai bahan alami seperti kelapa, lontar dan kurma dengan kandungan nutrisi tinggi mencakup kalsium, fosfor, juga zat besi. Gula merah baik untuk membantu pencernaan bayi (mencegah sembelit), meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi, mengatasi dingin dan flu, mencegah anemia, membersihkan jantung, dan memperkuat tulang bayi.
Meski pada dasarnya anak-anak membutuhkan gula sebagai energi, tetapi berikanlah dalam jumlah yang sesuai rekomendasi. Pemberian gula di luar takaran yang dianjurkan dapat memicu beberapa dampak negatif, seperti:
Untuk membantu mempermudah sumber gula dalam menyiapkan MPASI, ada bahan alami selain gula merah yang bisa dijadikan alternatif. Laman Early Foods merekomendasikan bahan alami sebagai alternatif pemanis untuk MPASI berikut ini.
Perlu diingat, madu hanya boleh diberikan pada anak di atas usia 1 tahun karena Kandungan clostridium botulinum berbahaya dan bisa menyebabkan penyakit serius botulisme pada bayi, yakni kelemahan otot.
Apel mengandung serat dan berbagai nutrisi yang bisa dikenalkan sejak bayi berusia 6 bulan. Moms bisa mengolah apel dengan menghaluskan daging buahnya.
Intinya, Moms boleh kok menambahkan gula pada makanan selingan MPASI dalam jumlah yang sedikit, secukupnya. Jangan lupa melengkapi peralatan makan anak, ya. Pilih yang terjamin keamanan serta kualitasnya. Seperti produk peralatan makan anak MUGU. Produk Mugu tersedia di situs Mooimom.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM