Menjemur Bayi agar Tidak Kuning itu Baik, Tapi Jangan Keseringan Ya

calendar icon

27 May 2021

author icon

Ika

category icon

0-6 bulan

Menjemur Bayi agar Tidak Kuning itu Baik, Tapi Jangan Keseringan Ya

Penyakit kuning pada bayi baru lahir—seperti penyebutannya—menandai saat kulit bayi dan bagian putih matanya tampak kuning. Penyakit kuning disebabkan penumpukan zat dalam darah yang disebut bilirubin. Penyakit kuning pada bayi baru lahir sangat umum terjadi. Dalam konteks kelahiran anak sedunia, sebanyak 3 dari 5 bayi (atau sekitar 60% dari keseluruhan kelahiran anak sedunia) mengalami ikterus, sebutan medis untuk penyakit kuning.

Penyakit kuning pertama kali dijelaskan dalam buku teks berbahasa Mandarin pada kira-kira 1.000 tahun yang lalu. Tesis medis, esai dan buku teks dari abad ke-18 dan ke-19 juga memuat diskusi tentang penyebab dan pengobatan penyakit kuning.

Lumrah terjadi beberapa hari sesudah kelahiran anak, penyakit kuning ringan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, jika bayi mengidap penyakit kuning yang parah dan tidak mendapatkan penanganan cepat, gejalanya dapat memicu kerusakan otak di kemudian hari.

 

Bagaimana Kita Tahu Si Kecil Mengidap Penyakit Kuning?

Saat bayi mengidap penyakit kuning, biasanya warna kekuningan pertama kali muncul pada wajahnya. Kemudian menyebar ke dada, perut, lengan, kaki serta bagian putih pada matanya.

Cara terbaik untuk memastikan penyakit kuning adalah mengeceknya ketika kondisi cahaya yang baik, seperti pada siang hari atau di bawah lampu neon. Penyakit kuning bisa lebih sulit dilihat pada bayi dengan kulit lebih gelap.

Baca juga: Tips Menjemur Bayi di Bawah Sinar Matahari Pagi

Sebaiknya Moms lekas menghubungi dokter jika:

    Terlihat sangat kuning, oranye atau kuning kehijauan pada wajah bayi

    Ia sulit untuk bangun atau sama sekali tak mau tidur

    Kesulitan menyusui atau mengisap susu dari botol

    Tiba-tiba menjadi sangat cerewet

    Popoknya tak kunjung basah atau kotor

    Tidak berhenti menangis, atau, menangis dengan nada tinggi

    Tubuhnya kaku, lemas atau terkulai

    Memiliki gerakan mata yang aneh

Gejala-gejala di atas barangkali merupakan isyarat bilirubin bayi sedang tinggi. Tingginya bilirubin akan berbahaya jika tak lekas mendapat perawatan medis. Bilirubin tinggi berpotensi memicu kerusakan otak yang disebut kernikterus. Dalam kasus yang lebih parah, kernikterus dapat menyebabkan:

    Cerebral palsy atetoid; gerakan tak terkendali pada lengan, tungkai dan wajah

    Kehilangan pendengaran

    Masalah penglihatan

    Pelbagai masalah gigi

    Perlambatan intelektual

 

Penanganan Penyakit Kuning

Penyakit kuning ringan akan hilang dengan sendirinya sekitar 1-2 pekan. Dalam prosesnya, pelan-pelan tubuh bayi membuang kelebihan bilirubin.

Penting bagi bayi supaya tetap menyusu dengan baik. Aktivitas menyusu turut mendorong gerakan usus yang memungkinkan Si Kecil mengeluarkan bilirubin melalui usus. Dokter mungkin menyarankan Moms memberikan susu formula tambahan selain menyusu langsung.

Baca juga: Moms, Ini Alasannya ASI Menyehatkan Pencernaan Bayi

Jika pemeriksaan medis menunjukkan kadar bilirubin lebih tinggi dari biasanya, Si Kecil akan diberi lampu khusus untuk mengobati penyakit kuning. Perawatan yang dikenal fototerapi ini memungkinkan kulit menyerap cahaya, mengubah susunan bilirubin sehingga mudah keluar dari tubuh bayi.

Moms pasti pernah mendengar cerita tentang bayi dijemur sebagai cara mengobati penyakit kuning. Sebaiknya tak sering-sering melakukannya, ya. Sebab, sinar ultraviolet yang dipancarkan Matahari, jika kebanyakan terserap tubuh, akan berbahaya. Sebaliknya, Si Kecil lebih membutuhkan jenis cahaya khusus dalam lingkungan yang terkendali untuk menangani penyakit kuning dengan aman. Biasanya dilakukan di ruang perawatan rumah sakit.


Bagikan Artikel



Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM