Madu untuk Bayi, Amankah Diberikan Sebelum Umur 1 Tahun?

calendar icon

30 Mar 2021

author icon

Nandita Adilfi

category icon

0-6 bulan

Madu untuk Bayi, Amankah Diberikan Sebelum Umur 1 Tahun?

Memberikan berbagai makanan dan tekstur baru pada MPASI bayi berdasarkan usianya adalah hal yang paling ditunggu oleh para ibu. Saat bayi sudah memasuki usia lebih dari 6 bulan, para ibu bersemangat untuk mencari tahu dan mencoba berbagai resep makanan yang baik dan aman untuk dikonsumsi bayi sebagai menu MPASI. Berbagai macam sayuran, buah-buahan, daging, dan bahkan madu menjadi eksperimen para ibu untuk menu MPASI.

Seperti yang Moms ketahui bahwa madu adalah salah satu sumber pemanis alami dengan warna kuning kecokelatan yang khas. Makanan manis atau rasa manis tentu menjadi kesukaan para bayi, namun jika dikonsumsi secara berlebihan juga tentu tidak baik. Berkat rasa manis serta segudang manfaat di baliknya, madu menjadi kegemaran banyak orang, termasuk bayi. Namun, apakah madu untuk bayi aman untuk diberikan sebelum umur 1 tahun, Moms?

 

Bahaya Memberi Madu untuk Bayi

Berdasarkan laman yang dilansir oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebenarnya para dokter tidak menganjurkan para ibu untuk memberikan madu kepada anak yang usianya belum genap 1 tahun. Larangan tersebut bukan tanpa sebab, melainkan memberikan madu untuk MPASI 4 bulan bisa meningkatkan risiko penyakit botulisme pada bayi. Lalu seperti apakah bahaya madu untuk bayi? 

Madu mungkin mengandung spora bakteri yang disebut Clostridium botulinum. Hal ini mungkin dapat menyebabkan penyakit botulisme atau sebuah penyakit yang terjadi ketika bayi menelan bakteri Clostridium botulinum, dan kemudian bakteri tersebut memproduksi racun di dalam tubuhnya. Kondisi ini adalah hal serius yang bisa menyerang saraf tubuh bayi. Gejala botulisme pada bayi dapat muncul berjam-jam hingga berhari-hari setelah bayi menelan madu. 

Umumnya, bayi akan mengalami sembelit, nafsu makan yang buruk, kesulitan bernapas, kesulitan menelan dan kontrol otot yang lemah sebagai gejala botulisme. Kasus lainnya yang lebih parah dapat menyebabkan dehidrasi dan pneumonia. Kondisi ini harus segera ditangani untuk menghindari komplikasi yang fatal. Segera periksakan bayi ke dokter jika menunjukkan gejala-gejala seperti:

  • Susah BAB
  • Terlihat lesu
  • Sulit menyusu
  • Menangis lemah
  • Tidak nafsu makan
  • Rewel
  • Sulit bernapas
  • Sebagian bayi dapat mengalami kejang.

 

Baca juga: Bolehkah Oatmeal Dijadikan Menu untuk MPASI Bayi?

 

Alasan lain mengapa madu tidak boleh ditambahkan pada makanan dan minuman bayi adalah karena madu mengandung kadar gula yang tinggi dan bisa merusak gigi yang baru tumbuh. Dampak lain pemberian madu pada bayi adalah membuatnya terbiasa dengan rasa manis. Akibatnya, ia akan terus-menerus menginginkan makanan yang manis, dan menolak makanan lain yang rasanya kurang manis. Hal ini berisiko menyebabkan anak menderita kelebihan berat badan atau obesitas ketika dewasa, serta meningkatkan risikonya untuk menderita diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga kanker.

 

Waktu yang Tepat Memperkenalkan Madu pada Anak

Madu dapat diberikan kepada anak jika usianya sudah lebih dari 1 tahun. Moms dapat menambahkan sedikit madu pada makanan dan minuman bayi, misalnya dengan mengoleskan madu pada roti atau mencampur madu dengan susu hangat. Berikan sajian tersebut pada si kecil sesekali saja, lalu tunggu 4 hari sebelum diberikan lagi. Moms dapat mengamati apakah si anak menyukainya atau tidak, dan apakah ada gejala yang muncul setelah mengonsumsinya.

Produk makanan bayi yang mengandung madu, misalnya sereal bayi, aman dikonsumsi meskipun anak belum berusia 1 tahun, karena bakteri yang terdapat di dalam madu sudah mati akibat proses pemanasan. Namun jika khawatir dengan keamanannya, Moms dapat berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu. Agar tidak terjadi botulisme atau gangguan kesehatan lainnya akibat madu, maka anak yang usianya masih di bawah 1 tahun tidak dianjurkan untuk mengonsumsi madu. 

 

Baca juga: Ketahui 5 Penyebab Diare pada Bayi dan Cara Pencegahannya

 

Bagaimana Cara Aman Memberikan Madu untuk Bayi?

Setelah bayi berusia 1 tahun, barulah madu memiliki sejumlah manfaat dan gizi yang baik bagi mereka. Madu mengandung enzim, asam amino, mineral, antioksidan, vitamin B, dan vitamin C yang sangat berguna untuk tubuh. Beberapa contoh manfaat madu untuk kesehatan, yaitu meringankan batuk dan membantu penyembuhan luka.

Jika Moms ingin memperkenalkan madu pada bayi setelah usianya menginjak 1 tahun, tambahkanlah sedikit madu ke dalam makanan favoritnya atau Moms bisa mencoba beberapa hal ini untuk dilakukan:

  • Mencampur madu dengan oatmeal.
  • Mengoleskan madu di atas roti.
  • Mencampur madu dengan yoghurt sebagai menu MPASI.
  • Menambahkan madu ke dalam smoothie.
  • Menuangkan madu di atas pancake.

Dukung tumbuh kembang si Kecil untuk belajar makan sendiri dengan MUGU Sensoric Spoon and Fork. Desainnya memudahkan anak untuk menggenggam dengan mudah dan nyaman, serta terdapat indikator suhu panas pada makanan sehingga Moms tidak perlu khawatir makanan tersebut terlalu panas saat diberikan kepada bayi.

Moms, itulah bahaya madu untuk bayi jika diberikan sebelum mereka berusia 1 tahun. Semakin bayi bertambah besar, mereka dapat mengonsumsi madu tanpa perlu khawatir, karena sistem pencernaannya sudah matang sehingga dapat mengendalikan spora bakteri Clostridium melalui tubuhnya sebelum menyebabkan kerusakan


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM