13 Jan 2022
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Tahukah Moms, warna pup bayi bisa menjadi indikasi kesehatan tertentu, terutama dalam satu tahun pertama kehidupannya. Penting bagi kita untuk memahami bahwa terdapat perbedaan karakteristik kotoran dewasa dan kotoran bayi, termasuk untuk warna dan teksturnya. Berikut adalah panduan untuk memahami kondisi kesehatan bayi berdasarkan warna fesesnya.
Beberapa hari setelah kelahirannya, warna feses bayi dapat mengalami perubahan warna. Yang tadinya berwarna hitam, bisa menjadi kuning atau hijau.
Warna pup bayi yang sehat, bayi yang sakit, bayi yang mengonsumsi susu formula dan bayi yang mengonsumsi ASI juga umumnya memiiki ciri warna tertentu. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbedaan warna BAB bayi berdasarkan kondisi kesehatannya.
Warna pup bayi hitam umumnya normal pada beberapa hari pertama setelah ia lahir.
Feses bayi yang baru lahir berwarna hitam dengan konsistensi kental dinamakan meconium. Isinya adalah lendir, jaringan kulit, dan cairan amniotik. Mekonium biasanya bertahan beberapa hari. Setelah ia rutin menyusu, warna pup akan berubah jadi cokelat kehijauan.Namun, perubahan warna feses bayi yang jadi kehitaman bisa saja diakibatkan oleh perdarahan pada lambung atau usus dua belas jari. Kondisi ini disebut sebagai melena, dan bisa disebabkan oleh sejumlah penyakit pencernaan pada bayi. Terlebih jika ini terjadi terhitung setelah beberapa lama ia dilahirkan.Warna pup hitam juga dikatakan tidak normal jika ditemukan pada saat bayi telah berusia balita.
Warna feses bayi ini normal dan biasanya akan muncul setelah meconium selesai dikeluarkan. Warna ini lebih sering ditemukan pada bayi yang diberi air susu ibu (ASI).
Warna pup bayi kuning terang merupakan hal normal pada bayi yang diberi ASI (dan kadang pada bayi yang diberi susu formula).Jika feses bayi warnanya kuning terang dan Si Kecil sering buang air kecil dibandingkan biasanya dapat menjadi pertanda diare. Diare bisa menyebabkan risiko dehidrasi.
Warna feses bayi ini adalah normal dan bisa terjadi karena salah satunya disebabkan oleh pigmen dari saluran pencernaan.
Terkadang, warna feses bayi bisa berubah karena konsumsi makanan berwarna dasar merah atau minuman yang dikonsumsi, seperti jus tomat atau bit. Namun, warna feses bayi merah juga bisa menandakan perdarahan akibat infeksi sistem pencernaan. Hubungi dokter anak jika Anda tidak merasa pernah memberikan makanan berwarna merah untuk bayi, tetapi Si Kecil mengeluarkan kotoran berwarna merah saat buang air besar.
Kombinasi warna pup bayi antara cokelat dan hijau adalah normal terjadi dan menjadi ciri khas warna feses bayi yang minum susu formula. Tekstur feses bayi yang minum susu formula juga akan lebih padat daripada bayi yang mendapatkan ASI.
Bab bayi berwarna hijau saat buang air besar termasuk normal, terutama pada bayi yang baru menjalani masa pengenalan makanan padat pendamping ASI (MPASI), dan mengonsumsi makanan berwarna hijau. Misalnya, bayam atau kacang polong. Suplemen zat besi juga bisa mengakibatkan warna feses bayi menjadi hijau.
Perubahan warna kotoran bayi menjadi putih bisa menandakan indikasi kurangnya produksi empedu di hati. Akibatnya, makanan tidak dapat tercerna dengan baik. Ini adalah kondisi BAB bayi yang serius dan harus segera dikonsultasikan kepada dokter anak.
Sama dengan feses bayi berwarna putih, hubungi dokter anak bila Si Kecil mengeluarkan kotoran berwarna abu-abu saat buang air besar. Sebab, bisa jadi ada kendala pencernaan bayi dengan feses berwarna abu-abu yang mungkin disertai konsistensi seperti kapur.
Selain warna pup bayi, penting bagi Anda untuk memahami tekstur feses bayi sebagai berikut.
Feses bayi yang baru lahir memiliki konsistensi tebal dan kental seperti tar. Kondisi ini normal karena warna dan teksturnya akan berubah dalam beberapa hari. Jika kondisi berlanjut, hubungi dokter anak karena bisa menjadi tanda bayi kurang mendapatkan asupan susu yang cukup.
Bayi yang diberi ASI akan memiliki feses dengan tekstur lebih encer dan mungkin mengandung seperti biji-bijian. Tak perlu khawatir karena ini bukan berarti bayi mengalami diare.
Bayi yang dibersi susu formula cenderung memiliki feses lebih padat dengan warna hijau, kuning, atau cokelat. Bayi bisa jadi mengalami sembelit jika jarang BAB, sering mengejan saat BAB dan feses bayi terlihat keras.
Saat bayi mulai mengonsumsi makanan solid, feses bayi bisa jadi keras dan sulit dikeluarkan atau sembelit. Kotoran bayi yang kecil seperti batu kerikil dan berwarna cokelat tua adalah ciri-ciri sembelit.
Diare pada bayi ditandai dengan kotoran yang encer, menyerupai air, dan berlangsung lebih dari 1 kali setelah makan. Banyak penyebab diare pada bayi menyusui karena pencernaannya yang kurang matang dibandingkan bayi pada masa MPASI.
Feses bayi yang berbusa bisa terjadi saat bayi banyak berliur akibat tumbuh gigi, dan sering menelan ludah selama proses teething. Jika Anda melihat tekstur berlendir atau seperti berbusa, sedangkan bayi tidak dalam masa tumbuh gigi, penyebabnya bisa jadi adalah infeksi yang membutuhkan penanganan dokter anak.
Darah pada feses bayi bisa terjadi akibat lecet karena sembelit atau pertanda infeksi. Hubungi dokter anak jika kondisi ini terjadi.
Pada masa MPASI, Anda bisa menemukan sisa potongan makanan pada feses bayi. Hal ini terjadi karena makanan tidak dapat tercerna dan melewati sistem pencernaan bayi secara sempurnaTekstur dan warna pup bayi memang sering berfluktuasi, tergantung pada makanan dan usia. Jika Anda mencemaskan tekstur dan warna feses bayi tidak normal, konsultasikanlah masalah ini segera dengan dokter anak. Apalagi jika bayi mengalami diare, sembelit yang ditandai dengan muntah, atau gejala dehidrasi.
Membawakan bekal makanan untuk si Kecil tanpa takut wadah terbalik dan tumpah. Wadah makan ini terdapat sekat untuk menjaga makanan tetap rapih, memberikan kenikmatan maksimal di setiap hidangan si Kecil! Menjaga makanan terpisah dengan rapi, keseimbangan nutrisi terjaga, sehingga nafsu makan si Kecil pun meningkat!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM