28 Sep 2020
Gisela Niken
Tips Menyusui
Tips Menyusui
Salah satu indikator dari kualitas ASI adalah dari warna ASI. Tentunya Moms ingin memastikan bahwa Si Kecil mendapatkan kualitas ASI yang terbaik. Maka ada baiknya Moms mempelajari jenis warna ASI yang normal terjadi dan berkualitas pastinya.
Salah satu faktor perbedaan warna ASI adalah waktu produksinya. Misalnya saat Moms baru saja melahirkan, produksi ASI akan berbeda dengan yang keluar setelah seminggu bayi lahir. Namun pastikan perubahan warna ASI tersebut masih dalam batas normal.
Biasanya warna ini sebagai tanda kolostrum atau ASI yang pertama kali keluar. Umumnya akan keluar setelah persalinan. ASI akan tampak berwarna kekuningan, terkadang berwarna agak oranye. Penyebab dari warna ASI ini adalah tingginya kandungan beta karoten dalam kolostrum.
Tak hanya warna saja, terdapat perbedan tekstur. Teksturnya lebih kental dibandingkan ASI pada umumnya. Jadi jangan anggap bahwa ASI yang keluar itu kurang bersih dan membuangnya. Padahal, kolostrum sendiri memiliki kandungan gizi tinggi dan sudah menyesuaikan dengan kebutuhan bayi yang baru saja lahir.
Salah satu kandungannya adalahh immunoglobulin. Bahan ini berfungsi sebagai antibodi yang mampu melindungi tubuh bayi dari virus dan bakteri. Immunoglobulin akan melapisi dinding saluran pencernaan bayi sehingga bakteri tidak mudah masuk. Kandungannya juga membantu memperlancar sistem pencernaan bayi sehingga mampu mengeluarkan feses pertama pada bayi.
Setelah dua minggu setelah persalinan, payudara akan memproduksi ASI matang. Warna ASI tetu berubah karena dipengaruhi oleh kandungan lemak yang ada di dalamnya. Biasanya, warna ASI menjadi putih mutlak dan terdapat semburat berwarna biru samar. Umumnya, ASI ini disebut foremilk. Tekstur ASI sendiri encer dan bening dan memiliki kandungan lemak yang rendah.
Setelah foremilk muncul, tekstur ASI akan mulai menjadi lebih kental. Warna ASI juga berangsur kekuningan. Kondisi ini yang disebut dengan hindmilk. Warna kekuningan bisa muncul seiring dengan semakin pekatnya tekstur ASI. Kondisi ini terjadi kandungan lemak yang meningkat.
Warna ASI bisa sedikit berubah ketika Moms menyimpannya dalam freezer. ASI akan terpisah menjadi dua bagian yakni lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas memiliki tebal beberapa millimeter. Lapisan ini punya warna lebih pekat dan kekuningan.
Lapisan bawah merupakan bagian terbanyak. Warnanya cenderung lebih cerah. Bahkan kadang berwarna putih atau putih kebiruan. Hal ini disebabkan naiknya lapisan lemak ke bagian di saat kondisi suhu berubah. Perubahan ini juga merupakan hal yang wajar.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kolostrum biasanya hanya diproduksi hingga hari kelima pasca persalinan. Setelah itu, payudara kemudian memproduksi transitional milk atau yang biasa disebut ASI transisi. Proses ini terjadi selama kurang lebih dua minggu.
Kondisi ini mungkin berbeda bagi Moms yang sudah pernah melahirkan sebelumnya. Perubahan dari kolostrum menjadi ASI transisi bisa berlangsung lebih cepat. Bisa dibilang ASI transisi merupakan percampuran antara kolostrum dan ASI matang. Warna ASI juga akan mulai berubah dari kekuningan menjadi putih. Volumenya pun mulai meningkat dan tidak seperti kolostrum.
Umunya Moms akan mulai merasakan perbedaan pada payudara ketika ASI transisi mulai muncul. Payudara akan terasa lebih besar, bengkak, dan berat. Kandungan antibodi dalam ASI perlahan mulai menurun. Tetapi kandungan gula, lemak, dan kalori dalam ASI akan meningkat. Hal ini akan membantu bayi mengembalikan berat badannya yang umumnya sempat turun beberapa hari pasca persalinan.
Warna memang menjadi tanda bahwa ASI berkualitas. Namun, ada tanda lainnya yang menunjukkan kualitas ASI tersebut. Bayi yang mendapat ASI berkualitas akan buang air kecil hingga 6 kali per hari. Kebiasaan ini harusnya sudah dilakukan sejak ia berusia empat hari. Volume tiap kali bayi buang air kecil adalah sebanyak 45 mililiter atau sekitar 3 sendok makan penuh. Tampilan urin dengan warna kuning jernih.
Ciri lainnya adalah bayi yang akan mengalami kenaikan berat badan. Secara umum, bayi usia 0–3 bulan akan mengalami kenaikan sebanyak 150–190 gram tiap minggu. Ketika bayi sudah memasuki 4–6 bulan, kenaikan berat badan berkisar antara 90–120 gram setiap minggu.
Bayi yang minum ASI berkualitas biasanya akan tampak kenyang dan tertidur setelah sesi menyusui. Namun bukan berarti bayi yang rewel atau sering menangis disebabkan ASI yang tidak berkualitas atau kurang. Bisa saja ia menangis karena sebab lain misalnya popoknya penuh, merasa panas, kolik, atau ingin dipeluk dan digendong.
Tentunya Moms juga perlu rutin menyusui untuk mendapatkan warna ASI yang baik. Selain menyusui, pumping juga penting. Untuk pengalaman memompa ASI yang menyenangkan, Moms bisa mencoba MOOIMOM Silicon Breastpump. Produk ini membantu Moms menampung ASI, ketika payudara sebelah sedang memompa atau menyusui sehingga produksi ASI tetap berjalan maksimal.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM