19 Jan 2021
Kenhari
Keluarga
Keluarga
Manfaat skin to skin pada bayi, benarkah salah satunya menurunkan demam? Yuk simak dalam artikel berikut. Perubahan cuaca, terlalu kelelahan serta kondisi tubuh tidak fit dapat membuat seringnya anak demam. Demam pada anak merupakan alasan konsultasi paling sering ke dokter anak dan dokter umum, sekitar 30% dari seluruh total kunjungan. Ada juga Moms yang melakukan sendiri pengobatan demam dengan obat dari apotek karena sudah terbiasa dengan seringnya si kecil mengalami demam.
Namun, apakah Moms sudah pernah mencoba Skin to Skin pada Bayi untuk menurunkan Demam. Skin to skin pada bayi bisa menstimulasi sentuhan ringan pada kulit, tekanan, dan panas alami tubuh bayi yang secara bersamaan juga meningkatkan pelepasan oksitosin pada ibu. Ketika bayi mengalami demam, skin to skin menyebabkan peningkatan pelepasan oksitosin.
Skin to skin pada bayi berarti menggendong atau mendekap bayi sehingga kulitnya bersentuhan dengan kulit Ibu. Kehangatan kulit Ibu adalah hal pertama yang bayi rasakan setelah lahir. Si kecil akan senang sekali ketika bersandar di tubuh Ibu, perutnya bertemu perut Ibu, atau perutnya berada di dada Ibu. Bayi bisa mencium bau Ibunya serta merasakan detak jantung dan mendengar napas. Bayi akan mendapatkan manfaat skin to skin di mana ia merasa aman dan nyaman.
Mari kita kupas lebih dalam manfaat skin to skin pada bayi, dimana salah satunya bisa turunkan demam.
Bayi melewati transisi dramatis setelah lahir ketika mempersiapkan tarikan napas pertama di luar rahim. Skin to skin oleh ibu bisa membantu bayi beradaptasi lebih cepat dibanding bayi yang tidak melakukannya. Bayi juga cenderung memiliki tingkat jantung dan napas yang lebih normal dan lebih stabil. Manfaat ini juga terbukti pada bayi prematur maupun yang cukup umur.
Selama hamil, ibu menjaga suhu tubuh janin dengan berkeringat ketika panas dan menggigil dan bergerak ketika dingin. Setelah lahir, bayi belum bisa melakukan kemampuan yang sama, jadi mereka tidak bisa menyesuaikan suhu tubuhnya. Untuk menjaga bayi agar tetap hangat, tubuh ibu lebih baik dibanding penghangat buatan. Sebuah penelitian yang membandingkan antara penghangat buatan, skin to skin oleh ibu, dan skin to skin oleh ayah menemukan tubuh ayah dan ibu lebih baik dibanding penghangat elektrik. Meski begitu, manfaat skin to skin paling besar nilainya diraih oleh ibu yang sedikit lebih tinggi dari ayah.
Bayi menggunakan gula darah untuk energi. Sebelum lahir, bayi mendapat glukosa melalui plasenta. Sedangkan setelah lahir, bayi memperoleh glukosa dari ibu. Bila kebutuhan glukosa bayi (misalnya energi yang dibutuhkan untuk tetap hangat) melebihi yang ia dapat dari ASI atau dari livernya, ia akan mengalami gula darah rendah. Ini bisa menyebabkan masalah menyusu.
Risiko gula darah rendah lebih tinggi pada bayi yang lahir dari ibu dengan diabates gestasional karena tingkat insulin lebih tinggi di darah mereka. Bila jumlah ibu yang mengalami diabetes gestasional meningkat, jumlah bayi yang berisiko gula darah rendah juga meningkat. Untungnya, ada manfaat skin to skin di beberapa jam setelah si kecil lahir, yakni terbukti membantu menstabilkan tingkat gula darah bayi.
Bayi baru lahir berhasil menjangkau payudara ibu dan melakukan pelekatan tepat setelah lahir. Tiap bayi yang diletakkan di perut ibu segera setelah ia lahir ternyata memiliki kemampuan untuk menemukan payudara ibu dan memutuskan kapan menyusui untuk pertama kali. Insting bayi alami bisa membantunya melakukan pelekatan dan menyusu karena ia melakukan skin to skin dengan ibu atau juga dikenal dengan sebutan IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Bahkan banyak bayi di NICU bisa menyusu pertama kali pada payudara.
Peran persalinan normal dibanding persalinan caesar dalam mentransfer bakteri baik dari ibu ke bayi tidak bisa dipandang sebelah mata. Melewati jalan lahir membuat usus bayi dihuni oleh bakteri di vagina ibu. Cara lain agar bayi terpapar bakteri ibu adalah melalui skin to skin setelah lahir. Bakteri di vagina dan pada kulit berbeda dari bakteri yang ditemukan di rumah sakit, jadi paparan awal membantu bayi mengembangkan bakteri yang sehat.
Manfaat skin to skin pada bayi lainnya yakni membantu si kecil untuk menyusu pertama kali. Beberapa gula kompleks di ASI manusia sulit dicerna bayi baru lahir, tapi jadi makanan sempurna untuk spesies bakteri yang melapisi dinding usus, meningkatkan fungsi pencernaan, dan memberi perlindungan dari bakteri berbahaya. Bahkan para ahli meyakini bakteri baik melindungi tubuh dari penyakit alergi.
Penerimaan oksitosin dari ibu ke bayi melalui skin to skin memicu pengaturan suhu tubuh serta penurunan detak jantung karena relaksasi. Penurunan pada detak jantung berefek pada penurunan tekanan darah dan peningkatan kemampuan bayi untuk mengatur suhu tubuh. Manfaat skin to skin akan langsung bisa terasa meski hanya berlangsung sebentar. Namun dalam kondisi demam tertentu, khususnya jika suhu badan si kecil lebih tinggi dari 38 derajat Celsius, Ibu tentu membutuhkan obat penurun demam di bawah panduan dokter.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM