Moms & Dads, Waspadai Stunting Pada Anak Usia Dini

calendar icon

02 Jul 2022

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

0-6 bulan

Moms & Dads, Waspadai Stunting Pada Anak Usia Dini

Stunting pada anak di awal kehidupan, terutama pada 1000 hari pertama sejak konsepsi sampai usia dua tahun, memiliki konsekuensi fungsional yang merugikan anak. Beberapa konsekuensi tersebut termasuk kognisi dan kinerja pendidikan yang buruk, produktivitas yang hilang dan, bila disertai dengan penambahan berat badan yang berlebihan di kemudian hari, peningkatan risiko penyakit kronis terkait nutrisi pada kehidupan orang dewasa.

Pertumbuhan linier pada anak usia dini merupakan penanda kuat dari pertumbuhan yang sehat, juga terkait erat dengan perkembangan anak di beberapa domain termasuk kapasitas kognitif, bahasa dan motorik sensorik.

Penyebab Stunting pada Anak

stunting adalah

Stunting atau pertumbuhan anak yang tertunda dapat disebabkan oleh berbagai macam hal yang mendasarinya. Penyebab paling umum stunting pada anak meliputi:

1. Riwayat Keluarga Bertubuh Pendek

Penyebab stunting pada anak yang pertama adalah riwayat keluarga bertubuh pendek. Jika orang tua atau anggota keluarga lain bertubuh pendek, biasanya pertumbuhan anak akan lebih lambat daripada teman sebayanya. Pertumbuhan yang tertunda karena riwayat keluarga bukanlah indikasi masalah yang mendasarinya.

Anak tersebut mungkin lebih pendek dari rata-rata hanya karena faktor genetik.


Baca Juga:
Moms, Perhatikan Asupan Gizi agar Anak Tak Tumbuh Stunting


bannerbanner

2. Penundaan Pertumbuhan Konstitusional

Penyebab stunting pada anak yang selanjutnya adalah penundaan pertumbuhan konstitusional. Anak-anak dengan kondisi ini lebih pendek dari rata-rata tetapi tumbuh dengan kecepatan normal. Mereka biasanya mengalami “usia tulang” yang tertunda, yang berarti tulang mereka matang lebih lambat dari usia mereka.

Mereka juga cenderung mencapai pubertas lebih lambat dari teman sebayanya. Hal ini menyebabkan tinggi badan di bawah rata-rata di tahun-tahun awal usia remaja, tetapi mereka cenderung mengejar saat beranjak dewasa.

3. Kekurangan Hormon Pertumbuhan

Penyebab stunting pada anak yang selanjutnya adalah kekurangan hormon pertumbuhan. Dalam keadaan normal, hormon pertumbuhan mendorong pertumbuhan jaringan tubuh. Anak-anak dengan defisiensi hormon pertumbuhan sebagian atau seluruhnya tidak akan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan yang sehat.


Baca Juga:
Meredam Dampak Stunting pada Anak, Moms Perlu Lakukan Intervensi


4. Hipotiroidisme

Penyebab stunting pada anak yang selanjutnya adalah hipotiroidisme. Bayi atau anak-anak dengan hipotiroidismememiliki kelenjar tiroid yang kurang aktif. Tiroid bertanggung jawab untuk melepaskan hormon yang mendorong pertumbuhan normal, jadi pertumbuhan yang tertunda adalah tanda yang mungkin dari tiroid yang kurang aktif.

5. Mengalami Sindrom Turner

Penyebab stunting pada anak yang selanjutnya adalah sindrom Turner. Sindrom Turner adalah kondisi genetik yang memengaruhi wanita yang kehilangan sebagian atau seluruh satu kromosom X. TS mempengaruhi sekitar 1 dari 2.500 perempuan.

Meskipun anak-anak dengan TS menghasilkan GH dalam jumlah normal, tubuh mereka tidak menggunakannya secara efektif.

6. Penyebab Lain dari Pertumbuhan yang Tertunda

Penyebab yang kurang umum dari stunting pada anak/pertumbuhan tertunda meliputi:

  • down syndrome, suatu kondisi genetik di mana individu memiliki 47 kromosom, bukan 46 yang biasa
  • skeletal displasia, sekelompok kondisi yang menyebabkan masalah pada pertumbuhan tulang
  • jenis anemia tertentu, seperti anemia sel sabit
  • penyakit ginjal, jantung, pencernaan, atau paru-paru
  • penggunaan obat-obatan tertentu oleh ibu kandung selama kehamilan
  • nutrisi yang buruk, menurut dr. Cut, stunting pada anak disebabkan oleh kekurangan nutrisi jangka panjang Si Kecil disertai dengan adanya atau peningkatan kebutuhan energi akibat infeksi berulang atau penyakit kronis lainnya.
  • stres yang parah

Gejala Stunting pada Anak

Jika anak Moms lebih kecil dari anak-anak lain seusianya, mereka mungkin memiliki masalah pertumbuhan. Ini biasanya dianggap sebagai masalah medis jika mereka lebih kecil dari 95 persen dari anak-anak seusia mereka, dan laju pertumbuhan mereka lambat.

Keterlambatan pertumbuhan juga dapat didiagnosis pada anak yang tinggi badannya dalam kisaran normal, tetapi laju pertumbuhannya melambat.

Bergantung pada penyebab yang mendasari keterlambatan pertumbuhan Si Kecil, mereka mungkin akan menunjukkan gejala stunting pada anak lain, seperti:

Jika mereka memiliki bentuk dwarfisme tertentu, ukuran lengan atau kaki mereka mungkin di luar proporsi normal dari badan mereka.

Jika mereka memiliki tingkat hormon tiroksin yang rendah, mereka mungkin kehilangan energi, sembelit, kulit kering, rambut kering, dan kesulitan untuk tetap hangat.

Jika mereka memiliki tingkat hormon pertumbuhan (Growth Hormone) yang rendah, hal itu dapat mempengaruhi pertumbuhan wajah mereka, menyebabkan mereka terlihat sangat muda.

Jika keterlambatan pertumbuhannya disebabkan oleh penyakit perut atau usus, mereka mungkin memiliki darah di tinja, diare, sembelit, muntah, atau mual.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM