19 Feb 2021
Ika
Persalinan
Persalinan
Nifas disebut sebagai masa pemulihan juga pembersihan rahim. Fase ini terhitung 6 minggu atau 40 hari setelah ibu melahirkan. Beberapa jam setelah persalinan, ibu akan memasuki masa nifas dimana organ tubuh yang berperan dalam kehamilan seperti rahim, vagina, serviks sedikit demi sedikit kembali seperti sebelum hamil.
Dalam masa nifas, perubahan yang terjadi pada tubuh melewati tahapan-tahapan yang berbeda. Secara umum ada 4 tahapan masa nifas, yakni sebagai berikut.
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Periode ini merupakan fase kritis, dimana sering terjadi insiden perdarahan postpartum karena atonia uteri atau kondisi ketika rahim tidak bisa berkontraksi lagi setelah melahirkan. Ibu yang melahirkan harus terus dipantau oleh tenaga medis, untuk memantau kontraksi uterus, pengeluaran lokia, kandung kemih, tekanan darah dan suhu.
Merupakan periode lebih dari 24 jam hingga 1 minggu. Dalam fase ini, tenaga medis perlu memantau ibu melahirkan dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, ibu tidak demam, ibu cukup makan dan mendapat cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
Terjadi selama lebih dari 1 hingga 6 minggu. Pada periode ini Moms akan terus dipantau secara fisik serta konseling perencanaan Keluarga Berencana (KB).
Merupakan waktu yang diperlukan oleh ibu untuk pulih dan sehat terutama bisa selama hamil atau bersalin mengalami komplikasi.
Pada masa pemulihan, vagina akan mengeluarkan cairan berupa darah secara terus menerus. Cairan ini disebut lokia, biasanya berjumlah banyak, berbau amis, dan berlendir. Pengeluaran lokia juga terbagi dalam 4 tahapan, yakni sebagai berikut.
Seminggu pertama masa nifas darah yang keluar biasanya berupa darah segar berwarna merah bersamaan dengan jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi), dan mekonium (kotoran bayi saat dalam kandungan). Lokia lubra mengandung banyak kuman penyakit.
Satu sampai dua minggu berikutnya darah yang keluar berwarna merah dan berlendir.
Dua minggu berikutnya, cairan yang keluar berwarna kekuningan atau kuning kecoklatan, lalu berubah jadi merah muda. Kandungannya berupa jaringan serosa atau sisa-sisa pengaruh hormon dan lainnya.
Selanjutnya cairan yang keluar sudah berwarna putih biasa dan bening. Hal ini menunjukkan bahwa Moms sudah memasuki masa pemulihan dan mengalami masa nifas yang berlangsung normal. Namun, kondisi ini akan berbeda jika Moms mengalami infeksi saat masa nifas.
Keempat tahapan masa nifas berlangsung berkisar 6 minggu. Kecuali bila terjadi infeksi. Infeksi masa nifas adalah kondisi yang terjadi ketika bakteri masuk menginfeksi rahim dan area sekitarnya setelah seseorang melahirkan.
Terdapat beberapa jenis infeksi masa nifas meliputi endometritis (infeksi leher rahim), miometritis (infeksi otot rahim), dan parametritis (infeksi di area sekitar rahim). Beberapa tanda yang perlu diwaspadai adalah demam tinggi, nyeri perut di bagian bawah, keputihan, kulit pucat, menggigil, sakit kepala, turun nafsu makan, dan peningkatan denyut jantung.
Dokter dapat mendiagnosis ibu yang mengalami infeksi masa nifas melalui pemeriksaan fisik. Jika diperlukan, dokter juga mungkin akan mengambil sampel urine atau darah untuk menguji keberadaan bakteri. Infeksi masa nifas paling sering diobati dengan antibiotik oral. Antibiotik akan disesuaikan dengan jenis bakteri yang dicurigai dokter menjadi penyebab utama infeksi. Agar kuman dan bakterinya benar-benar mati, sesuai sifat obat antibiotik, maka Moms harus meminum dan menghabiskan obat sampai habis.
Selama masa nifas, sangat penting menjaga kebersihan agar infeksi masa nifas dapat dicegah. Tanpa kebersihan yang memadai infeksi mudah terjadi. Kebersihan dan higienitas tempat persalinan perlu Moms pertimbangkan untuk menurunkan risiko infeksi masa nifas.
Jika Moms hendak melahirkan dengan metode operasi caesar, pastikan rumah sakit tempat bersalin menyiapkan tindakan untuk mencegah infeksi. Selain hal di atas, Moms dilarang berhubungan seksual selama masa nifas. Saat berhubungan seks, dikhawatirkan sisa-sisa kehamilan yang seharusnya keluar dari rahim malah kembali terbawa ke dalam dan akhirnya menimbulkan infeksi.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM