mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Kenali Craniosynostosis, Inilah Penyebab, Ciri dan Cara Mengobatinya

Kenali Craniosynostosis, Inilah Penyebab, Ciri dan Cara Mengobatinya

Tengkorak bayi yang baru lahir terdiri dari beberapa tulang yang saling menyatu. Biasanya, bayi baru lahir memiliki ruang yang disebut jahitan di antara tulang tengkorak mereka. Jahitan membiarkan ukuran tengkorak tumbuh untuk mengakomodasi pertumbuhan otak bayi. Ketika tulang tengkorak menyatu baik saat lahir atau menyatu terlalu cepat, kondisi ini disebut craniosynostosis.

Jahitan tengkorak menyatu di sekitar otak pada sekitar usia 2 tahun. Ketika bayi menderita craniosynostosis, satu atau lebih jahitan ini mengeras terlalu dini dan menutup sebelum bayi mencapai usia 2 tahun. Akibatnya, bayi dengan craniosynostosis seringkali memiliki kepala yang tidak simetris (cacat). Jika bayi memiliki banyak jahitan yang menutup terlalu dini, otak mungkin tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh. Akibatnya, bayi-bayi ini mungkin mengalami penumpukan tekanan di tengkorak (tekanan intrakranial).

Ciri-ciri craniosynostosis biasanya terlihat saat lahir, tetapi akan menjadi lebih jelas selama beberapa bulan pertama kehidupan bayi. Tanda dan tingkat keparahan tergantung pada berapa banyak jahitan yang menyatu dan gejala yang dapat terlihat diantaranya:

  • Tengkorak cacat, dengan bentuk tergantung pada jahitan mana yang terpengaruh
  • Tidak ada ubun-ubun (titik lunak) di kepala bayi yang tengkoraknya belum tertutup
  • Perkembangan tonjolan keras yang menonjol di sepanjang jahitan yang terkena
  • Lambat atau tidak ada pertumbuhan kepala saat bayi tumbuh
  • Tulang kecil dan keras yang dapat dirasakan di kepala bayi
  • Wajah yang terlihat tidak rata atau asimetris

 

Baca Juga:6 Cara Mengobati Sakit Kepala pada Bayi

 

Kenali Craniosynostosis, Inilah Penyebab, Ciri dan Cara Mengobatinya

Kemudian, dilansir dari Cleve and Clinic, ada pula jenis craniosynostosis yang dapat  didasarkan pada di mana jahitan ditutup:

  • Craniosynostosis sagital mempengaruhi jahitan di bagian atas kepala. Bayi dengan craniosynostosis sagital sering memiliki kepala yang panjang dan sempit (scaphocephaly).
  • Craniosynostosis koronal mempengaruhi salah satu jahitan koronal, yang membentang dari kedua telinga ke bagian atas kepala. Bayi dengan tipe ini mungkin memiliki dahi yang rata dan kepala yang lebar.
  • Craniosynostosis lambdoid mempengaruhi jahitan di sepanjang bagian belakang kepala. Bayi dengan tipe ini sering memiliki bagian belakang kepala yang rata (plagiocephaly).
  • Craniosynostosis metopik mempengaruhi jahitan yang membentang dari bagian atas hidung ke bagian atas dahi. Bayi  dengan tipe ini mungkin memiliki kepala segitiga, dengan tonjolan sempit di garis tengah dahi.

 

Baca Juga: Tanda Bayi Sakit Perut yang Perlu Moms Waspadai

 

Penyebab dan Cara Mengobati

Pada kebanyakan bayi, para ahli tidak dapat mengidentifikasi satu penyebab craniosynostosis yang diketahui. Kadang-kadang, craniosynostosis terjadi karena mutasi (perubahan) gen sporadis (acak) atau dapat diturunkan dalam keluarga. Namun di samping itu, dapat dikatakan prematuritas merupakan faktor risiko craniosynostosis. Dalam kasus lain, beberapa faktor selama kehamilan meningkatkan risiko bayi untuk terkena craniosynostosis, termasuk obat kesuburan seperti clomiphene citrate serta penyakit tiroid yang berkembang saat hamil

Lalu, untuk perawatan craniosynostosis bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan gejala bayi. Perawatan mungkin termasuk:

  • Terapi helm: Bayi dengan craniosynostosis ringan dapat memakai helm medis khusus. Helm ini dengan lembut membentuk kembali tengkorak dari waktu ke waktu.
  • Pembedahan: Banyak bayi memerlukan operasi kepala untuk membentuk kembali tengkorak, meredakan peningkatan tekanan intrakranial dan memungkinkan ruang otak bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Ahli bedah menentukan waktu operasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan gejala yang terkait. Bayi mungkin memerlukan pembedahan dalam tahun pertama kehidupannya.

Selain itu, bayi juga mungkin memerlukan terapi pendukung lainnya seperti terapi fisik, okupasi, dan bicara untuk mendukung kembalinya fungsi dan aktivitas normal. Saat tidur, Moms juga harus memastikan bahwa bantalnya nyaman dan tidak mengubah bentuk kepalanya.

Kenali Craniosynostosis, Inilah Penyebab, Ciri dan Cara Mengobatinya Mooimom Mamapedia

Berikan Bantal Tidur MOOIMOM yang dapat membuat bayi tenang saat tidur. Bantal Bayi MOOIMOM membantu bayi tidur dengan posisi rata di seluruh permukaan tengkorak, sehingga bayi Moms nyaman dan terhindar dari risiko kepala peyang. Desain bantal yang unik membantu si Kecil tidur lebih nyaman karena memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga bayi tidak akan merasakan panas meskipun tertidur dalam waktu yang relatif lama. Sisi bantal yang melengkung mencegah kepala bayi terguling sehingga bayi tetap tidur nyenyak dalam posisi yang benar. 

Bentuk busa tidak menekan di bagian belakang kepala si Kecil sehingga memungkinkan kepala bayi tetap terjaga bulat tanpa merusak kenyamanan dan gerakannya selama tidur. Selain itu bentuk bantal juga dapat menopang kepala bayi dan meratakan tekanan secara merata di seluruh permukaan tengkorak bayi yang baru lahir. Segera lengkapi segala perlengkapan si Kecil hanya di MOOIMOM ya, Moms!

Bagikan Artikel: