31 Mar 2020
Dinda Ayu Saraswati
Tetap di rumah. Jangan kemana-mana. Bekerja, belajar dan beribadah di rumah adalah hal penting Anda dilakukan. Apa saya perlu tes COVID-19? Apa yang perlu dilakukan jika sakit? Apa yang boleh saya lakukan selama bekerja, belajar dan beribadah di rumah?
Apakah saya perlu RT Rapid Test?
Banyak kabar tentang RT (Rapid Test) atau tes cepat COVID-19 di media massa atau media sosial. Tes cepat bertujuan untuk deteksi dini kasus COVID-19 sehingga pemerintah dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk mencegah penyebaran virus.
Yang Anda perlu diketahui tes cepat hanya untuk orang berisiko, yaitu yang pernah berkontak erat dengan orang sakit COVID-19 atau pernah berada di negara/ wilayah yang dengan penularan lokal DAN memiliki gejala seperti demam atau gangguan sistem pernapasan (pilek/ sakit tenggorokan/ batuk).
Jadi, tak perlu tes cepat jika Anda sehat dan tak pernah kontak orang sakit COVID-19 atau berada di negara/ wilayah dengan penularan lokal COVID-19.
Yang mengikuti tes ada 3 kategori, yaitu OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Petugas Kesehatan yang menentukan statusnya.
OTG (Orang Tanpa Gejala) – yaitu mereka yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah melakukan kontak erat dengan orang positif COVID-19.
ODP (Orang Dalam Pemantauan) – yaitu
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) adalah
Isolasi diri
Jika mengalami gejala ringan (demam, batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat atau rasa lelah), tinggallah di rumah. Jangan ke mana-mana. Beristirahatlah di kamar tersendiri yang berbeda dengan anggota keluarga lainnya. Pantau perkembangan kondisi Anda dan minum air yang cukup. Hanya orang dewasa sehat yang merawat dan mereka harus cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah memasuki kamar Anda.
Gunakan masker dan pastikan mulut, hidung dan dagu tertutupi. Bila ada orang yang membantu Anda di rumah, dia pun harus menggunakan masker.
Untuk memakai masker, perhatikan hal-hal berikut:
Gunakan peralatan makan, mandi dan sprei yang berbeda dengan anggota keluarga lain. Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik. Bersihkan benda yang sering tersentuh tangan seperti gagang pintu, meja dan lain-lain dengan cairan disinfektan. Selalu jaga jarak lebih dari 1 meter dengan anggota keluarga lainnya.
Ingat, rumah sakit hanya untuk orang sakit parah jadi jangan pergi ke sana kecuali mendesak, misalnya kondisi kesehatan memburuk (demam tinggi dan kesulitan napas). Kontak segera fasilitas layanan kesehatan bila itu terjadi.
Kalau Anda harus ke Rumah Sakit, jangan ajak anak-anak. Minta 1 atau 2 orang kerabat untuk mengantar. Sebisa mungkin, jangan gunakan kendaraan umum untuk ke fasilitas layanan kesehatan dan di sana selalu jaga jarak lebih dari 1 meter dengan siapapun. Ambil kesempatan untuk cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan (alkohol minimal 60%).
Jika harus belanja, perhatikan ini
Saat ini pemerintah menyarankan membatasi kontak antar warga, sehingga sekolah ditutup dan sebagian besar pekerja melakukan tugasnya dari rumah.
Batasi pergi belanja makanan atau kebutuhan penting. Pilih satu orang di keluarga untuk belanja dan jangan pilih orang yang berisiko (orang lansia – lanjut usia atau yang sakit kronis atau menahun seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes)
Selalu jaga jarak lebih dari 1 meter dengan orang lain saat berada di pasar atau tempat belanja. Saat kembali, langsung cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik.
Bila tetangga-tetangga membutuhkan pertolongan dan Anda sanggup, tawarkan diri menerima titipan belanja.
Mohon diingat, situasi ini hanya sementara dan bila semua orang tetap tinggal di rumah, wabah semakin cepat berakhir. Kalau kita melindungi diri, berarti kita melindungi sesama.
Sumber: covid19.go.id
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM