07 Feb 2021
Jessica Nathania
Bayi menghabiskan waktu lebih banyak untuk tidur dibandingkan orang dewasa, terutama bayi yang baru lahir. Untuk itu jam tidur sangat diperlukan bagi perkembangan dan tumbuh kembangnya karena hormon perkembangannya justru menjadi aktif saat bayi sedang tidur. Inilah alasan bayi sangat membutuhkan kualitas tidur yang baik.
Kualitas tidur bayi yang baik ditunjang oleh beberapa hal, salah satunya posisi yang benar saat tidur. Posisi tidur bayi yang baik dan benar sering menjadi pertanyaan banyak orang tua. Hal ini dikarenakan bayi cenderung memiliki waktu tidur yang lama sehingga sangat memungkinkan untuk posisinya berubah-ubah.
Bayi yang berusia 4-7 bulan bahkan membutuhkan 12-14 jam untuk tidur dalam sehari. Dalam waktu-waktu ini tanpa disadari posisi tidur bayi bisa berubah. Tidak sedikit orang tua yang cemas bila bayi ditidurkan dalam posisi telentang karena banyak pemikiran bahwa posisi ini bisa membuat kepala bayi peyang atau datar di satu sisi.
Namun, disisi lain bila bayi ditidurkan dalam posisi tengkurap juga tidak selalu aman. Banyak kecemasan apakah bayi bisa leluasa bernapas pada posisi ini. Lantas, sebenarnya seperti apa posisi tidur yang baik dan benar untuk bayi?
Menidurkan bayi pada posisi telentang dianggap lebih aman dibandingkan dengan posisi tengkurap. Sebab, posisi tidur tengkurap bisa meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak atau dikenal dengan SIDS. Untuk selengkapnya mengenai SIDS, Moms bisa baca disini.
Posisi tidur tengkurap sangat rentan meningkatkan risiko bahaya karena bayi mudah berpindah dari satu sisi ke sisi lain. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), posisi tidur bayi yang dirasa paling baik adalah posisi telentang. Posisi ini disarankan bagi bayi setidaknya hingga usia satu tahun. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya SIDS. Jumlah kematian bayi yang disebabkan karena SIDS telah berhasil menurun di banyak negara, salah satunya karena menerapkan kebiasaan posisi tidur telentang pada bayi. SIDS ini sendiri merupakan penyebab utama kematian bayi yang terjadi pada usia antara 1 bulan hingga 1 tahun. Bahkan di Amerika Serikat, mencapai sekitar 3.500 bayi yang mengalami SIDS setiap tahunnya.
Selain itu, risiko SIDS juga meningkat karena beberapa faktor seperti:
- Bayi lahir prematur
- Bayi tidur satu ranjang dengan orang tuanya
- Kebiasaan bayi tidur di kursi mobil atau sofa
- Terdapat banyak aksesoris di sekitar bayi ketika tidur
- Bayi berada di sekitar perokok pasif
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang dibiasakan tidur telentang dapat mencegah terjadinya tersedak saat tidur. Tips lengkap untuk atasi bayi tersedak, klik disini Moms.
Kondisi ini terjadi karena pada posisi bayi tidur telentang, ia lebih mampu membersihkan saluran udara saat tidur dibandingkan dengan tengkurap atau miring. Saat tidur, bayi juga bisa refleks otomatis batuk, menelan ludah, atau sendawa. Jika bayi berada pada posisi telentang, Moms tidak perlu cemas jika bayi refleks mengalami kondisi-kondisi tersebut.
Sedangkan, jika bayi tidur dalam posisi tengkurap maka saluran pernapasan otomatis bisa menyempit sehingga pasokan oksigen berkurang. Hal ini juga yang sering menjadi penyebab SIDS terjadi pada bayi. Pada posisi tengkurap, sirkulasi udara tidak berputar dan memungkinkan bayi bernapas menghirup mikroba yang ada pada tempat tidur. Untuk itulah, posisi tidur telentang dirasa lebih memberikan banyak manfaat kesehatan untuk bayi.
Baca Juga: 8 Cara Agar Bayi Cepat Gemuk, Aman dan Tetap Sehat!
Orang tua mungkin tidak bisa selalu mengawasi bayi ketika tidur secara maksimal dan sepenuh waktu. Namun, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membuat bayi tidur dengan lebih aman, sehingga terhindar dari risiko bahaya kesehatan lainnya.
1. Hindari Kasur yang Terlalu Lembut
Moms sebaiknya tidak memilih kasur yang permukaannya terlalu lembut atau empuk karena bayi akan lebih mudah untuk bergerak tanpa disadari. Selain itu, hindari juga meletakkan terlalu banyak bantal dan mainan di sekitarnya saat tidur karena bisa secara tidak sengaja menutupi kepala bayi.
2. Pastikan Kepala Bayi Tidak Tertutup
Jika Moms menyelimuti bayi saat tidur, pastikan selimut hanya sampai bagian dada dengan tangan bayi yang terbuka. Hal ini untuk menghindari bayi tanpa sengaja menggeser selimutnya ke area kepala. Selimut memang disarankan untuk digunakan saat bayi tidur agar memberikan kehangatan, namun sebaiknya tidak memilih selimut yang terlalu tebal agar bayi tetap nyaman.
Baca Juga: Simak Yuk, Ciri-ciri Stunting Pada Anak Beserta Cara Mengatasinya
3. Ciptakan Ruang Tidur yang Nyaman
Kenyamanan sangat penting ketika bayi sedang tidur. Untuk itu, Moms perlu memastikan bayi mengenakan pakaian yang ringan dan tidak kepanasan saat tidur. Hindari juga membungkus bayi terlalu erat dengan kain ataupun selimut. Moms juga bisa mengatur suhu ruangan yang sejuk dan ideal untuk bayi, tidak terlalu dingin dan juga tidak panas.
4. Hindari Berbagi Tempat Tidur
Para ahli menyarankan bahwa bayi sebaiknya tidur di tempat tidur khusus bayi. Sebaiknya bayi tidak tidur satu ranjang dengan orang tua atau orang dewasa. Hal ini bertujuan untuk kenyamanan dan keamanan bayi saat tidur. Jika Moms menidurkan bayi di boks atau tempat tidur khusus, taruhlah dengan jarak yang dekat dengan tempat tidur orang tua sehingga bisa mudah mengawasi dan tetap dalam jarak pandang yang mudah dilihat.
Moms juga bisa menggunakan alat bantu teknologi seperti alarm atau monitor yang sudah diatur untuk mengawasi pergerakan bayi saat tidur. Akan tetapi, pengawasan langsung dari orang tua tetaplah menjadi yang terutama bagi si Kecil.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM