Serba Serbi Suntik KB, Apa Saja Kelebihan dan Kekurangannya?

calendar icon

11 May 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Trimester Pertama

Serba Serbi Suntik KB, Apa Saja Kelebihan dan Kekurangannya?

Suntik KB merupakan salah satu metode kontrasepsi untuk menunda kehamilan. Namun, seperti metode kontrasepsi lainnya, suntik KB memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan serta tidak disarankan bagi wanita yang memiliki kondisi kesehatan tertentu. Suntik KB adalah kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon progestogen (progestin). Hormon ini serupa dengan hormon alami wanita, yaitu progesteron, dan dapat menghentikan ovulasi.

Biasanya, suntik KB dilakukan di bagian tubuh tertentu, seperti bokong, lengan atas, bagian bawah perut, atau paha. Setelah disuntikkan, kadar hormon progesteron dalam tubuh akan meningkat, kemudian menurun secara bertahap hingga suntikan selanjutnya.

Baca Juga: KB Hormonal Maupun Non-hormonal, Sama-Sama ada Kekurangannya

Cara Kerja KB Suntik

Setelah disuntikkan, hormon progestogen akan dilepaskan secara bertahap ke dalam aliran darah. Hormon di dalam KB suntik ini dapat mencegah proses pembuahan dengan tiga cara, yaitu:

  • Menghentikan ovulasi atau proses pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya
  • Mengentalkan lendir di leher rahim, sehingga sperma terhalang dan sulit masuk ke rahim untuk membuahi sel telur
  • Membuat lapisan rahim menjadi lebih tipis, sehingga bila ada sel telur yang berhasil dibuahi, sel tersebut tidak akan berkembang karena kondisi rahim tidak mendukungnya

Agar bekerja dengan efektif, KB suntik biasanya diberikan pada 5–7 hari pertama dalam siklus menstruasi. Jika KB suntik digunakan pada saat siklus menstruasi Anda sudah melewati hari ke-7, Anda perlu menggunakan alat kontrasepsi tambahan, seperti kondom atau pil KB.

Apabila Anda baru melahirkan dan sedang menyusui, KB suntik sudah bisa diberikan pada minggu ke-6 setelah bersalin. KB suntik juga bisa digunakan pada wanita yang baru saja mengalami keguguran dalam waktu beberapa hari.

Baca Juga: 7 Merek Pilihan Pil KB, Masing-Masing Punya Efek Samping

Jangka Waktu Suntik KB

Berdasarkan jangka waktu, di Indonesia terdapat dua jenis suntik KB yang paling umum digunakan, yaitu suntik KB 1 bulan dan suntik KB 3 bulan. Berikut ini adalah penjelasannya:

Suntik KB 1 Bulan

Sesuai dengan namanya, jenis suntik KB ini diberikan setiap 30 hari sekali. KB suntik 1 bulan mengandung hormon estrogen dan progestin yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.

Dibandingkan dengan suntik KB 3 bulan, suntik KB 1 bulan tidak terlalu berdampak pada siklus menstruasi sehingga penggunanya masih memiliki siklus haid yang teratur. Selain itu, tingkat kesuburan dapat kembali normal dalam waktu yang relatif cepat, yaitu 3 bulan setelah suntikan dihentikan.

Meski demikian, ada beberapa kekurangan dari suntik KB 1 bulan, antara lain:

  • Memiliki risiko terjadinya perdarahan tidak normal, meski jarang terjadi
  • Menyebabkan pusing dan payudara lebih terasa sensitif atau nyeri
  • Memicu terjadinya perubahan suasana hati
  • Tidak dianjurkan bagi wanita yang menderita migrain
  • Tidak melindungi dari infeksi menular seksual

Suntik KB 3 Bulan

Suntik KB 3 bulan bisa disuntikkan ke bokong atau lengan atas. Ada juga yang disuntikkan ke lapisan kulit di area perut atau paha atas. Suntikan KB 3 bulan mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon progestin ke dalam pembuluh darah.

Progestin merupakan hormon yang serupa dengan progesteron dan diproduksi ovarium. Hormon ini bekerja dengan cara menghentikan pelepasan sel telur ke dalam rahim, sehingga mencegah terjadinya proses pembuahan.

Selain itu, hormon ini juga mencegah sperma untuk mencapai sel telur dengan menebalkan cairan vagina dan mencegah pertumbuhan janin dengan menipiskan dinding rahim.

Beberapa kelebihan suntik KB 3 bulan, meliputi:

  • Tidak berinteraksi dengan obat-obatan lain
  • Relatif aman untuk ibu menyusui
  • Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil kontrasepsi setiap hari
  • Tidak perlu menghitung masa subur jika hendak berhubungan seksual
  • Jika ingin berhenti, cukup hentikan pemakaiannya dan tidak perlu ke dokter
  • Dapat mengurangi risiko munculnya kanker ovarium dan kanker rahim

Selain kelebihan, suntik KB 3 bulan juga memiliki kelemahan, di antaranya:

  • Efek samping berupa sakit kepala, kenaikan berat badan, nyeri payudara, perdarahan, dan menstruasi tidak teratur. Efek ini bisa muncul selama suntik KB masih digunakan.
  • Butuh waktu cukup lama agar tingkat kesuburan kembali normal, setidaknya setahun setelah suntik KB dihentikan. Hal ini membuat jenis kontrasepsi ini tidak dianjurkan untuk mereka yang ingin segera memiliki anak.
  • Berisiko mengurangi kepadatan tulang, tetapi risiko ini akan menurun bila suntik KB dihentikan.
  • Tidak memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual, sehingga perlu tetap menggunakan kondom saat berhubungan seksual.

Suntik KB 3 bulan tidak bisa digunakan oleh semua wanita, terutama bila merasa dirinya sedang hamil, menginginkan siklus menstruasinya tetap teratur, atau memiliki kondisi sebagai berikut:

  • Migrain
  • Gangguan hati
  • Pembekuan darah
  • Riwayat penyakit jantung
  • Pendarahan di antara masa menstruasi
  • Diabetes
  • Kanker payudara
  • Berisiko tinggi menderita osteoporosis.

Bila Anda berencana untuk menggunakan KB suntik, pertimbangkan kembali kelebihan dan kelemahan dari masing-masing jenis kontrasepsi tersebut. Namun, bila Anda masih ragu, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui jenis suntik KB yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan kulit pasca melahirkan dengan menggunakan MOOIMOM Belly Cream.

Dapatkan di www.mooimom.id ya!

Moms bisa lho belanja lebih hemat pakai voucher di atas. Klaim sekarang sebelum hangus!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM